backup og meta

Gusi Bernanah

Gusi yang bernanah tentu sangat mengganggu kenyamanan karena kondisi ini biasanya menimbulkan rasa nyeri saat makan atau sekadar berbicara.

Jika dibiarkan, gusi yang bernanah bisa menimbulkan komplikasi serius dan membutuhkan perawatan lanjutan. Supaya kondisi ini tidak terjadi pada Anda, ketahui berbagai informasi berikut.

Gejala gusi bernanah

Sebelum menyadari bahwa benjolan di gusi Anda berisi nanah, Anda biasanya akan merasakan beragam kondisi ini.

  • Gusi bengkak dengan warna kemerahan atau lebih gelap dari biasanya.
  • Gusi mudah berdarah.
  • Bau mulut.
  • Gusi terasa lebih lembut dan sakit saat disentuh.
  • Sakit saat mengunyah.

Penyebab gusi bernanah

mengobati nanah pada gusi

Nanah merupakan cairan kental yang mengandung protein, sel darah putih, bakteri, serta jaringan mati. Cairan ini bisa berwarna putih kekuningan, kuning kecoklatan, atau kehijauan dan berbau busuk.

Nanah itu sendiri sebenarnya merupakan cairan yang muncul sebagai reaksi ketika terjadi peradangan akibat infeksi bakteri dalam gusi atau di dalam ruang antara gusi dan gigi.

Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan infeksi pada gusi sehingga menyebabkan pembentukan kantong berisi nanah atau abses periodontal.

1. Gigi berlubang

Jika dibiarkan, gigi berlubang dan berdarah bisa menyerang lapisan gigi yang lebih dalam, termasuk pulpa. Ini adalah jaringan lunak yang berisi saraf dan pembuluh darah.

Akibat kondisi tersebut, bakteri penyebab infeksi yang tadinya ada di gigi akan masuk ke dalam jaringan pulpa dan menyebar ke ujung akar.

Nanah di dalam jaringan pulpa akibat infeksi tersebut akan berusaha dikeluarkan melalui saluran kecil bernama oral fistula. Fistula inilah yang terlihat seperti benjolan kecil di gusi dan berisi nanah.

2. Radang gusi

Gingivitis atau radang gusi adalah penyebab paling umum dari gusi bernanah. Radang gusi itu sendiri biasanya dipicu oleh penumpukan plak di gigi.

Ketika gingivitis tidak ditangani, peradangan bisa menyebar sampai ke jaringan penyangga gigi hingga akhirnya menimbulkan kondisi yang disebut periodontitis.

Tumpukan bakteri di dalam jaringan penyangga gigi itulah yang memicu pembentukan kantong gusi atau pocket periodontal berisi nanah.

Kantong itu biasanya berwarna kemerahan dan sakit saat disentuh. Periodontitis biasanya juga menimbulkan bau mulut atau halitosis.

3. Daya tahan tubuh lemah

Sistem imun yang lemah ternyata juga bisa menjadi penyebab gusi bernanah. Ketika sistem imun lemah, tubuh tidak akan bisa melawan bakteri penyebab infeksi.

Akibatnya, Anda akan lebih rentan terkena berbagai infeksi, termasuk yang terjadi di dalam mulut. Risiko ini bisa meningkat jika Anda tidak merawat gigi dengan baik.

Pertumbuhan bakteri yang berlebihan bisa membuat gusi meradang dan membengkak. Jika dibiarkan, peradangan akan menyebabkan munculnya kantong berisi nanah di gusi.

Faktor risiko gusi bernanah

gusi berdarah saat sikat gigi

Gusi bernanah bisa menyerang siapa saja, tanpa memandang usia atau jenis kelamin. Akan tetapi, kondisi berikut memang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami gusi bernanah.

1. Jarang sikat gigi

Anda jarang atau bahkan malas menyikat gigi? Bisa jadi hal inilah yang menyebabkan gusi Anda berisi nanah.

Sisa makanan yang tertinggal di permukaan atau sela-sela gigi yang tidak dibersihkan dengan baik dapat membentuk plak. Jika dibiarkan, plak akan mengeras dan menjadi karang gigi.

Bersamaan dengan kondisi tersebut, bakteri di mulut bisa memicu peradangan pada gusi dan membentuk kantong berisi nanah.

2. Cara sikat gigi salah

Sikat gigi bukan hanya perlu dilakukan secara rutin, tetapi juga  dengan benar. Pasalnya, sikat gigi yang salah justru bisa meningkatkan risiko gusi bernanah.

Sebagai contoh, sikat gigi yang terlalu keras berisiko menimbulkan luka pada gusi sehingga lebih rentan terkena infeksi.

3. Merokok

Center for Diseases Control and Prevention (CDC) menyebutkan bahwa perokok aktif punya risiko dua kali lebih tinggi mengalami penyakit gusi (periodontitis) dibandingkan nonperokok.

Kondisi itu bisa terjadi karena bahan kimia dalam rokok bisa memicu pertumbuhan bakteri jahat di dalam mulut.

Itulah yang membuat perokok lebih mudah terkena infeksi sehingga menyebabkan gusi meradang, bengkak, dan pada akhirnya bernanah.

Komplikasi gusi bernanah

Gusi bernanah dapat menyebabkan rasa nyeri yang tak tertahankan sehingga Anda mungkin merasa tidak nyaman ketika berbicara dan makan.

Ketika kantong nanah pecah, Anda akan merasakan sensasi tidak nyaman di dalam mulut yang disertai bau tidak sedap.

Kantong nanah yang tidak mengering juga memungkinkan bakteri untuk menyebar ke jaringan mulut lainnya.

Jika pada saat itu sistem kekebalan tubuh Anda sedang lemah, risiko penularan infeksi ke organ lain akan meningkat.

Salah satu risiko komplikasi infeksi gusi yang dibiarkan adalah sepsis. Sepsis adalah kondisi darurat yang harus segera mendapatkan perawatan medis.

Cara mengatasi gusi bernanah

Karena umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter biasanya memberikan antibiotik sebagai obat gusi bernanah.

Jika dibutuhkan, dokter mungkin melakukan drainase abses untuk mengeluarkan nanah yang terperangkap di dalam gusi.

Scaling dan root planning mungkin juga dibutuhkan jika gusi yang bernanah disebabkan oleh kerusakan di sekitar gigi.

Karena cara mengobati nanah di gusi cukup beragam, konsultasikan dengan dokter untuk menentukan perawatan yang tepat sesuai kondisi Anda.

Di samping itu, Anda perlu menjaga kebersihkan gigi dengan baik supaya proses perawatan gusi bernanah memberikan hasil yang baik dan kondisi serupa tidak terulang.

  • Gusi yang bernanah bisa disebabkan oleh berbagai hal, khususnya infeksi. Infeksi itu sendiri bisa dipicu oleh gigi berlubang, radang gusi, atau memiliki daya tahan tubuh lemah.
  • Jika dibiarkan, nanah yang ada di gusi bisa menyebarkan infeksi ke bagian tubuh lain sehingga memicu kondisi yang lebih buruk.
  • Karena disebabkan bakteri, dokter biasanya memberikan antibiotik untuk gusi berdarah. Jika dibutuhkan, dokter bisa melakukan drainase abses untuk mengeluarkan nanah.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Abscessed Tooth: Tooth Infection Symptoms & Treatment. (2022). Retrieved 6 April 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10943-abscessed-tooth

Dental abscess . (2017). Retrieved 6 April 2022, from https://www.nhs.uk/conditions/dental-abscess/

Gum Abscess: Pictures, Treatment, Symptoms, Causes, and More. (2019). Retrieved 6 April 2022, from https://www.healthline.com/health/gum-abscess

Knott, D. (2018). Dental Abscess | Symptoms and Treatment. Retrieved 6 April 2022, from https://patient.info/oral-dental-care/dental-abscess

Tooth abscess – Symptoms and causes. (2019). Retrieved 6 April 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tooth-abscess/symptoms-causes/syc-20350901

Tooth abscess – Diagnosis and treatment – Mayo Clinic. (2022). Retrieved 6 April 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tooth-abscess/diagnosis-treatment/drc-20350907

Versi Terbaru

01/05/2025

Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti

Ditinjau secara medis oleh drg. Farah Nadiya

Diperbarui oleh: Hillary Sekar Pawestri


Artikel Terkait

11 Hal yang Sering Jadi Penyebab Gusi Bengkak

4 Risiko Komplikasi Jika Infeksi Gusi Tak Diobati


Ditinjau oleh drg. Farah Nadiya · Gigi · Lumina Aesthetics Clinic · Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti · Diperbarui 01/05/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan