Sebelum memakainya, lebih baik mengecek kembali bahan-bahan yang terkandung pada produk tersebut.
Bisa jadi ada bahan tertentu yang tidak cocok dengan kulit Anda sehingga dapat memunculkan reaksi alergi.
Dr. Ryan Sobel, asisten profesor kebidanan dan ginekologi dari Sidney Kimmel Medical College, Jefferson University, di Philadelphia, Amerika Serikat menyatakan fakta penting.
Beliau mengatakan banyak wanita yang mengalami reaksi alergi setelah menggunakan beberapa produk di area vaginanya, seperti sabun, pantyliner, atau bahkan pelumas untuk hubungan intim.
Gejala yang muncul, seperti gatal, terasa panas seperti terbakar, atau kemerahan. Oleh karena itu, menggunakan masker di area kewanitaan pun perlu berhati-hati.
Apakah perlu menggunakan masker vagina?
Sebenarnya, masker bukanlah penrawatan yang paling tepat untuk masalah kulit di area vagina Anda.
Bila mengalami iritasi, kulit yang ruam, pecah, dan kering akibat mencukur, sebaiknya berkonsultasilah ke dokter untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat.
Dr. Ryan Sobel menjelaskan bahwa area kulit vagina sebenarnya tidak membutuhkan perawatan selayaknya kulit wajah.
Oleh karena itu, tindakan perawatan vagina menggunakan masker dikembalikan ke keputusan personal masing-masing.
Langkah aman menggunakan masker vagina
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar