backup og meta

Kenapa Kita Suka Membandingkan Diri dengan Orang Lain?

Kenapa Kita Suka Membandingkan Diri dengan Orang Lain?

Baik sengaja maupun tidak, setiap orang pasti pernah membandingkan diri dengan orang lain. Terutama tentang apa yang sudah berhasil mereka capai selama ini.

Jika kebiasaan ini dilakukan terus menerus, bukan tidak mungkin Anda justru akan merasa iri dengan pencapaian orang lain dan tidak fokus akan tujuan sendiri. 

Lantas, mengapa kebiasaan membanding-bandingkan diri kerap muncul? Adakah cara agar Anda tidak membandingkan diri dengan orang lain? Simak ulasan lengkapnya berikut.

Alasan seseorang suka membandingkan diri dengan orang lain

membandingkan diri dengan orang lain

Menurut American Psychological Association, dalam istilah psikologi kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain disebut dengan social comparison.

Social comparison bisa dilakukan dengan orang yang pencapaiannya di atas kita, di bawah, atau setara. Alasan seseorang membandingkan diri dengan orang lain didasari pada keinginan menjadi pribadi yang lebih baik.

Karena terjadi secara naluriah, alasan ini bisa saja berubah dengan sendirinya hingga membuat seseorang kesulitan membangun kepercayaan diri hingga menimbulkan rasa iri.

Berikut merupakan alasan yang banyak digunakan saat seseorang mulai membandingkan diri dengan orang lain.

1. Mencari validasi

Salah satu alasan sederhana di balik kebiasaan membanding-bandingkan diri adalah keinginan untuk mencari kepastian. Anda ingin memastikan bahwa kondisi Anda saat ini lebih baik dibandingkan yang lain.

Pencarian validasi atas kemampuan diri sendiri inilah yang membuat Anda terus mencari sosok pembanding. Tak jarang, hal ini menyebabkan perasaan rendah diri atau inferiority complex.

Perasaan tidak pernah puas atas pencapaian selama ini juga mendorong Anda untuk membandingkannya terlebih dahulu dengan orang lain. Dengan begitu, Anda baru bisa merasa cukup dengan apa yang diraih.

2. Mengambil keputusan

Terkadang saat akan mengambil keputusan, secara tidak sadar Anda akan membandingkan diri terlebih dahulu dengan orang lain yang pernah membuat keputusan serupa.

Dengan begitu, Anda bukan hanya terhindar dari akibat mengambil keputusan buru-buru, tapi juga bisa melihat hasil dari keputusan yang dibuat orang lain sebelum Anda.

Alasan membandingkan diri dengan orang lain yang satu ini tentu tidak salah. Namun, ingatlah bahwa Anda tidak bisa sepenuhnya menggunakan hasil perbandingan untuk mengambil keputusan.

Hasil keputusan satu orang dengan yang lainnya mungkin berbeda, sebab ada faktor lain yang tidak dapat Anda lihat dari orang tersebut.

3. Mencari motivasi

Jika Anda melakukan perbandingan untuk mencari motivasi demi menjadi sosok yang lebih baik lagi, tentu saja tidak ada yang salah dengan hal ini.

Dengan alasan ini, perbandingan biasanya dilakukan dengan seseorang yang pencapaiannya di atas Anda.

Sebagai contoh, ketika Anda melihat teman memiliki rumah yang lebih besar, Anda akan termotivasi untuk bekerja lebih keras demi menghasilkan uang yang lebih banyak dan meraih hal serupa.

Namun, ketahuilah batasan Anda untuk membanding-bandingkan supaya ini tidak menjadi ajang kompetisi.

Tanpa harus menggunakan sosok lain, Anda sebenarnya bisa mendapatkan motivasi dengan membandingkan diri dari diri Anda di masa lalu. Dengan begitu, Anda bisa mengembangkan diri menjadi lebih baik.

Cara agar tidak membandingkan diri dengan orang lain

cara meningkatkan motivasi

Saat Anda mulai merasakan efek negatif dari social comparison seperti rasa iri atau insecure, artinya Anda harus berhenti membanding-bandingkan diri dengan orang lain.

Berikut merupakan cara yang bisa Anda coba untuk berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

1. Sadari bahwa Anda hanya melihat apa yang ditunjukkan orang lain

Tanpa disadari, Anda kerap membuat perbandingan yang tidak adil. Bisa jadi Anda membandingkan diri yang sedang kacau dengan kehidupan seseorang yang terlihat bahagia.

Padahal, Anda tidak pernah tahu bagaimana proses kebahagiaan orang lain itu tercipta. Anda pun tidak tahu hal-hal buruk yang terjadi pada orang tersebut.

Kebiasaan ini semakin parah jika Anda hanya melihat pencapaian orang lain melalui media sosial.

Pastikan untuk selalu mengingat bahwa apa yang Anda lihat di media sosial tidak selalu seindah kenyataannya. Jadi cobalah untuk mengurangi kebiasaan ini sebelum media sosial memengaruhi pikiran Anda.

2. Menerima diri apa adanya

Salah satu cara terbaik untuk berhenti membanding-bandingkan dengan orang lain adalah dengan menerima diri sendiri.

Alih-alih mencoba bersaing dengan orang lain, berusahalah fokus dengan kemampuan yang Anda miliki.

Anda juga bisa menulis daftar hal baik yang sudah Anda peroleh selama ini dan menggunakannya sebagai pengingat saat Anda berada di titik terendah.

Saat Anda mulai membanding-bandingkan diri dengan orang lain, itu tidak akan pernah ada habisnya.

Setelah Anda berhasil melampaui orang yang Anda gunakan untuk perbandingan, Anda akan mencari orang lain lagi dan seterusnya.

3. Kembangkan kelebihan yang Anda miliki

cara agar tidak membandingkan diri dengan orang lain

Setiap orang pasti memiliki kelebihannya masing-masing. Dengan hal tersebut, Anda bisa menambah nilai dalam diri dengan terus mengembangkannya.

Jika Anda belum menemukan hobi atau bakat tertentu, cobalah untuk menggalinya dengan melakukan hal-hal baru.

Dengan fokus mengembangkan diri sendiri, waktu Anda untuk memperhatikan pencapaian orang lain dan mulai membandingkannya akan berkurang.

Setelah berhasil mengembangkan kemampuan yang Anda miliki, jangan lupa untuk mencatat hal tersebut supaya bisa Anda gunakan sebagai pengingat.

Perilaku membandingkan diri dengan orang lain seharusnya membuat Anda menjadi pribadi yang lebih baik, bukan sebaliknya.

Jika kebiasaan ini mulai berdampak negatif terhadap kesehatan mental Anda, ada baiknya untuk berhenti sejenak dan fokus pada apa yang telah Anda raih atau miliki saat ini.

Orang lain boleh jadi tampak lebih sukses, atau bahagia dibandingkan Anda. Akan tetapi, ingatlah bahwa Anda pun memiliki keunggulan tersendiri yang mungkin saja belum Anda sadari.

Berbahayakah membandingkan diri dengan orang lain?

Jika dilakukan secara terus menerus, membanding-bandingkan justru bisa membuat seseorang kehilangan rasa percaya diri.
Namun, jika Anda bisa membatasinya, cara ini juga bisa digunakan sebagai motivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Jadi, cukup bandingkan diri Anda seperlunya, dan berhentilah saat Anda mulai merasa iri.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

The Charlie Waller Trust. (n.d.). How to stop comparing yourself to others. Charlie Waller Trust, mental health charity. https://charliewaller.org/mental-health-resources/confidence-and-self-esteem/stop-comparing-yourself-to-others

APA dictionary of psychology. (n.d.). APA Dictionary of Psychology. https://dictionary.apa.org/social-comparison-theory.

Why do we compare ourselves to others. (2021, February 27). Web Publishing – Build WordPress websites for courses, departments and programs. https://wp.nyu.edu/mind/2021/02/27/why-do-we-compare-ourselves-to-others/.

Comparing yourself to others. (2020, September 4). Headington Institute. https://www.headington-institute.org/resource/comparing-yourself-to-others/.

Versi Terbaru

11/01/2023

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

Suka Membandingkan Pasangan dengan Mantan? Ini Dampak Negatifnya

Alasan Pengaruh Media Sosial Bisa Bikin Orang Jadi Antisosial


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 11/01/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan