Ada banyak hal yang harus dipersiapkan dengan matang menjelang pernikahan. Selain segala tetek bengek untuk hari-H pesta pernikahan, sudahkah Anda membekali diri dengan menjalani tes kesehatan? Bukan hanya pria yang harus melakukan pemeriksaan kesehatan, tapi wanita juga. Memangnya, apa saja tes kesehatan sebelum menikah yang harus dilakukan para wanita?
Apa saja tes kesehatan sebelum menikah untuk wanita?
Pada dasarnya, tes kesehatan pranikah yang dilakukan oleh wanita tidak jauh berbeda dengan pria. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan selama beberapa bulan menjelang hari-H pernikahan.
Setelah selesai menjalaninya, paling tidak Anda jadi lebih memahami kondisi tubuh wanita Anda.
Selain itu, Anda diharapkan bisa lebih siap dengan segala risiko terkait kesehatan jika nantinya hamil dan memiliki keturunan.
Berikut serangkaian pemeriksaan kesehatan sebelum menikah yang bisa dilakukan para wanita.
1. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan kesehatan pranikah yang paling umum yakni cek fisik secara lengkap.
Meski tampak sepele, tapi cek fisik tidak boleh terlewatkan karena bisa membantu memberikan gambaran mengenai status kesehatan Anda.
Tes skrining kesehatan ini biasanya meliputi pengecekan tekanan darah serta penilaian riwayat kesehatan.
Sebab sebagai wanita yang nantinya akan mengandung, adanya tekanan darah tinggi tentu akan berisiko bagi kesehatan janin dan kehamilan tersebut.
Sementara tes riwayat kesehatan bertujuan untuk mengetahui apakah seorang wanita pernah atau sedang memiliki penyakit tertentu sebelum menikah.
Diabetes, misalnya. Hal tersebut tentu bisa menjadi pertimbangan dan perhatian khusus jika nantinya berencana untuk hamil.
2. Pemeriksaan darah
Tes darah yang dilakukan sebelum menikah terbilang lengkap guna mencari tahu kondisi kesehatan tubuh wanita lebih mendalam.
Mulai dari pemeriksaan hemoglobin, sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), trombosit, hematokrit, hingga lajut endap darah.
Secara tidak langsung, hasil tes tersebut bisa menganalisa kemungkinan Anda memiliki penyakit kelainan darah.
Misalnya anemia, leukimia, polisitemia vera, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, golongan darah beserta rhesusnya pun tidak luput dari pemeriksaan.
Tujuannya untuk mengetahui kecocokan golongan dan rhesus yang dimiliki wanita dengan calon pasangan pria.
Di mana hasil tersebut sedikit banyak akan berpengaruh terhadap bayi yang dimilikinya kelak.
Di samping itu semua, pemeriksaan darah juga dapat membantu menunjukkan berapa kadar kolesterol, gula, dan lemak dalam tubuh.
3. Pemeriksaan urine
Sama pentingnya seperti tes darah, tes urine juga akan membantu mendeteksi masalah kesehatan sebelum menikah.
Ambil contohnya seperti gangguan pada organ paru-paru, ginjal, kandung kemih, dan berbagai organ lainnya, biasanya akan memengaruhi urine.
Kondisi tersebut akan membuat penampilan dan kandungan dalam urine Anda berbeda dengan yang seharusnya.
Faktor yang dinilai dalam tes urine yakni warna, kejernihan, pH, bilirubin, kandungan darah, glukosa, serta albumin.
4. Pemeriksaan penyakit menular seksual
Uji VDRL atau RPR akan membantu mendeteksi adanya penyakit menular seksual dengan menggunakan darah.
Mengutip dari laman Mayo Clinic, penyakit HIV dan sifilis dapat dideteksi melalui pemeriksaan darah.
Di samping itu, penyakit herpes, hepatitis, gonore, serta HPV, juga bisa dicari tahu melalui tes darah maupun urine.
Sebab tidak menutup kemungkinan, beberapa penyakit menular seksual tersebut tidak menunjukkan gejala spesifik.
Alhasil, keberadaannya cenderung sulit untuk dideteksi kecuali dengan bantuan tes kesehatan sebelum menikah ini.
Perlu Anda Ketahui
Jika tidak dideteksi sesegera mungkin, penyakit menular seksual berisiko menimbulkan ketidaksuburan. Bahkan besar kemungkinannya bisa sampai menular ke pasangan atau anak Anda kelak.
5. Pemeriksaan penyakit lainnya
Tes atau pemeriksaan TORCH (toksoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, dan herpes) tidak boleh terlewatkan sebelum menikah.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel darah Anda guna mengamati adanya virus penyebab infeksi.
Jika tidak diketahui sejak dini, TORCH berisiko mengintai kesehatan Anda dan bayi selama kehamilan.
Kondisi ini bisa membahayakan kehamilan karena membuat organ-organ tubuh bayi tidak berkembang sebagaimana mestinya.
Penyakit kuning, masalah pendengaran, kelahiran prematur, hingga keguguran, merupakan sejumlah masalah yang mungkin terjadi selama kehamilan.
Khususnya jika Anda memiliki penyakit TORCH tersebut. Itulah mengapa para wanita dianjurkan untuk mendapatkan vaksin TORCH sebelum menikah, maupun sebelum memulai program hamil.
6. Pemeriksaan organ reproduksi
Pengecekan organ reproduksi wanita yang termasuk serangkaian tes kesehatan sebelum menikah dilakukan menggunakan ultrasonografi (USG).
Seluruh organ reproduksi wanita akan diperiksa, meliputi vagina, leher rahim, rahim, saluran telur, serta indung telur.
Melalui pemeriksaan tersebut, organ reproduksi Anda akan dilihat kondisinya dan apakah ditemukan penyakit terkait sistem reproduksi yang mungkin selama ini belum terdekteksi.
Apa pentingnya tes kesehatan sebelum menikah bagi wanita?
Sesuai dengan namanya, tes kesehatan sebelum menikah adalah serangkaian tes yang harus dilakukan calon pengantin sebelum resmi menikah.
Bukan sekadar tes biasa, pemeriksaan ini merupakan salah satu persyaratan yang sebaiknya dilakukan sebelum menikah.
Sebenarnya bukan hanya bagi wanita, pemeriksaan sebelum menikah untuk pria juga perlu dilakukan. Artinya, kedua calon mempelai diharuskan untuk melakukan tes kesehatan sebelum menikah.
Namun khusus wanita, tes kesehatan ini bertujuan untuk menilai kondisi fisik, organ, dan kesehatan tubuh secara keseluruhan guna mempersiapkan kehamilan nantinya.
Pasalnya, tidak semua wanita yang hendak menikah memiliki riwayat kesehatan yang baik. Bahkan terkadang, ada beberapa masalah kesehatan yang mungkin belum terdeteksi selama ini.
Di sinilah peran tes kesehatan pranikah yang akan membantu menilai kondisi kesehatan Anda. Terlebih karena nantinya akan berkeluarga dan memiliki keturunan.
Setidaknya sejak dini, Anda dan pasangan harus mengetahui risiko kesehatan yang mungkin dimiliki sebelum melanjutkan ke jenjang berikutnya.
Dengan begitu, perencanaan jangka panjang yang akan diambil setelah menikah nantinya pun akan lebih matang.
Bila Anda ragu tes kesehatan pranikah apa saja yang perlu Anda jalani, Anda bisa berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan informasi lanjutan.
[embed-health-tool-ovulation]