Dalam budaya masyarakat Indonesia, darah haid yang dikeluarkan wanita setiap bulannya sering dikaitkan dengan darah yang kotor.
Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya, apa itu darah kotor? Lalu, apakah benar darah menstruasi itu darah yang kotor? Simak jawaban selengkapnya soal darah haid di bawah ini menurut kacamata medis.
Benarkah darah menstruasi itu darah kotor?
Menstruasi atau haid, juga sering disebut datang bulan, adalah siklus normal bulanan di mana wanita mengalami perdarahan dari vagina.
Darah yang keluar dari vagina ini sering disebut sebagai darah kotor. Namun, anggapan tersebut tidak benar jika dilihat dari sudut pandang kesehatan.
Darah haid bukanlah darah kotor seperti yang selama ini banyak dipercaya. Sebenarnya, darah haid tidak berbeda dengan darah dari luka atau mimisan.
Darah haid yang normal sama bersihnya dengan yang berasal dari setiap bagian tubuh. Darah ini pun tidak berbahaya selama Anda tidak memiliki penyakit yang ditularkan lewat darah.
Apa sebenernya darah haid itu?
Seperti yang disebutkan di atas, darah haid sebenarnya bukan datar kotor, melainkan sama dengan darah yang keluar dari bagian tubuh lainnya, misal saat Anda terluka.
Hanya saja, darah menstruasi mengandung jaringan dari dinding rahim yang luruh setelah proses ovulasi serta unsur-unsur dari saluran vagina Anda.
Menstruasi terjadi ketika lapisan pada dinding rahim dalam yang banyak mengandung pembuluh darah luruh dan keluar lewat vagina.
Setiap bulan tubuh wanita akan mempersiapkan kehamilan dengan melepaskan sel telur dan menebalkan dinding rahim.
Pelepasan sel telur dari indung telur inilah yang disebut sebagai ovulasi.
Jika sel telur yang dilepas tidak dibuahi oleh sel sperma dan kehamilan tidak terjadi, sel telur akan larut dan keluar bersama dengan darah dari dinding rahim.
Saat itu juga, kadar hormon estrogen dan progesteron mulai turun. Tingkat estrogen dan progesteron yang sangat rendah memberitahu tubuh untuk memulai menstruasi.
Ketika Anda haid, tumpukan lapisan rahim yang menebal juga akan ikut luruh dari dinding rahim Anda.
Darah menstruasi dan jaringan ini mengalir dari rahim melalui lubang kecil di leher rahim dan keluar dari tubuh melalui vagina.
Bukti lain bahwa darah haid bukanlah darah kotor, yaitu adanya hemoglobin di dalam darah tersebut.
Dalam siklus menstruasi, wanita akan kehilangan pasokan darah bersih yang mengandung hemoglobin, meski hanya dalam jumlah sedikit.
Inilah mengapa saat menstruasi tubuh bisa menjadi lemas karena kekurangan zat besi, terutama bila darah haid keluar secara berlebihan.
Fakta lain tentang kandungan darah haid
- Mengandung air dan elektrolit, seperti natrium dan kalium, yang berasal dari sekresi vagina. Larutan ini membantu menjaga pH tetap rendah dan mencegah bakteri asing berkembang baik.
- Adanya bakteri yang berasal dari vagina yang menjadi lembap. Namun, selama kebersihan vagina Anda terjaga saat haid, bakteri ini tidak menimbulkan infeksi, seperti bacterial vaginosis.
- Darah haid tetap cair karena kekurangan rendahnya kadar protombin, trombin, dan fibrinogen yang merupakan elemen penggumpalan darah.
Bukan darah haid, sebenarnya apa yang dimaksud darah kotor?
Secara medis, darah kotor adalah darah yang kekurangan oksigen (deoxygeneted blood) atau kadar karbon dioksidanya terlalu tinggi.
Sebaliknya, darah yang banyak oksigen disebut dengan darah bersih (oxygenated blood).
Darah mengalir dari jantung menuju paru-paru untuk mengambil oksigen, kemudian kembali dialirkan ke jantung.
Jantung akan memompa darah kaya oksigen ini ke seluruh tubuh untuk memastikan seluruh organ tubuh ternutrisi dan bisa berjalan dengan semestinya.
Darah yang kotor akan membawa sisa metabolisme tubuh yang berupa karbon dioksida. Darah ini akan kembali jantung dan kemudian dialirkan ke paru-paru.
Paru-paru akan bertugas untuk mengeluarkan karbon dioksida tersebut ketika Anda menghembuskan napas.
Jika kadar oksigen dalam darah rendah, hipoksemia akan terjadi yang dapat mengganggu fungsi normal tubuh. Gejala pun bisa muncul, seperti sakit kepala, sesak napas, hingga linglung.
Nah, darah haid itu sendiri tidak mengandung karbon dioksida seperti yang disebutkan di atas, melainkan darah normal yang ada dalam tubuh.
Oleh karena itu, sekali lagi, darah haid sebetulnya bukan darah kotor seperti yang mungkin sering Anda dengar.
[embed-health-tool-ovulation]