backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan

Begini Cara Menghilangkan Sifat Posesif agar Hubungan Awet

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 23/11/2023

    Begini Cara Menghilangkan Sifat Posesif agar Hubungan Awet

    Keinginan untuk mengasihi dan memiliki satu sama lain tentu merupakan hal yang wajar dalam hubungan. Namun, jangan sampai keinginan tersebut membuat Anda menjadi posesif. Sifat ini bisa merugikan kedua belah pihak, jadi ada baiknya Anda mengetahui bagaimana cara menghilangkan sifat posesif.

    Cara menghilangkan sifat posesif

    Sifat posesif tidak akan membuat hubungan Anda harmonis. Sebaliknya, sifat ini justru bisa membuat pasangan Anda berusaha melarikan diri karena merasa terkekang.

    Sebelum terlambat, coba hilangkan sifat posesif Anda dengan melakukan berbagai cara berikut.

    1. Pahami penyebab sifat posesif

    Penyebab sifat posesif setiap orang bisa berbeda-beda, mulai dari insecurity, kurangnya rasa percaya pada pasangan, hingga trauma.

    Cari tahu dahulu apa yang membuat Anda menjadi posesif. Apakah Anda pernah dikecewakan dalam hubungan yang lalu? Atau ada sikap pasangan yang membuat Anda sulit memercayainya?

    Setelah mengetahuinya, coba bicarakan hal tersebut dengan pasangan. Siapa tahu, dengan diskusi yang sehat bersama pasangan, Anda bisa menemukan jalan keluarnya.

    Sebagai contoh, jika sikap posesif Anda berasal dari insecurity, pasangan Anda bisa meyakinkan bahwa ketakutan tersebut tidak akan berpengaruh dalam hubungan.

    2. Jangan turuti emosi sesaat

    dampak pasangan ocd

    Saat Anda sesuatu yang memicu sikap posesif dan emosi negatif dari diri Anda, usahakan untuk menenangkan diri Anda terlebih dahulu.

    Bertindak gegabah ketika emosi tidak stabil, misalnya ketika cemburu, membuat seseorang cenderung menghasilkan keputusan yang akan disesalinya di kemudian hari.

    Ketika kecemburuan dan sifat posesif menguasai, Anda bisa saja langsung ingin memutuskan hubungan saat melihat pasangan Anda berbicara dengan orang lain.

    Padahal, bisa jadi apa yang Anda lihat berbeda dengan kenyataannya. Oleh karena itu, berdiskusilah dengan pasangan begitu amarah Anda sudah lebih reda.

    3. Tingkatkan rasa percaya diri

    Jika insecurity adalah penyebab sifat posesif Anda, cara menghilangkan sifat tersebut adalah dengan mulai meningkatkan rasa percaya diri. 

    Dengan membangun rasa percaya diri, Anda bisa lebih tenang dalam menjalin hubungan dan tidak bergantung dengan pasangan.

    Langkah awal yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan rasa percaya diri adalah dengan menerima kekurangan dan berusaha meningkatkan kemampuan Anda.

    4. Fokus pada diri sendiri

    Mengutip situs PsychAlive, fokus pada kebutuhan diri sendiri merupakan salah satu cara mengatasi sifat posesif.

    Tentu saja ini bukan berarti Anda harus mengabaikan atau berpisah dengan pasangan.

    Fokus pada diri sendiri artinya Anda tetap bisa merencanakan pencapaian pribadi di masa mendatang. Dengan begitu, fokus Anda tidak hanya tertuju pada pasangan, tetapi juga value diri sendiri.

    Selain membawa kebaikan untuk diri sendiri, menghilangkan sifat posesif juga bisa membahagiakan pasangan. Pasalnya, menghadapi pacar posesif bukanlah hal yang mudah.

    5. Bangun kepercayaan dengan pasangan

    Kepercayaan merupakan kunci penting dalam hubungan yang sehat dan bahagia. Komunikasi terbuka dan jujur adalah langkah awal membangun kepercayaan bersama pasangan.

    Dengan fondasi kepercayaan yang kuat, Anda tidak akan berandai-andai tentang hal buruk yang memang belum tentu terjadi.

    Bagaimanapun, perilaku tersebut sering kali membuat seseorang berpikir yang tidak-tidak terhadap pasangannya hingga akhirnya menumbuhkan sifat posesif.

    6. Pahami kebutuhan satu sama lain

    Cara menghilangkan sifat posesif yang selanjutnya adalah dengan memahami kebutuhan satu sama lain. Jangan sampai ada salah satu pihak yang melakukan manipulasi demi tujuan pribadi.

    Perlu diingat bahwa selain untuk Anda, pasangan Anda juga membutuhkan waktu untuk keluarga, teman, pekerjaan, dan dirinya sendiri.

    Dengan mengedepankan sikap posesif dan mengekang pasangan, Anda justru bisa membuatnya stres dan makin menjauh.

    7. Belajar untuk melupakan masa lalu

    Pengalaman dikhianati di masa lalu memang bisa membawa trauma untuk hubungan Anda saat ini.

    Namun, jangan sampai bayang-bayang tersebut membebani pasangan dengan sifat posesif yang Anda miliki.

    Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki sifat yang berbeda. Pasangan Anda tidak sama dengan mantan Anda dan belum tentu ia akan melakukan kesalahan serupa.

    Namun, jika trauma Anda tidak juga menghilang, apalagi membuat hubungan Anda kerap berada di ujung tanduk, tidak ada salahnya untuk meminta bantuan profesional.

    Tahukah Anda?

    Trauma tidak selalu terbentuk dari hubungan Anda di masa lalu. Anda pun bisa mengalami trauma sekunder dari kejadian buruk yang menimpa orang terdekat.
    Contohnya, ketika Anda melihat orang tua atau sahabat dekat yang mengalami pengkhianatan, Anda juga bisa merasakannya.

    8. Posisikan diri sebagai pasangan

    Meski tidak mudah, cobalah untuk memposisikan diri sebagai seseorang yang menjadi korban sifat posesif.

    Apa yang Anda rasakan jika pasangan Anda terus memerhatikan gerak-gerik Anda dan membatasi kebebasan Anda?

    Dari situ, Anda bisa melihat bahwa sifat posesif hanya akan membuat seseorang tertekan. Tekanan tersebut justru bisa membuat pasangan Anda berusaha menjauh.

    Seseorang yang bersifat posesif sering kali tidak menyadari apa yang telah dilakukannya. Oleh karena itu, penting untuk melakukan evaluasi berkala dengan pasangan.

    Dengan demikian, Anda berdua bisa saling mengetahui sifat seperti apa yang merugikan satu sama lain.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 23/11/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan