backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Benarkah Anak Kembar Memiliki Sidik Jari yang Juga Sama?

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Roby Rizki · Tanggal diperbarui 27/06/2020

    Benarkah Anak Kembar Memiliki Sidik Jari yang Juga Sama?

    Mungkin sebagian dari Anda mendambakan untuk memiliki anak kembar kelak ketika membangun sebuah keluarga. Namun, pernahkan Anda pernah bertanya-tanya apakah anak kembar identik memiliki sidik jari yang sama? Pertanyaan ini wajar muncul karena anak kembar memiliki genetik dan tampilan fisik yang identik.

    Jadi, apa anak kembar memiliki sidik jari yang sama?

    Perlu Anda ketahui, meski memiliki postur tubuh dan wajah yang sangat mirip sekalipun, sidik jari mereka tidaklah sama. Akan tetapi, karena gen yang dimiliki identik, sidik jari mereka memang memiliki pola yang hampir sama.

    Bagi yang belum tahu, sidik jari mulai dibentuk saat si kecil berada dalam rahim pada minggu-minggu awal kehamilan. Kondisi apapun yang terjadi dalam rahim akan mempengaruhi pola sidik jari.

    Jadi, apabila ada yang beranggapan bahwa anak kembar memiliki sidik jari yang sama, Anda dapat menyanggah pendapat mereka dan mengatakan bahwa mereka keliru.

    Mengapa sidik jari anak kembar berbeda?

    Pola sidik jari tidak sepenuhnya menjadi karakteristik genetik seseorang. Hal ini dapat dibuktikan dengan berbedanya pola sidik jari pada ibu jari kanan dan kiri Anda sendiri. Masing-masing jari memiliki pola yang unik, mirip antara satu sama lain, tetapi tidak sama.

    Apa terdapat kemungkinan hal ini terjadi?

    Kemungkinan anak kembar memiliki pola sidik jari yang sama meski kembar identik, sangatlah tidak mungkin terjadi. Apabila Anda menemukan beberapa diskusi atau debat yang menyatakan terdapat kemungkinan sidik jari anak kembar mungkin sama, belum ada penelitian yang membuktikan hal ini terjadi.

    Mungkin secara kasat mata, sidik jari mereka terlihat sama. Namun, komposisi dan detailnya tetaplah berbeda.

    Bagaimana dan kapan sidik jari terbentuk?

    Sidik jari Anda dibentuk ketika masih berada dalam kandungan dan berdasarkan kombinasi antara gen dan faktor lingkungan. Menurut Washington State Twin Registry, pola sidik jari terbentuk antara minggu ke 13 dan 19 perkembangan janin.

    Anak kembar memang berbagi DNA yang sama karena terbentuk dari sebuah zigot (telur yang telah dibuahi). Pola sidik jari juga ditentukan oleh DNA. Namun karena tak hanya DNA yang menjadi faktor pembentukan sidik jari, hal ini menjadi alasan mengapa anak kembar memiliki sidik jari yang hampir identik.

    Faktor lingkungan di dalam rahim lebih berperan besar dalam pembentukan sidik jari janin dan memastikan bahwa anak kembar tidak memiliki sidik jari yang sama. Faktor yang dimaksud antara lain:

  • asupan nutrisi ke dalam rahim
  • panjang dari tali pusar
  • aliran darah secara keseluruhan selama kehamilan
  • posisi janin ketika dalam rahim
  • tingkat pertumbuhan jari secara keseluruhan
  • Hasilnya, sidik jari tidak akan sama meski memiliki kemiripan antara satu sama lain. Kemiripan mungkin ditemukan saat sidik jari diperiksa, tapi Anda akan menemukan perbedaan dalam detail, seperti jarak antara garis dan pembagian antara satu garis ke garis lainnya.

    Anak kembar memang memiliki banyak kemiripan, terutama pada kondisi fisik. Namun, apabila berbicara masalah sidik jari, pola yang berada pada jari tetap berbeda, sama seperti orang yang tidak dilahirkan kembar.

    Mengingat faktor lingkungan dalam rahim mempengaruhi pola sidik jari, tidak mungkin Anda memiliki sidik jari yang sama dengan individu lain, sekalipun dilahirkan secara bersamaan atau kembar.

    Sekali lagi, meski memiliki kemiripan dalam berbagai hal, belum ada ditemukan orang yang dilahirkan kembar memiliki sidik jari yang sama. Hal ini juga yang menyebabkan sidik jari sejak dulu umum digunakan untuk mengidentifikasi identitas seseorang.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Roby Rizki · Tanggal diperbarui 27/06/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan