backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Benarkah Stres Bisa Menyebabkan Rambut Botak?

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh dr. Marsha Desica Arsanta · Tanggal diperbarui 05/07/2021

    Benarkah Stres Bisa Menyebabkan Rambut Botak?

    Kerontokan rambut merupakan suatu hal yang mengkhawatirkan. Apalagi jika kerontokan yang terjadi membuat Anda sampai mengalami kebotakan. Nah, banyak yang menduga bahwa stres dapat menghambat pertumbuhan rambut sehingga Anda bisa mengalami kebotakan. Bagaimana bisa stres bikin rambut botak? Berikut penjelasan lengkapnya.

    Mengenal stres psikososial dan dampaknya pada kebotakan

    Stres psikososial dilaporkan memiliki peranan penting pada terjadinya kebotakan. Menurut suatu studi, jumlah pasien dengan kebotakan yang dipicu oleh stres tercatat sejumlah 6,7 sampai 96 persen.

    Nah, stres psikososial sendiri terjadi ketika Anda merasakan adanya ancaman dari lingkungan sosial Anda sendiri. Misalnya ketika Anda merasa sangat tertekan dengan kesuksesan rekan-rekan kerja Anda di kantor sehingga Anda jadi minder dan terpuruk. Atau saat Anda merasa ditinggalkan oleh sahabat-sahabat yang sering pergi bersama tanpa mengajak Anda.

    Stres jenis ini biasanya sangat berdampak pada kesehatan. Pasalnya, stres psikososial membuat penderitanya jadi merasa terasing, kesepian, dan tidak ada dukungan. Salah satu dampaknya pada kesehatan yaitu menyebabkan rambut botak karena rontok.

    Bagaimana stres bisa menyebabkan kebotakan?

    Ada tiga jenis kebotakan yang bisa disebabkan oleh stres berlebihan. Lebih lanjut mengenai tiga jenis kebotakan tersebut, silakan simak informasinya di bawah ini.

    Alopecia areata

    Alopecia areata (kebotakan) merupakan suatu proses peradangan atau penyakit autoimun yang timbul dengan rontoknya rambut. Banyak faktor yang memengaruhi kebotakan diantaranya adalah penyakit autoimun, genetik, emosional, dan lingkungan.

    Alopecia areata menyerang kulit kepala, tetapi area tubuh yang dipenuhi rambut juga bisa terkena masalah ini. Rontoknya rambut yang terjadi biasanya berpola melingkar dan bersifat progresif, dapat pula menyebabkan kebotakan pada seluruh area kepala (alopecia totalis). Meskipun penyebabnya masih tidak jelas, beberapa studi mengatakan adanya hubungan antara stres dengan alopecia areata.

    Telogen effluvium

    Salah satu penyebab tersering stres menyebabkan kerontokan rambut adalah melalui telogen effluvium. Normalnya, Anda akan kehilangan sekitar seratus helai rambut dalam sehari. Akan tetapi stress dapat menyebabkan kerontokan rambut lebih banyak dari yang seharusnya.  Nah, rambut rontok yang tidak wajar disebut juga dengan istilah telogen effluvium.

    Rambut Anda normalnya tumbuh dalam suatu siklus. Pada fase aktif, rambut tumbuh dalam beberapa tahun. Setelah fase aktif, rambut Anda masuk ke dalam fase istirahat. Fase istirahat ini berlangsung kurang lebih tiga bulan setelah rambut Anda rontok. Rata-rata, kerontokan normal sekitar 100 helai rambut per hari. Rambut kemudian akan digantikan dalam enam bulan oleh rambut baru.

    Ketika tubuh Anda dalam stres atau Anda merasakan gejolak emosi negatif, rambut akan menjadi semakin mudah rontok. Saat stres, sebagian besar rambut Anda akan masuk ke dalam fase istirahat lebih dahulu sebelum saatnya. Dan tiga bulan kemudian, rambut tersebut akan rontok.

    Trikotilomania

    Trikotilomania merupakan suatu kebiasaan oleh karena stres dan kecemasan dimana seseorang akan menarik rambutnya tanpa disadari. Hal ini bisa merusak rambut dan menyebabkan rambut botak karena terlalu sering ditarik.

    rambut-botak

    Bagaimana cara mencegah rambut botak saat dilanda stres?

    Perubahan gaya hidup yang sederhana saja dapat membantu mengurangi kebotakan. Misalnya dengan tidur yang cukup (kurang lebih 7 jam), banyak minum air mineral, dan mengonsumsi makanan kaya akan protein.

    Nutrisi merupakan suatu hal yang penting untuk pertumbuhan rambut. Hubungan antara makanan dan rambut sangatlah erat. Rambut terbuat dari protein yang disebut keratin. Jadi, sebaiknya Anda meningkatkan asupan protein.

    Kurangnya konsumsi protein memaksa tubuh Anda untuk menyimpan protein yang ada untuk tujuan lain, seperti membentuk sel. Dipercaya bahwa bayam, kacang-kacangan, tahu, dan susu adalah makanan yang baik untuk kesehatan rambut. Teh hijau juga baik untuk menghambat Dihydrotestosterone (DHT), hormon yang menyebabkan kerontokan rambut.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh dr. Marsha Desica Arsanta · Tanggal diperbarui 05/07/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan