backup og meta

7 Cara Menurunkan Ego yang Tinggi dalam Diri

Selama ini, ego kerap kali dinilai sebagai hasrat tidak terbendung seseorang saat menginginkan sesuatu sehingga dikaitkan dengan hal-hal negatif. Nyatanya, ego bukanlah satu-satunya faktor pembentuk karakter. Keberadaannya pun tidak selalu menandakan sifat buruk seseorang.

Apa itu ego?

Ego ialah satu dari tiga bagian struktur kepribadian manusia menurut Sigmund Freud, seorang ahli psikoanalisis. Struktur kepribadian lain selain ego adalah id dan superego.

Struktur kepribadian id akan membuat seseorang berusaha mendapatkan berbagai kebutuhan dasar, seperti makan, minum, dan hasrat seksual secara instan, bahkan bertindak impulsif.

Sementara itu, superego ialah struktur kepribadian yang membuat seseorang punya nilai moral atau pemahaman terhadap orang lain. 

Ego adalah penghubung antara id dan superego. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa ego ialah bagian dari struktur kepribadian yang membuat seseorang sadar bahwa untuk memenuhi kebutuhan dasar, Anda tetap perlu menggunakan cara yang aman dan diterima secara sosial.

Ego membuat seseorang berpikir realistis dan menyadari bahwa ada orang lain yang juga perlu memenuhi kebutuhan atau keinginan untuk bertahan hidup.

Namun, dengan struktur kepribadian ini pula, seseorang menyadari bahwa ia tidak harus selalu menahan hasrat demi orang lain. Sebab dengan itulah, kebutuhan untuk bertahan hidup bisa terpenuhi.

Cara menurunkan ego yang tinggi

cara menghadapi orang egois

Dilansir dari Simply Psychology, setiap orang dapat memiliki tingkatan ego yang berbeda-beda.

Saat seseorang mempunyai ego yang terlalu tinggi, ia akan dikenal sebagai orang dengan sifat egois. Sifat ini membuat ia hanya memikirkan diri sendiri tanpa memedulikan orang lain.

Hingga saat ini, belum diketahui pasti penyebab perbedaan struktur kepribadian dari tiap orang.

Namun, bila Anda merasa memiliki ego yang tinggi, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengendalikannya.

1. Terima kritik dan saran

Orang egois sering kali tidak menyadari sifat buruknya. Alhasil, mereka kerap bersikap defensif terhadap kritik dan saran yang diberikan orang lain atas perilakunya selama ini.

Oleh karena itu, penting untuk bersikap terbuka atas kritik dan saran orang lain. Dengan begitu, Anda bisa menjadi sosok yang lebih baik bagi orang-orang di sekitar.

2. Belajar memahami orang sekitar

Sifat egois membuat Anda hanya berusaha memenuhi keinginannya sendiri tanpa memedulikan orang sekitar. Untuk menurunkannya, Anda perlu lebih peduli pada orang-orang di sekitar.

Contohnya, saat Anda sedang berada di dalam transportasi umum. Alih-alih langsung duduk di bangku kosong, coba perhatikan apakah ada orang lain yang lebih membutuhkan, seperti ibu hamil atau lansia.

3. Ikut kegiatan sosial

Mengikuti kegiatan sosial merupakan salah satu cara efektif untuk menurunkan ego yang tinggi.

Kegiatan sosial mampu mengembangkan empati atau kemampuan Anda untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain.

Selama mengikuti kegiatan sosial, Anda akan memahami bahwa ada orang lain di sekitar yang memerlukan bantuan Anda.

4. Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain

Pernahkah ego Anda terluka ketika melihat pencapaian orang lain? Kebiasaan membandingkan diri sendiri dengan orang lain ini sebaiknya segera dihentikan.

Fokus kepada pencapaian orang lain justru membuat Anda melewatkan kesempatan yang lebih sesuai dengan kemampuan Anda.

Meski awalnya sulit, percayalah bahwa setiap orang melewati proses yang berbeda-beda untuk mencapai tujuannya.

5. Belajar menjadi pendengar yang baik

curhat masalah pernikahan pada teman dan keluarga

Salah satu cara agar Anda menjadi lebih peduli pada orang lain yakni dengan menjadi seorang pendengar yang baik.

Dengan mendengarkan cerita orang lain dengan penuh perhatian, Anda akan lebih memahami keadaan mereka yang sebenarnya sehingga tidak hanya fokus pada diri sendiri.

6. Belajar menerima penolakan

Salah satu ciri orang egois adalah menginginkan semua kemauannya terpenuhi. Padahal, ada kalanya sebuah keinginan harus direlakan karena kondisi tertentu.

Maka dari itu, cobalah untuk belajar menerima penolakan atau mengalah pada situasi tertentu.

Contohnya, saat Anda mengajak teman main bersama, tetapi mereka tidak bisa memenuhinya. Di sini, pahamilah bahwa teman Anda mungkin memiliki agenda lain yang lebih penting.

7. Mulai kelola emosi

Orang egois kerap kali tidak dapat menahan emosi saat melihat atau merasakan sesuatu yang tidak sesuai keinginannya. Akibatnya, keegoisan menjadikan seseorang gampang marah.

Sebagai solusi, Anda bisa coba mulai belajar mengelola emosi negatif supaya tidak merugikan orang lain. Setiap orang bisa memiliki cara yang berbeda dalam mengelola emosinya.

Melalui penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa selama berada dalam batasan normal, ego merupakan bagian dari diri manusia dan bukanlah suatu hal yang merugikan.

Namun, ketika ego Anda sudah terlalu tinggi, bahkan setelah melakukan berbagai cara di atas, mungkin saja ada sesuatu yang melatarbelakanginya.

Tidak mudah untuk melakukan introspeksi diri. Jika diperlukan, tak ada salahnya berkonsultasi ke psikolog untuk mengetahui penyebab dan belajar cara mengatasinya.

Kesimpulan

  • Ego adalah bagian alami kepribadian manusia yang membantu menyeimbangkan antara kebutuhan pribadi dan normal sosial.
  • Sifat egois terbentuk ketika ego terlalu tinggi. Kondisi inilah membuat seseorang hanya memikirkan diri sendiri tanpa memedulikan orang lain.
  • Beberapa cara menurunkan ego yang tinggi yaitu dengan terbuka pada kritik dan saran, membangun empati, mengelola emosi, dan mengikuti kegiatan sosial.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Ego. (2018). American Psychological Association. Retrieved June 5, 2025, from https://dictionary.apa.org/ego

Id, ego, & superego. (2023). Simply Psychology. Retrieved June 5, 2025, from https://www.simplypsychology.org/psyche.html

Freud’s theory of the id, ego, and superego. (2015). CommonLit. Retrieved June 5, 2025, from https://www.commonlit.org/en/texts/freud-s-theory-of-the-id-ego-and-superego

How to stop being selfish (6 ways). (2018). SeeKen. Retrieved June 5, 2025, from https://seeken.org/how-to-stop-being-selfish/

Sigmund Freud’s the ego and the id. (2019). JSTOR Daily. Retrieved June 5, 2025, from https://daily.jstor.org/virtual-roundtable-on-the-ego-and-the-id/

Versi Terbaru

08/06/2025

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh Ririn Nur Abdiah Bahar, S.Psi., M.Psi.

Diperbarui oleh: Satria Aji Purwoko


Artikel Terkait

Emotional Numbness, Saat Anda Merasa Hampa dan Mati Rasa

6 Cara Bijak Menghadapi Orang yang Egois, Tanpa Ribet!


Ditinjau oleh Ririn Nur Abdiah Bahar, S.Psi., M.Psi. · Psikologi · None · Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Diperbarui 08/06/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan