Menghadapi orang egois bukanlah hal yang mudah dan terkadang Anda memerlukan cara khusus supaya mereka juga sadar akan sifat buruk yang dimilikinya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika
Menghadapi orang egois bukanlah hal yang mudah dan terkadang Anda memerlukan cara khusus supaya mereka juga sadar akan sifat buruk yang dimilikinya.
Kesabaran juga dibutuhkan ketika menghadapi keegoisan seseorang. Maka, tidak heran jika beberapa orang memilih untuk meninggalkan orang terdekatnya yang bersifat egois karena tidak kuat berkompromi.
Namun, apakah meninggalkan merupakan satu-satunya cara menghadapi orang yang menyebalkan? Sebaiknya jangan buru-buru dan cobalah untuk menerapkan beberapa cara berikut!
Sifat egois membuat seseorang mementingkan diri sendiri tanpa memikirkan orang lain. Sebenarnya, sifat alamiah manusia yang satu ini tidak selalu buruk.
Namun, sifat egois yang dilakukan terus-menerus memang bisa merugikan orang lain. Pasalnya, ada orang-orang yang cukup egois hingga rela berbohong atau merugikan orang lain demi mendapatkan apa yang ia inginkan.
Lantas, apa yang sebaiknya Anda lakukan saat memiliki teman, keluarga, atau rekan kerja yang bersifat egois? Berikut jawabannya!
Meskipun awalnya susah, cobalah untuk memahami sudut pandang orang yang egois tersebut dan dari mana pemikirannya berasal.
Jika orang itu adalah seorang teman dekat, Anda mungkin lebih paham jika ia memiliki trauma atau rasa tidak nyaman pada saat-saat tertentu yang membuatnya bersikap demikian.
Memiliki pemahaman dengan apa yang sebenarnya terjadi akan membuat Anda lebih mudah berkomunikasi dengan orang yang bersifat egois.
Orang egois cenderung kurang peka terhadap perasaan orang lain. Maka, salah satu cara untuk mengatasi kondisi tersebut adalah dengan bersikap terus terang.
Sesekali, cobalah untuk menjelaskan bahwa apa yang mereka lakukan cukup mengganggu Anda atau orang-orang di sekitarnya, bahkan berdampak secara emosional.
Supaya mereka lebih mudah memahami situasinya, berikan contoh nyatanya. Contohnya adalah saat ada suatu pekerjaan yang tidak berjalan lancar karena keegoisan orang tersebut.
Cara untuk menghadapi orang egois yang selanjutnya adalah mengajaknya bekerja sama. Dari situ, Anda bisa menunjukkan manfaat kerja sama bagi kedua belah pihak, bukan dirinya seorang.
Dengan menemukan kepentingan bersama dan berusaha mencapainya bersama pula, diharapkan sifat egois itu perlahan berkurang.
Tindakan ini mungkin tidak memberikan hasil dalam sekali coba. Oleh karena itu, Anda perlu mengajaknya bekerja sama beberapa kali. Anda juga bisa meminta bantuan orang lain untuk melakukan hal serupa.
Ketika Anda menyadari bahwa seseorang memiliki sifat egois, penting untuk tidak mudah terbawa perasaan atas segala ucapan dan perilakunya.
Dengan menyadari bahwa orang tersebut egois, Anda akan berhenti berekspektasi atas apa yang akan dilakukannya. Anda kini paham betul bahwa bagaimanapun, mereka akan menempatkan dirinya sendiri di atas segala hal.
Kemampuan dalam mengendalikan ekspektasi pada seseorang yang bersifat egois juga akan menjauhkan Anda dari permainannya.
Laman Cleveland Clinic menyebutkan bahwa penting untuk menetapkan batasan (personal boundary) dengan orang-orang yang hanya memedulikan dirinya sendiri alias egois.
Tidak ada salahnya untuk meninggalkan seseorang yang memiliki ego tinggi jika mereka tidak juga memperbaiki diri setelah Anda memberitahunya.
Namun, sebelum itu, pastikan Anda sudah memberitahukannya tentang apa yang membuat Anda tidak nyaman dengan sifat egoisnya.
Menetapkan batasan terhadap orang toxic akan membuat kesehatan mental Anda lebih terjaga.
Hal pertama yang perlu Anda ingat saat berhadapan dengan orang egois adalah jangan berusaha mengubahnya.
Keinginan untuk mengubah orang lain tanpa adanya kesadaran dari orang itu sendiri hanya akan membuat Anda kelelahan.
Alih-alih memaksanya berubah, cobalah untuk menyadarkannya secara perlahan. Perlihatkan bagaimana sifat tersebut berdampak pada sekitar dan kerugian apa yang mereka dapat karenanya.
Perlu diingat bahwa tidak semua sifat egois itu buruk. Terkadang, sifat tersebut justru bisa menjaga kesehatan mental karena menjauhkan Anda dari hal-hal di luar batasan pribadi Anda.
Oleh karena itu, wajar untuk memiliki sifat egois. Namun, jangan sampai sifat tersebut merugikan dan bahkan menyakiti orang lain.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar