Apakah Anda punya masalah dengan area vagina atau miss v? Saat memiliki masalah dengan organ reproduksi wanita, termasuk vagina, ada baiknya Anda memeriksakan diri ke dokter. Periksa vagina mungkin akan dokter lakukan untuk mencari tahu penyebab kondisi Anda.
Ketahui serba-serbi tentang pemeriksaan atau cek vagina melalui ulasan berikut. Memahaminya tentu akan membantu mengatasi masalah organ reproduksi yang Anda alami.
Apa yang dimaksud dengan periksa vagina?
Periksa atau cek vagina, sering disebut dengan pemeriksaan panggul (pelvic exam), adalah pemeriksaan yang dilakukan dokter untuk mencari tahu tanda-tanda penyakit pada organ reproduksi wanita.
Organ reproduksi wanita yang dimaksud termasuk:
- vagina (saluran yang menghubungkan rahim dan leher rahim),
- serviks (leher rahim),
- rahim,
- ovarium (yang menghasilkan sel telur), dan
- tuba falopi (saluran yang membawa sel telur ke rahim).
Selain organ-organ tersebut, pemeriksaan ini juga bisa membantu mencari tahu gangguan pada kandung kemih (kantung yang menampung urine) serta rektum (ruang yang menghubungkan usus besar ke anus).
Sesuai namanya, pada cek vagina, dokter akan memeriksa langsung ke dalam area vagina Anda. Pemeriksaan bisa dilakukan dengan memasukkan jari dan/atau menggunakan alat khusus ke dalam vagina.
Jenis pemeriksaan lainnya pun terkadang dilakukan bersamaan dengan tes ini, tergantung dari gejala serta hasil cek miss v Anda, misalnya pap smear.
Ke mana harus periksa masalah vagina?
Selain yang terkait dengan kehamilan dan persalinan, dokter obgyn juga menangani masalah terkait organ reproduksi wanita dan berbagai kondisi lain termasuk infeksi menular seksual.
Kapan periksa vagina perlu dilakukan?
Cek vagina bisa menjadi bagian dari pemeriksaan rutin. Wanita umumnya disarankan untuk melakukan pemeriksaan pertama kali ke obgyn pada usia 21 tahun.
Setelah itu, pemeriksaan ke obgyn mungkin perlu dilakukan secara rutin. Berapa kali pemeriksaan perlu dilakukan tergantung pada usia dan risiko kesehatan yang Anda miliki.
Namun umumnya, wanita yang berusia 21—29 tahun disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin setahun sekali.
Wanita yang berusia di bawah 21 tahun tetapi sudah aktif secara seksual pun disarankan untuk memeriksakan kesehatan kewanitaannya setiap tahun.
Begitu memasuki usia 30 tahun dan Anda dalam keadaan sehat serta tidak hamil, Anda dapat melakukan kunjungan rutin ke obgyn dua tahun sekali.
Pada setiap kunjungan ini, Anda mungkin akan menjalani cek vagina serta pap smear untuk memeriksakan kondisi kesehatan reproduksi Anda.
Meski begitu, The American College of Obstetrician and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan wanita hanya melakukan pemeriksaan vagina atau panggul hanya ketika memiliki gejala atau riwayat medis yang memang memerlukannya.
Pasalnya, tidak banyak penelitian yang menjabarkan kegunaan periksa vagina ini jika dilakukan secara rutin saat tidak hamil, bergejala, atau berisiko mengalami masalah kewanitaan.
Lebih baik, konsultasikan kepada dokter mengenai kebutuhan Anda melakukan jenis tes kesehatan wanita ini.
Selain sebagai pemeriksaan rutin, Anda bisa melakukan konsultasi masalah kewanitaan dan periksa vagina jika memiliki keluhan atau gejala terkait sistem reproduksi, seperti di bawah ini.
- Perdarahan vagina yang bukan menstruasi dan tidak biasa.
- Nyeri saat buang air kecil atau berhubungan intim.
- Nyeri panggul.
- Keputihan yang tidak normal.
- Vagina berbau tidak sedap.
- Rasa nyeri, iritasi, atau gatal pada vagina.
- Masalah menstruasi, seperti haid tidak teratur atau perdarahan haid berlebih.
Apa fungsi periksa vagina?
Dengan melakukan pemeriksaan vagina atau panggul, dokter dapat mengetahui kondisi kesehatan reproduksi Anda serta mendiagnosis penyebab dari gejala yang Anda alami.
Berikut adalah berbagai penyakit pada organ reproduksi wanita yang dapat diketahui melalui pemeriksaan vagina.
- Infeksi pada vagina, termasuk bacterial vaginosis dan infeksi menular seksual.
- Fibroid rahim.
- Kista ovarium.
- Kanker serviks.
- Endometriosis.
- Sindrom ovarium polikistik (polycystic ovary syndrome/PCOS).
Cek vagina selama kehamilan
Bagaimana proses pemeriksaan vagina?
Cara mengecek miss v yang dilakukan dokter ini umumnya hanya berlangsung dalam beberapa menit.
Sebelum memulai pemeriksaan, Anda akan diminta untuk melepas pakaian bawah Anda, kemudian tim medis akan menutupi bagian tubuh tersebut dengan seprai atau kain.
Anda kemudian akan berbaring di tempat tidur khusus dengan posisi lutut ditekuk dan kaki diangkat di penyangga khusus yang disebut sanggurdi.
Selama cek vagina, ada tiga atau empat tahap yang umumnya akan dokter lakukan, yaitu sebagai berikut.
- Pemeriksaan eksternal. Dokter akan melihat vulva Anda untuk memeriksa iritasi, kemerahan, luka, bengkak, atau kelainan lainnya.
- Pemeriksaan internal/spekulum. Dokter akan memasukkan spekulum (alat khusus berbentuk seperti paruh bebek) untuk membuka dinding vagina serta melihat vagina dan leher rahim Anda. Cara mengecek miss v ini juga dilakukan bila Anda menjalani pap smear untuk mendeteksi sel prakanker pada leher rahim. Namun, tak semua cek vagina melibatkan pap smear.
- Pemeriksaan bimanual. Dokter akan memasukkan dua jari yang sudah dilumasi dan bersarung tangan ke dalam vagina Anda. Tangan lainnya akan menekan bagian perut bawah Anda dari luar. Cara ini dokter lakukan untuk memeriksa ukuran dan bentuk rahim atau adanya pertumbuhan yang tak biasa di dalam rahim dan indung telur Anda.
- Pemeriksaan rektovaginal. Terkadang, dokter juga akan memasukkan jari bersarung tangan ke dalam rektum Anda untuk memeriksa otot-otot antara vagina dan anus. Hal ini dapat membantu mendeteksi adanya kemungkinan tumor.
Selama pemeriksaan ini, Anda umumnya tidak akan merasakan nyeri, tetapi mungkin sedikit merasa tidak nyaman pada area vagina.
Namun, bila Anda merasakan nyeri atau kram yang parah, beri tahu dokter Anda. Tanyakan juga kepada dokter bila Anda memiliki pertanyaan lanjutan terkait pemeriksaan ini.
[embed-health-tool-ovulation]