backup og meta

Pilihan Obat Terkena Cairan Kimia dan Pertolongan Pertamanya

Terkena cairan kimia bukanlah hal yang sepele. Meskipun terlihat seperti luka biasa, paparan zat kimia berbahaya bisa menyebabkan luka bakar serius. Terlebih, beberapa bahan kimia rumah tangga mengandung zat yang bisa menimbulkan iritasi hingga luka. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui pertolongan pertama serta jenis obat terkena cairan kimia yang tepat.

Pertolongan pertama saat terkena cairan kimia

Saat seseorang terkena cairan kimia, hal pertama yang perlu dilakukan adalah tetap tenang dan bertindak cepat.

Luka akibat zat kimia bisa memburuk dengan sangat cepat, karena sifat zat tersebut dapat terus merusak jaringan bahkan setelah kontak awal.

Melansir dari situs Saint Luke’s, berikut adalah langkah-langkah pertolongan pertama yang harus segera dilakukan. 

1. Segera jauhkan sumber bahan kimia 

Langkah pertama yang harus dilakukan saat terkena cairan kimia adalah menghilangkan kontak dengan zat kimia secepat mungkin. 

Bila cairan masih menempel di kulit atau pakaian, segera lepaskan pakaian atau aksesoris yang terkontaminasi secara hati-hati agar tidak menyebarkan bahan kimia ke area tubuh lain.

2. Bersihkan saluran pernapasan 

Jika zat kimia berbentuk uap atau partikel yang terhirup, bawa orang yang terkena ke tempat dengan udara segar. Ini bisa berarti pindah ke ruangan lain atau keluar dari gedung.

Klorin, misalnya, adalah zat yang umum ditemukan dalam produk pembersih seperti pemutih.

Bahaya klorin bisa muncul jika terhirup dalam jumlah besar dan menyebabkan iritasi saluran napas, batuk, atau bahkan sesak napas. 

Lakukan CPR (bantuan pernapasan dan jantung) jika orang tersebut tidak memiliki denyut nadi atau tidak bernapas setelah terkena zat kimia ini.

3. Bilas area mata

Bilas mata yang terkena zat kimia dengan air dalam jumlah banyak selama minimal 15 menit. Pastikan air yang digunakan bersuhu sejuk, terutama jika bersumber dari selang luar ruangan.

Hindari membilas bahan kimia ke mata yang tidak terkena. Jadi, miringkan kepala saat membilas sehingga mata yang cedera berada di bawah, dan bilas dari arah hidung ke bawah.

Jika memungkinkan, lepaskan lensa kontak saat proses pembilasan akibat terkena cairan kimia. Jangan mencoba membilas lalu memasang kembali lensa kontak. 

Setelah itu, segera buang lensa kontak yang sudah terkontaminasi.

Perlu diketahui!

Jika terkena bahan kimia yang bereaksi dengan air (misalnya kalsium oksida atau kapur tohor), jangan langsung disiram air. Bersihkan dulu partikel kimia secara kering (dengan sikat atau kain kering) agar tidak terjadi reaksi berbahaya.

4. Bersihkan kulit 

Untuk bahan kimia yang bereaksi dengan air (seperti kapur), lap kering bahan tersebut dari kulit, bukan dengan air. Namun, hati-hati agar partikel tidak masuk ke mata.

Jika bahan kimia tidak bereaksi dengan air, bilas bagian kulit yang terkena dengan air dingin dalam jumlah besar selama minimal 15 menit. 

Pastikan aliran air tidak terlalu kuat agar tidak menimbulkan rasa sakit atau merusak kulit yang melepuh.

Saat cuaca dingin, gunakan air yang sedikit hangat untuk mencegah hipotermia. Sabun, misal sabun mandi, bisa digunakan untuk menghilangkan bahan kimia berminyak.

5. Perhatikan luka terkena cairan kimia 

Luka akibat cairan kimia biasanya langsung menunjukkan gejala. Pada kulit, gejalanya antara lain:

  • kulit terasa panas atau terbakar,
  • kemerahan atau kulit melepuh,
  • pembengkakan,
  • kulit pecah-pecah atau mengelupas, serta
  • perubahan warna kulit.

Jika terkena mata, bisa menimbulkan mata merah, nyeri, penglihatan kabur, atau bahkan kebutaan pada kasus parah.

Jika tertelan atau terhirup, gejala bisa berupa sakit tenggorokan, mual, muntah darah, suara serak, hingga sesak napas.

Segera hubungi layanan darurat jika muncul gejala syok seperti napas pendek, tekanan darah turun, atau hilang kesadaran.

Pilihan obat terkena cairan kimia

obat luka bakar

Setelah melakukan pertolongan pertama, langkah selanjutnya adalah memberikan obat terkena cairan kimia yang sesuai.

Pengobatan akan berbeda tergantung jenis luka, tingkat keparahan luka, dan bagian tubuh yang terkena.

1. Obat rumahan untuk luka ringan

Jika luka akibat cairan kimia tergolong ringan (tidak ada luka dalam atau melepuh besar), beberapa obat bebas bisa digunakan sebagai pertolongan awal. 

  • Paracetamol atau ibuprofen untuk mengurangi nyeri dan peradangan.
  • Salep antibiotik seperti bacitracin untuk mencegah infeksi pada luka terbuka.
  • Gel aloe vera atau salep pendingin untuk memberikan sensasi sejuk dan meredakan iritasi.

Pastikan area yang terluka sudah dibersihkan dan kering sebelum mengoleskan obat topikal. 

Jangan menggunakan sembarang krim atau minyak pada luka bakar kimia tanpa anjuran dokter.

2. Perawatan medis atau obat resep

Jika luka cukup parah atau tidak membaik dalam 24 jam, Anda harus mendapatkan perawatan medis. 

Berikut beberapa bentuk perawatan dan obat yang bisa diberikan dokter.

  • Antibiotik oral atau injeksi untuk mencegah atau mengatasi infeksi.
  • Obat antigatal atau antihistamin untuk mengurangi reaksi alergi pada kulit.
  • Perawatan debridemen, yakni pembersihan jaringan yang rusak atau mati.
  • Salep steroid untuk meredakan peradangan parah (diberikan dengan resep).

Pada kasus berat, mungkin dibutuhkan tindakan seperti cangkok kulit, infus, bahkan bedah kosmetik atau rekonstruksi untuk memperbaiki kerusakan jaringan.

Dalam beberapa kasus, korban mungkin perlu rawat inap untuk observasi dan perawatan intensif.

Kesimpulan

  • Paparan cairan kimia bisa menyebabkan luka serius, kecacatan, hingga mengancam jiwa, sehingga penting mengetahui langkah pertolongan pertama yang benar.
  • Langkah awal mencakup menjauhkan sumber bahan kimia, membersihkan saluran napas, membilas mata atau kulit sesuai jenis zat, dan memantau gejala luka.
  • Obat rumahan seperti paracetamol, salep antibiotik, atau gel aloe vera bisa digunakan untuk luka ringan setelah area dibersihkan.
  • Luka berat membutuhkan perawatan medis seperti antibiotik, salep steroid, atau bahkan tindakan bedah dan rawat inap tergantung tingkat keparahannya.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

First Aid: Chemical Exposure. (n.d.). Retrieved June 3, 2025, from https://www.saintlukeskc.org/health-library/first-aid-chemical-exposure

Government of Canada, C. C. for O. H. and S. (2024). First Aid for Chemical Exposures. Retrieved June 3, 2025, from https://www.ccohs.ca/oshanswers/chemicals/firstaid.html

Chemical burns – first aid and treatment. (n.d.). Retrieved June 3, 2025, from https://www.healthdirect.gov.au/chemical-burns#treated

Acid and chemical burns. (2022). Retrieved June 3, 2025, from https://www.nhs.uk/conditions/acid-and-chemical-burns/

Chemical burns. (2022). Retrieved June 3, 2025, from https://www.healthdirect.gov.au/chemical-burns

Chemical burns | DermNet. (2022). Retrieved June 3, 2025, from https://dermnetnz.org/topics/chemical-burn

Chemical Burns – Symptoms & First Aid Advice | St John Ambulance. (2022). Retrieved June 3, 2025, from https://www.sja.org.uk/get-advice/first-aid-advice/effects-of-heat-and-cold/chemical-burns/

Chemical Burns: Symptoms, Causes & Treatment. (2022). Retrieved June 3, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22350-chemical-burns

Cutaneous chemical burns: assessment and early management. (2022). Retrieved June 3, 2025, from https://www.racgp.org.au/afp/2015/march/cutaneous-chemical-burns-assessment-and-early-mana

Eye injuries – chemical burns – Better Health Channel. (2022). Retrieved June 3, 2025, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/eye-injuries-chemical-burns

First aid for chemical burns. (2022). Retrieved June 3, 2025, from https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-chemical-burns/basics/art-20056667

First Aid for Chemical Burns | HealthLink BC. (2022). Retrieved June 3, 2025, from https://www.healthlinkbc.ca/health-topics/first-aid-chemical-burns

reaction, C. (2022). Chemical burn or reaction: MedlinePlus Medical Encyclopedia. Retrieved June 3, 2025, from https://medlineplus.gov/ency/article/000059.htm

VanHoy, T., Metheny, H., & Patel, B. (2022). Chemical Burns. Retrieved June 3, 2025, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499888/

Versi Terbaru

11/06/2025

Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Pilihan Cara Menghilangkan Bekas Luka Bakar yang Tepat

Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Knalpot yang Tepat


Ditinjau oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm · Farmasi · None · Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Diperbarui 11/06/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan