Gejala infeksi bakteri termasuk keputihan berwarna, berbau, atau berat, gatal-gatal, iritasi, dan rasa tidak nyaman saat buang air kecil.
Bahkan, jika alat tersebut digunakan bersama-sama dengan pasangan yang mengalami infeksi menular seksual (IMS) atau jika tidak dibersihkan dengan benar setelah digunakan, risiko penularan IMS, seperti gonore atau klamidia, dapat meningkat.
4. Gangguan keseimbangan pH
Efek samping yang selanjutnya dari penggunaan vaginal stick atau produk-produk sejenis adalah bisa mengganggu keseimbangan pH alami vagina.
Padahal, keseimbangan pH yang sehat pada vagina sangat penting untuk menjaga kondisi lingkungan yang optimal bagi flora bakteri yang baik dan untuk mencegah pertumbuhan bakteri atau jamur yang patogen.
Terganggunya keseimbangan pH ini dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri atau jamur yang dapat menimbulkan keputihan tidak normal.
5. Berkurangnya cairan vagina
Sensasi kesat, ketat, dan rapat dari vagina yang kering mungkin diidamkan pria saat berhubungan intim dan sering dijadikan tolak ukur kenikmatan seksual. Maka, tak heran banyak wanita yang tertarik untuk memakai crystal X.
Namun sebetulnya, cairan pelumas vagina itu adalah salah satu faktor yang penting dalam kenikmatan seksual.
Cairan ini diproduksi oleh tubuh Anda sendiri untuk ‘memfasilitasi’ gesekan berulang antara kulit penis dan vagina, sehingga penetrasi jadi lebih lancar dan tidak menyakitkan.
Pasalnya, kurangnya pelumas alami dalam vagina saat berhubungan intim dapat menyebabkan vagina lecet. Vagina yang lecet akan membuat panggul mengejang sehingga seks terasa sakit.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar