backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Odynophagia

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 10/01/2023

Odynophagia

Pernahkah Anda mengalami rasa sakit saat menelan makanan ataupun minuman? Kondisi ini dikenal dengan nama odynophagia (odinofagia). Pada kasus yang tidak terlalu parah, biasanya rasa sakit ini akan sembuh dengan sendirinya. Namun, dalam beberapa kondisi, ini bisa disebabkan oleh adanya masalah kesehatan.

Apa yang dimaksud dengan odinofagia?

air hangat untuk sakit tenggorokan, odinofagia

Odynophagia atau odinofagia adalah gangguan yang menyebabkan tenggorokan terasa sakit saat menelan.

Kondisi ini disebabkan oleh banyak hal mulai dari radang tenggorokan, alergi, penyakit asam lambung hingga penyakit infeksi saluran pernapasan.

Selain itu, penyebab tenggorokan yang sakit ketika menelan juga bisa berasal dari gangguan di bagian amandel, kelenjar ludah, atau kerongkongan, yang merupakan bagian saluran cerna atas.

Rasa sakit atau nyeri di tenggorokan tidak hanya muncul saat menelan makanan, tapi juga saat berbicara atau membuka mulut.

Odinofagia bisa hilang dengan sendirinya, tapi juga bisa bertahan dalam waktu yang lama jika penyebabnya merupakan gangguan kesehatan kronis.

Intensitas rasa nyeri yang ditimbulkan juga berbeda-beda tergantung dari penyebabnya.

Sering kali, odinofagia disamakan dengan disfagia. Padahal, keduanya merupakan kondisi yang berbeda.

Seseorang dengan disfagia mengalami kesulitan untuk menelan makanan, misalnya setelah menelan, makanan naik lagi ke atas atau makanan seolah tersangkut di tenggorokan.

Sementara ketika mengalami odinofagia, seseorang tetap dapat menelan makanan dan minum seperti biasa, hanya saja disertai dengan rasa nyeri.

Apa saja gejala odynophagia?

Odinofagia menimbulkan sensasi sakit, nyeri, perih, dan mengganjal pada tenggorokan sehingga sulit saat menelan.

Namun, gangguan menelan ini juga dapat mengakibatkan rasa tidak nyaman yang terasa pada mulut dan kerongkongan ketika Anda mengonsumsi makanan atau minuman.

Rasa tidak nyaman akibat odinofagia bisa bikin Anda tidak nafsu makan ataupun minum.

Maka dari itu, besar kemungkinan seseorang yang mengalami sakit menelan ini lebih berisiko mengalami dehidrasi atau kekurangan berat badan.

Gejala dari odinofagia bisa bervariasi tergantung dengan kondisi penyebabnya.

Ketika penyebab tenggorokan yang sakit untuk menelan adalah infeksi, gejala bisa meliputi demam, kelelahan, nyeri, serta pegal pada otot dan sendi.

Secara umum tanda-tanda atau gejala dari odynophagia meliputi berikut ini.

  • Sensasi terbakar atau rasa panas di tenggorokan.
  • Rasa nyeri di area mulut, tenggorokan atau kerongkongan saat menelan.
  • Rasa sakit semakin parah saat menelan makanan.
  • Bagian tenggorokan, misalnya amandel, terlihat merah dan membengkak.
  • Demam ringan hingga tinggi.
  • Telinga sakit.
  • Leher membengkak, nyeri atau kaku.
  • Batuk.
  • Produksi air liur berlebih.
  • Gangguan tidur seperti ngorok atau mendengkur.
  • Bintik putih atau kuning pada amandel.
  • Suara serak.
  • Mulas dan mual.

Kapan harus ke dokter?

Jika Anda mulai tidak nyaman karena sakit saat menelan, sebaiknya segera periksakan diri Anda ke dokter.

Terlebih, jika Anda juga mengalami gejala berikut ini, jangan tunda untuk mendapat penanganan medis secepatnya.

  • Sulit membuka mulut.
  • Sakit pada tenggorokan yang semakin buruk.
  • Sulit bernapas.
  • Batuk mengeluarkan darah.
  • Nyeri sendi.
  • Ada benjolan di leher.
  • Muncul ruam kulit.
  • Suara serak selama lebih dari dua minggu.
  • Gejala berlangsung selama satu minggu atau lebih.

Jika dibiarkan, odinofagia dan gangguan kesehatan yang menyebabkannya dapat memicu komplikasi.

Kondisi dehidrasi dan dampak kurangnya asupan makanan dapat memicu malnutrisi hingga anemia.

Apa penyebab odynophagia?

Erythromycin

Sakit saat menelan biasanya merupakan suatu gejala dari masalah tenggorokan, penyakit infeksi, atau reaksi alergi.

Banyak penyebab dari kesulitan menelan ini mulai dari gangguan ringan sampai penyakit yang lebih serius.

Tingkat keparahan gejala dan lama gejalanya berlangsung menentukan seberapa bahaya penyebab odinofagia.

Dalam studi University Hospital Freiburg dijelaskan beberapa kondisi dan penyakit yang umum menyebabkan gejala tenggorokan sakit saat menelan.

  • Infeksi saluran pernapasan, meliputi penyakit seperti pilek, flu, pneumonia, COVID-19, dan difteri.
  • Luka atau bisul, terutama di area mulut, tenggorokan, ataupun kerongkongan. Hal ini bisa disebabkan oleh trauma fisik dan cedera karena operasi.
  • Infeksi candida, yaitu infeksi jamur pada mulut akan menyebar hingga ke tenggorokan dan kerongkongan.
  • Infeksi virus dan bakteri, yang menyebabkan sakit tenggorokan akibat radang tenggorokan (faringitis), radang pita suara (laringitis), radang katup epiglotis (epiglotitis), dan radang amandel (tonsilitis).
  • Konsumsi tembakau, alkohol, dan obat-obatan terlarang, yang dapat mengiritasi mulut, tenggorokan, serta kerongkongan, yang akhirnya menyebabkan sakit saat menelan.
  • Refluks asam lambung (GERD), yang terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan sehingga menyebabkan peradangan (esofagitis).
  • Kanker esofagus, yaitu tumor yang berkembang dalam kerongkongan (esofagus) menjadi kanker bisa menyebabkan rasa sakit saat menelan.
  • Sistem kekebalan tubuh lemah, terutama pada orang dengan HIV/ AIDS dan mereka yang sedang menjalani radioterapi atau perawatan kanker lainnya.
  • Abses peritonsil, yaitu komplikasi radang amandel yang menyebabkan terbentuknya nanah pada amandel.
  • Efek samping obat-obatan HIV dan pengobatan kanker, seperti kemoterapi dan radiasi juga dapat menyebabkan tenggorokan sakit saat menelan.
  • Minum minuman yang terlalu panas atau dingin, dalam waktu yang lama bisa memengaruhi lapisan lendir pada kerongkongan.

Diagnosis odynophagia

Odynophagia biasanya dapat dideteksi melalui endoskopi. Endoskopi dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut endoskop, yaitu kamera yang dilenkapi senter kecil.

Alat ini akan dimasukan ke dalam kerongkongn agar dokter bisa melihat secara lebih jelaas kondisi yang dialami.

Dokter juga akan meminta Anda untuk mencoba menelan makanan atau minuman sebagai tes.

Jika diperlukan dokter mungkin juga akan meminta Anda menjalani tes lainnya untuk mengetahui penyebab sakit saat menelan.

Pengobatan odynophagia

tes skrining untuk wanita

Odinofagia disebabkan oleh banyak hal, sehingga ada beberapa cara untuk mengatasinya.

Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi odynophagia adalah sebagai berikut.

  • Atasi gangguan penyebab rasa sakit. Kebanyakan kasus odinofagia disebabkan oleh infeksi dan GERD. Obat antasida dapat mengatasi kondisi tersebut.
  • Minum obat radang untuk meringankan odinofagia akibat peradangan di sekitar tenggorokan. Obat antibiotik hanya diperlukan jika peradangan disebabkan oleh infeksi bakteri.
  • Hindari penyebab iritasi seperti asap rokok dan alkohol.
  • Makan makanan yang teksturnya lembut, seperti bubur, sup, dan lainnya ketika tenggorokan sakit saat menelan.
  • Kunyah makanan lebih lama, sampai mudah untuk ditelan.
  • Jangan minum atau makan yang suhunya terlalu ekstrem, misalnya terlalu panas atau terlalu dingin.
  • Gunakan pereda nyeri sementara, seperti semprotan tenggorokan (cooling spray).
  • Operasi mungkin diperlukan pada kasus yang lebih serius, seperti radang amandel kronis, kerusakan pita suara, dan kanker esofagus.

Pada kasus yang lebih serius, seperti odinofagia yang disebabkan oleh gangguan penyakit kronis, Anda membutuhkan penanganan lainnya.

Misalnya, penangan perlu menggunakan selang makanan agar tubuh tetap dapat memperoleh asupan nutrisi.

Kesimpulan

Tanpa penyebab yang jelas, tenggorokan sakit saat menelan yang muncul secara tiba-tiba dan bertahan lama membutuhkan pemeriksaan dokter untuk diketahui penyebabnya. Segera konsultasikan dan lakukan pengobatan jika rasa nyeri tersebut membuat Anda susah makan dan bernapas.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 10/01/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan