backup og meta

Kelebihan Daun Stevia Dibandingkan dengan Gula

Kelebihan Daun Stevia Dibandingkan dengan Gula

Kesadaran masyarakat bahwa kebanyakan makan gula berefek buruk bagi kesehatan kian meningkat. Banyak orang kini beralih menggunakan pemanis alami yang lebih sehat, misalnya gula dari daun stevia.

Apa saja keunggulan stevia hingga digadang-gadang menjadi bahan pengganti gula? Simak ulasannya berikut ini!

Apa itu stevia?

Stevia adalah nama populer dari bahan yang berasal dari tanaman Stevia rebaudiana. Daun tanaman ini mengandung sejumlah senyawa yang memiliki rasa sangat manis, seperti stevioside dan rebaudioside.

Daun stevia sebenarnya sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Paraguay dan Brasil sejak dulu.

Namun, penggunaannya sebagai pemanis baru mulai dikenal luas setelah seorang ahli botani bernama Antonio Bertoni memperkenalkannya pada 1887.

Saat diolah menjadi pemanis, tingkat kemanisan stevia bisa mencapai 50 – 350 kali lipat gula pasir. Pemanis ini juga mengandung nol kalori dan sedikit karbohidrat sehingga cocok menjadi pengganti gula untuk diabetes.

Banyak negara juga telah menggunakan stevia sebagai pemanis, termasuk Jepang, Korea, dan Amerika Selatan.

Gula stevia kini dianggap sebagai sumber pemanis alami yang lebih sehat untuk pengganti beragam pemanis buatan, termasuk sakarin dan aspartam.

Daun stevia juga aman digunakan sebagai pemanis untuk berbagai produk, mulai dari minuman, permen, acar sayuran, hingga produk makanan laut.

Keunggulan daun stevia dari gula

Berikut beberapa keunggulan stevia dari gula biasa.

1. Pemanis yang aman untuk diabetes

ciri-ciri diabetes di usia muda

Gula dan makanan manis seolah menjadi musuh terbesar bagi para diabetesi. Namun, kali ini Anda yang mengidap diabetes melitus pun tetap bisa merasakan kembali makanan manis dengan menggunakan pemanis stevia.

Pemanis dari ekstrak daun stevia ini dinilai lebih aman untuk diabetes karena tidak membuat kadar gula darah melonjak.

Di Amerika Selatan, ekstrak tanaman ini bahkan sudah lama digunakan sebagai pengganti gula untuk pengidap diabetes.

2. Rendah kalori

Berat badan berlebih sebenarnya berkaitan dengan konsumsi makanan tinggi gula dan kalori. Inilah mengapa jika Anda sering makan makanan manis, berat badan Anda juga bisa melonjak dengan cepat.

Nah, pemanis yang berasal dari daun stevia bisa membantu Anda mengatasi berat badan berlebih.

Dengan kandungan nol kalori, pemanis ini lebih ramah untuk Anda yang mengidap diabetes ataupun ingin menjaga berat badan.

3. Membantu mengontrol tekanan darah

Selain menjadi alternatif untuk mengontrol gula darah, gula stevia juga baik untuk tekanan darah.

Penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Preventive Cardiology, mengungkapkan bahwa senyawa stevioside yang terdapat di dalam daun stevia mampu menurunkan tekanan darah diastolik.

Meski demikian, pengaruh pasti tanaman ini terhadap tekanan darah masih perlu dikaji lebih lanjut.

4. Lebih aman bagi anak-anak

Sebagian besar kasus obesitas pada anak terjadi akibat pola makan yang tidak sehat, terutama terkait asupan makanan tinggi gula.

Anak-anak umumnya menyukai makanan manis dan ini merupakan salah satu faktor penyebab kenaikan berat badan mereka. Jika hal ini terus berlanjut, anak yang obesitas berisiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit kronis pada usia dewasa.

Untuk mencegah hal tersebut, pemanis seperti stevia dapat menjadi alternatif gula untuk anak-anak.

5. Membantu mengontrol kolesterol

Sebuah studi dalam jurnal Lipids in Health and Disease menunjukkan bahwa ekstrak daun stevia bisa membantu mengendalikan kadar kolesterol.

Pemanis ini menurunkan kolesterol total, kolesterol “jahat” LDL, dan trigliserida yang berkaitan dengan risiko sindrom metabolik.

Tidak hanya itu, konsumsi stevia membantu meningkatkan kadar kolesterol “baik” HDL. Berbeda dengan LDL, kadar HDL yang tinggi justru membantu menurunkan risiko stroke dan penyakit jantung akibat penyumbatan pembuluh darah.

Meski begitu, penelitian ini baru dilakukan pada hewan, sehingga masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat ekstrak daun stevia dalam menurunkan kadar kolesterol pada manusia.

Apakah daun stevia bisa dikonsumsi langsung?

FDA tidak memperbolehkan mengonsumsi daun stevia mentah secara langsung. Namun, steviol glycosides yang berasal dari ekstrak daun stevia aman untuk dikonsumsi sebagai pemanis.

Kekurangan daun stevia sebagai pengganti gula

Penelitian mengenai potensi manfaat pemanis dari daun stevia hingga kini masih terus berlanjut. Pasalnya, masih ada beberapa risiko kesehatan terkait konsumsi pemanis ini. 

1. Bisa memicu konsumsi makanan tinggi kalori

Karena kandungan kalori stevia nol, beberapa orang bisa saja mengira bahwa makanan yang mengandung pemanis ini juga rendah kalori.

Akibatnya, mereka mungkin tidak sadar telah mengonsumsi makanan tinggi kalori dalam jumlah besar.

2. Gula stevia tidak sepenuhnya alami

Konsumsi daun stevia secara langsung bisa membahayakan fungsi ginjal dan jantung. 

Pasalnya, stevia yang selama ini aman dikonsumsi bukanlah lagi bahan alami, melainkan telah dimurnikan dengan bahan kimia lain, seperti halnya gula tebu.

3. Terdapat risiko kecanduan

Kendati stevia memiliki banyak manfaat, Anda tetap perlu mengatur asupannya dengan baik.

Jika berlebihan mengonsumsinya, daun stevia yang telah melewati serangkaian proses pemurnian kimia juga dapat menyebabkan kecanduan seperti halnya sukrosa (gula pasir).

4. Mungkin menyebabkan gangguan pencernaan

Sebuah penelitian dalam jurnal Nutrients menemukan kaitan konsumsi pemanis tanpa zat gizi seperti stevia dengan gangguan keseimbangan bakteri usus.

Efek dari konsumsi stevia tersebut mungkin dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti perut kembung dan diare.

Batas asupan gula stevia

manfaat stevia

Menurut Food & Drug Administration (FDA), batas asupan steviol yang aman dalam sehari yakni 4 miligram per kilogram berat badan (mg/kg).

Misalnya, jika Anda memiliki berat badan 70 kilogram, batas asupan steviol yang aman adalah 280 mg per hari.

Secara keseluruhan, stevia merupakan bahan pemanis pengganti gula yang cukup unggul. Pemanis ini tidak mengandung kalori serta bisa menjadi alternatif yang aman bagi pengidap diabetes.

Hanya saja, perlu diingat bahwa beragam penelitian terkait efek samping gula stevia memberikan hasil yang beragam.

Maka dari itu, gunakanlah pemanis ini dalam jumlah yang wajar untuk mengurangi risiko efek sampingnya.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Ahmad U, Ahmad RS, Arshad MS, Mushtaq Z, Hussain SM, Hameed A. (2018) Antihyperlipidemic efficacy of aqueous extract of Stevia rebaudiana Bertoni in albino rats. Lipids Health Disease. Jul 27;17(1):175.

Igho J Onakpoya, Carl J Heneghan. (2015) Effect of the natural sweetener, steviol glycoside, on cardiovascular risk factors: A systematic review and meta-analysis of randomised clinical trials, European Journal of Preventive Cardiology, Volume 22, Issue 12, 1. Pages 1575–1587,

Anton, S., Martin, C., Han, H., Coulon, S., Cefalu, W., Geiselman, P., & Williamson, D. (2010). Effects of stevia, aspartame, and sucrose on food intake, satiety, and postprandial glucose and insulin levels. Appetite, 55(1), 37-43. 

Nettleton, J. E., Klancic, T., Schick, A., Choo, A. C., Shearer, J., Borgland, S. L., … & Reimer, R. A. (2019). Low-dose stevia (rebaudioside A) consumption perturbs gut microbiota and the mesolimbic dopamine reward system. Nutrients. 11(6), 1248.

Samuel, P., Ayoob, K., Magnuson, B., Wölwer-Rieck, U., Jeppesen, P., & Rogers, P. et al. (2018). Stevia Leaf to Stevia Sweetener: Exploring Its Science, Benefits, and Future Potential. The Journal Of Nutrition, 148(7), 1186S-1205S. 

Center for Food Safety and Applied Nutrition. (2023.). Aspartame and Other Sweeteners in Food. Retrieved 12 January 2024, from https://www.fda.gov/food/food-additives-petitions/aspartame-and-other-sweeteners-food 

Versi Terbaru

15/01/2024

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Mengenal Pemanis Maltosa, Benarkah Lebih Sehat dari Gula Biasa?

5 Manfaat Xylitol, Si Pemanis Alami yang Baik Bagi Kesehatan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 15/01/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan