backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

5 Tips Jitu Mengatasi Bibir Kering Saat Puasa

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 4 hari lalu

    5 Tips Jitu Mengatasi Bibir Kering Saat Puasa

    Hampir semua orang yang berpuasa biasanya mengeluhkan mulut dan bibir yang terasa kering. Kalau sudah begini, Anda makin tidak nyaman menjalani puasa. Ketahui cara mengatasi bibir kering dan pecah-pecah saat puasa berikut ini.

    Kenapa Anda mengalami bibir kering saat puasa?

    Ketika sedang menjalani puasa, tidak hanya kulit kering yang jadi keluhan, masalah bibir pecah-pecah pun sangat umum terjadi.

    Alasan utamanya, tentu karena Anda tidak makan dan minum sama sekali kurang lebih 13 jam, yakni dari pagi hingga sore menjelang malam.

    Dalam sebuah kesempatan wawancara, dokter gigi spesialis periodonsia, drg. Yudha Rismanto, Sp.Perio, menjelaskan alasan yang berkaitan. 

    “Imbas dari tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman ini mengarah pada produksi air liur yang berkurang,” jelasnya.

    “Alhasil, mulut akan terasa kering saat Anda menjalankan ibadah puasa. Namun sebenarnya, kondisi mulut ini bukanlah kering, melainkan menjadi lebih kesat,” tambah Dokter Yudha.

    Kurangnya asupan cairan saat puasa ini tidak cuma memicu mulut kering, tapi juga bisa menimbulkan kondisi bibir pecah-pecah.

    Selain karena puasa itu sendiri, kondisi mulut dan bibir kering juga bisa disebabkan oleh kebiasaan merokok.

    Bila Anda masih saja merokok di waktu berbuka puasa, kondisi mulut dan bibir kering bisa jadi semakin parah. Kebiasaan buruk ini dapat memengaruhi jumlah produksi air liur (saliva) di dalam mulut.

    Kandungan zat di dalam rokok ternyata bisa menurunkan jumlah air liur yang dihasilkan oleh kelenjar ludah di dalam mulut.

    Bukan hanya itu, berbagai kondisi kesehatan, seperti infeksi jamur di mulut, diabetes, HIV/AIDS, dan stroke juga bisa menyebabkan mulut dan bibir kering.

    Pasien dengan masalah kesehatan tersebut biasanya perlu meminum obat untuk mengobati penyakit atau mengelola gejalanya.

    Nah, obat-obatan yang diminum menimbulkan efek samping mulut berupa bibir kering, apalagi jika diminum di saat berpuasa.

    Cara mengatasi bibir kering saat puasa

    bibir pecah-pecah

    Kondisi bibir yang kering tentu membuat Anda jadi tidak nyaman. Pada kondisi yang parah, bibir kering menyebabkan kulit bibir menjadi pecah-pecah.

    Jika sudah seperti ini, bibir jadi perih saat makan sahur maupun berbuka. Nah, untuk mengatasi bibir kering, Anda bisa mengikuti beberapa cara berikut ini.

    1. Gunakan pelembap bibir

    Cara ampuh untuk mencegah bibir kering saat puasa adalah memakai pelembap bibir (lip balm). Penggunaannya bisa setiap 2 jam sekali, tapi bisa juga disesuaikan dengan kebutuhan.

    Namun mengingat Anda sedang berpuasa dan khawatir jika hal ini bisa membatalkan, gunakan pelembap ini setelah Anda berbuka dan menjelang tidur secara rutin.

    Pastikan memilih lip balm yang teksturnya tebal seperti petroleum jelly dan bebas iritan seperti tambahan zat pewangi.

    Bila pelembap bibir yang digunakan menimbulkan sensasi gatal dan panas setelah dipakai, sebaiknya hentikan pemakaiannya.

    Kemungkinan besar ini adalah respons bahwa kulit bibir tidak cocok dengan kandungan bahan-bahan yang ada pada lip balm.

    2. Cukup asupan cairan

    Puasa tidak menjadi hambatan bagi Anda untuk memperoleh asupan cairan. Anda cuma perlu mengakali waktu minumnya saja.

    Cara ini sangat penting dilakukan mengingat dehidrasi menjadi salah satu pemicu bibir kering dan pecah-pecah saat berpuasa.

    Tidak hanya mengandalkan air putih saja, Anda bisa memenuhi kebutuhan cairan dengan makan buah yang mengandung banyak air, menikmati sup, minum jus dan minuman menyehatkan lainnya.

    3. Jangan menjilat atau menguliti bibir yang kering

    Kondisi bibir yang kering pasti membuat Anda gatal ingin menjilatnya. Memang, cara ini bisa membuat kulit bibir menjadi basah tapi kurang tepat dilakukan.

    Menjilati bibir malah akan semakin memperparah kondisinya. Pasalnya, setelah air ludah yang menempel di bibir menguap, kondisi bibir yang kering saat puasa justru akan terasa semakin mengering.

    Tenang, Anda bisa membasahi permukaan bibir yang kering dengan air bersih ketika berwudu. Ini lebih baik ketimbang Anda membasahinya dengan air liur yang kemungkinan ada bakteri di dalamnya.

    Apa yang terjadi jika bibir kering dibiarkan?

    Bibir kering yang dibiarkan begitu saja dapat menyebabkan bibir terlihat gelap, mengelupas, pecah-pecah, hingga rentan berdarah. Kondisi ini juga bisa membuat bibir terasa perih saat makan, terutama ketika makan makanan yang asam.

    4. Menghentikan konsumsi kafein

    Mengutip Mayo Clinic, minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, atau minuman bersoda dapat membuat kulit bibir menjadi kering. Hal ini karena kafein bersifat diuretik.

    Oleh sebab itu, batasi konsumsi makanan atau minuman berkafein, terutama saat sedang berpuasa karena bibir Anda justru akan terasa semakin kering.

    Sebaiknya, perbanyak minum air putih selama puasa, terutama saat sahur dan berbuka agar kelembapan bibir tetap terjaga.

    5. Pertimbangkan untuk menggunakan humidifier

    perbedaan diffuser dan humidifier

    Selain karena kurangnya asupan cairan, bibir kering saat puasa juga bisa terjadi akibat lingkungan udara di sekitar Anda kering.

    Nah, untuk mengatasinya, pertimbangkan untuk menggunakan humidifier di rumah agar kelembapan udara tetap terjaga.

    Anda bisa meletakan humidifier di ruangan yang sering digunakan untuk berkumpul, misalnya di kamar tidur maupun ruang keluarga.

    Penting untuk tahu mengenai penyebab bibir kering saat puasa. Dengan begitu, Anda jadi tahu tindakan apa yang perlu dilakukan dalam menjaga kesehatan kulit bibir sekaligus mengatasinya jika mengalami masalah.

    Bila cara di atas, tidak juga ampuh mengatasi bibir kering, jangan sungkan untuk berkonsultasi ke dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 4 hari lalu

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan