backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Fetish, Ketertarikan Seksual pada Sesuatu yang Nyeleneh

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 01/04/2021

Fetish, Ketertarikan Seksual pada Sesuatu yang Nyeleneh

Definisi fetish

Fetish adalah kondisi ketika seseorang memiliki daya tarik terhadap benda mati, bagian tubuh tertentu, atau objek lainnya yang tidak lazim dipandang sebagai sesuatu yang bersifat seksual.

Fetish atau fetisisme seksual juga bisa berupa tindakan atau barang-barang tertentu yang membuat seseorang bergairah.

Tindakan tertentu yang memancing nafsu seks tersebut biasanya dilakukan seseorang setiap kali bercinta dengan pasangan.

Sebagai contoh, ada pria yang akan lebih bergairah melihat istrinya memakai sepatu berhak tinggi saat bercinta.

Sementara pria lainnya lebih puas melihat pasangannya menggunakan lingerie daripada baju tidur biasa.

Hal lain yang juga dianggap fetish adalah saat seseorang merasa terangsang dengan melihat kaki, tangan, atau bagian tubuh orang lain yang umumnya tidak memicu rangsangan seksual.

Kondisi ini biasanya dimiliki seseorang untuk memenuhi hasrat bercinta mereka dan mencapai kepuasan.

Umumnya, seseorang punya fantasi seks ketika melakukan hubungan seksual dengan pasangan, saat bermasturbasi, atau bahkan ketika sedang tidak melakukan aktivitas seksual.

Ada yang menganggap fetish adalah gangguan psikologi seseorang terkait hasrat seksnya yang tidak normal.

Namun, ada juga yang menganggap hal ini normal selama pasangan seks Anda bisa diajak kerjasama di atas ranjang dan tidak membuatnya tersakiti.

Fetish adalah kondisi yang bisa dianggap menyimpang apabila hal tersebut sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, sulit untuk diredam, serta memaksa atau menyakiti orang lain.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Menurut sebuah artikel dari jurnal Psychiatry, fetish adalah kondisi yang berkaitan dengan perilaku seksual kompulsif.

Perilaku seksual kompulsif sendiri merupakan kelainan seksual yang dapat memengaruhi kondisi kesehatan fisik dan psikis seseorang.

Perilaku seksual kompulsif sendiri bisa dibagi menjadi 2, yaitu parafilia dan nonparafilia.

Parafilia adalah perilaku seksual seseorang yang tergolong tidak lumrah untuk dilakukan atau dimiliki.

Gangguan parafilia terdiri dari beberapa kondisi, mulai dari eksibisionis (dorongan seksual untuk memamerkan alat kelamin di depan umum), pedofilia (ketertarikan seksual terhadap anak di bawah umur), hingga fetisisme.

Ada kurang lebih sebanyak 5% dari populasi umum memiliki tanda-tanda perilaku seksual kompulsif.

Namun, belum ada studi yang mencantumkan secara pasti berapa banyak populasi di dunia yang memiliki kelainan fetish.

Selain itu, sebagian besar pengidap fetish ternyata adalah pria.

Dilansir dari situs Psychology Today, kelainan fetisisme adalah kondisi yang jauh lebih umum ditemukan pada pria dibandingkan dengan wanita.

Tanda dan gejala fetish

Tanda-tanda fetish yang biasanya terlihat adalah ketertarikan seksual terhadap benda mati atau bagian tubuh tertentu.

Kondisi ini bisa digolongkan sebagai kelainan seksual apabila:

  • Fetish berlangsung selama lebih dari 6 bulan dan terjadi secara terus menerus.
  • Dorongan seksual tidak hanya ada di dalam pikiran, tetapi telah dipraktikkan.
  • Dorongan seksual sulit untuk dikendalikan.
  • Perilaku seksual mengganggu kehidupan sehari-hari
  • Fetish adalah kondisi yang bisa muncul dimulai dari masa pubertas. Namun, kemunculan fetitisme mungkin berbeda-beda pada setiap orang.

    Setelah seseorang memiliki fetish, kondisi ini bisa bertahan dalam jangka panjang, tetapi juga dapat hilang dan muncul kembali seiring berjalannya waktu.

    Kapan saya harus periksa ke dokter?

    Fetish adalah kelainan seksual yang tergolong wajar apabila Anda masih bisa mengendalikannya.

    Akan tetapi, apabila Anda merasakan gejala-gejala di atas dan hal tersebut sudah cukup merugikan keseharian Anda, sebaiknya konsultasikan masalah ini ke dokter atau psikiater.

    Penyebab fetish

    Baik fetish, parafilia, maupun perilaku kompulsif seksual adalah kelainan yang belum diketahui secara pasti apa penyebabnya.

    Meski demikian, beberapa ahli meyakini kelainan tersebut timbul akibat beberapa faktor, termasuk neurobiologis, interpersonal, serta kognitif seseorang.

    Menurut laman Mayo Clinic, berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab di balik gangguan kompulsif seksual, termasuk fetisisme:

    1. Ketidakseimbangan senyawa kimia dalam otak

    Sebuah artikel dari StatPearls meneliti aktivitas hormon di dalam tubuh seseorang dengan gangguan parafilia.

    Hasilnya penelitian tersebut menemukan bahwa kemungkinan hormon dopamin berperan besar dalam terbentuknya rangsangan seksual pada pengidap gangguan ini.

    Selain itu, ada peningkatan jumlah hormon serotonin dan norepinefrin pada sampel urin orang-orang yang terdiagnosis dengan gangguan parafilia.

    Kondisi ini juga berkaitan dengan fetish.

    Sayangnya, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mencari tahu pemicu meningkatnya hormon tersebut ketika seseorang terangsang dengan benda-benda mati atau bagian tubuh tertentu.

    2. Perubahan dalam sistem saraf otak

    Perilaku kompulsif seksual bisa jadi sebuah kondisi yang mengakibatkan ketergantungan sehingga menyebabkan adanya perubahan pada sistem saraf otak.

    3. Kondisi kesehatan yang memengaruhi otak

    Masalah kesehatan tertentu, seperti epilepsi dan demensia, juga berisiko merusak beberapa bagian otak yang memengaruhi perilaku seksual seseorang.

    Faktor-faktor risiko fetish

    Fetish adalah kondisi yang bisa terjadi pada pria dan wanita.

    Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kondisi ini, seperti:

    • Berjenis kelamin laki-laki.
    • Mudahnya menerima akses informasi dari internet.
    • Mengalami masalah ketergantungan alkohol atau obat-obatan terlarang.
    • Menderita masalah mental tertentu, seperti depresi atau gangguan kecemasan.

    Memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko di atas bukan berarti Anda dipastikan memiliki fetish.

    Faktor risiko hanyalah kondisi yang bisa memperbesar peluang seseorang untuk mengidap kondisi kesehatan tertentu, termasuk fetish ini.

    Diagnosis fetish

    Sebelum mencari bantuan medis, Anda mungkin berpikir bagaimana cara membedakan fantasi seks yang normal dan tidak. 

    Ini karena di luar sana banyak juga orang yang memiliki fantasi seks unik.

    Perhatikan baik-baik apa yang sedang Anda alami dan bagaimana Anda mengatasinya. 

    Coba tanyakan beberapa hal berikut ini pada diri sendiri:

    • Mampu Amda mengendalikan fetish ini?
    • Apakah perilaku seksual yang Anda miliki mulai membebani pikiran?
    • Sudahkah Anda berupaya menyembunyikan fetish ini?
    • Apakah perilaku seksual Anda telah memengaruhi hubungan Anda dengan orang lain, pekerjaan, serta membahayakan diri Anda sendiri?

    Jangan sepelekan apabila gangguan fetish mulai sulit dikendalikan dan Anda memiliki kecenderungan untuk menyakiti atau memaksa orang lain untuk memenuhi fantasi seks Anda. 

    Jika Anda mengalami kondisi tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter atau psikiater.

    Diagnosis perilaku seksual yang menyimpang, termasuk fetish, masih menjadi perdebatan di antara para ahli psikiatri. 

    Fetish yang termasuk dalam kondisi parafilia bisa saja memiliki gejala yang sama dengan masalah mental lain, seperti gangguan kontrol impuls atau perilaku kecanduan.

    Pengobatan fetish

    Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

    Bagaimana cara mengatasi fetish yang tidak sehat?

    Jika fetish masih bisa dikendalikan, tentu tidak masalah.

    Sebaliknya, untuk kasus fetish yang sudah tergolong parah dan merugikan, Anda sebaiknya menjalani terapi.

    Terapi sebagai bentuk pengobatan fetish pada tingkat yang parah seperti psikoterapi, obat-obatan, serta mengikuti kelompok dukungan berisikan orang-orang dengan kondisi yang serupa.

    Secara rincinya, berikut beberapa pengobatan fetish dalam kondisi yang parah dan merugikan:

    1. Psikoterapi

    Psikoterapi, atau yang disebut juga dengan terapi berbicara, dapat membantu Anda untuk mengatasi perilaku seksual yang menyimpang.

    Jenis-jenis psikoterapi umumnya meliputi:

    2. Minum obat

    Gangguan fetish juga bisa diatasi dengan obat-obatan untuk membantu mengatasi gangguan senyawa kimia pada otak.

    Beberapa contoh obat yang bisa digunakan adalah antidepresan, obat penenang, serta obat anti-androgen untuk pasien pria.

    Pastikan Anda tidak mendapatkan obat-obatan di atas tanpa resep dokter.

    Pasalnya, obat-obatan tersebut hanya boleh digunakan sesuai dengan dosis dan anjuran yang telah ditetapkan oleh dokter.

    Pencegahan fetish

    Hampir setiap orang memiliki fantasi seksualnya masing-masing.

    Hanya saja, tak semua orang menyadari sejak awal apakah ia punya kecenderungan untuk merugikan diri sendiri maupun orang lain.

    Perilaku seksual menyimpang yang dibiarkan begitu saja dapat berdampak besar pada berbagai aspek dalam hidup Anda.

    Bahkan, perilaku seksual yang menyimpang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami masalah mental lain yang lebih serius.

    Jika Anda punya fetish tertentu, berikut tips agar perilaku Anda tetap terkendali dan tidak berisiko mengganggu kehidupan sehari-hari:

    • Kenali baik-baik gejala perilaku seksual yang mulai menyimpang.
    • Bicarakan masalah Anda dengan orang-orang terdekat yang bisa dipercaya, seperti pasangan atau anggota keluarga.
    • Segera cari bantuan profesional apabila Anda juga memiliki masalah mental lain, seperti depresi dan gangguan kecemasan.
    • Cari bantuan apabila Anda juga memiliki masalah ketergantungan alkohol atau penyalahgunaan obat-obatan.

    Bila ada pertanyaan, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik dari masalah Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 01/04/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan