backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

5 Penyebab Pemanasan Global dan Cara Sederhana untuk Mencegahnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 18/05/2022

    5 Penyebab Pemanasan Global dan Cara Sederhana untuk Mencegahnya

    Dampak pemanasan global atau global warming kian parah. Apabila dibiarkan terus, perubahan iklim ini bisa mengancam kehidupan bumi dan seluruh isinya, termasuk manusia. Oleh sebab itu, mari ketahui penyebab pemanasan global yang mungkin jarang Anda sadari.

    Penyebab pemanasan global di dunia

    Kelelahan karena panas

    Pemanasan global adalah fenomena perubahan iklim drastis akibat kenaikan suhu rata-rata pada atmosfer, laut, dan daratan. Kondisi ini bisa membuat lapisan ozon kian menipis.

    Menipisnya lapizan ozon yang menyelimuti bumi berpengaruh pada perubahan cuaca, udara, dan sumber air yang penting bagi keberlangsungan kehidupan.

    Tak hanya itu, global warming juga bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan, seperti alergi, infeksi saluran pernapasan akut, dan wabah penyakit menular.

    Para ilmuwan menyimpulkan penyebab utama pemanasan global ialah efek rumah kaca (ERK).

    Kondisi ini sejatinya terjadi secara alami, tetapi aktivitas manusia meningkatkan konsentrasi berbagai gas penyebab pemanasan global, terutama karbon dioksida (CO2).

    European Commission sendiri mencatat konsentrasi gas CO2 di atmosfer pada tahun 2020 telah meningkat menjadi 48% di atas rata-rata dibandingkan pada masa pra-industri sebelum tahun 1750.

    Pada dasarnya, efek rumah kaca berfungsi memerangkap sebagian panas sehingga bumi menjadi hangat dan layak huni bagi makhluk hidup di dalamnya. Tanpa proses alamiah ini, bumi tidak akan bisa dihuni karena saking dingin suhunya.

    Akan tetapi, aktivitas pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, justri meningkatkan konsentrasi gas panas yang dilepaskan ke atmosfer.

    Makin banyak polusi udara yang dihasilkan, kian banyak pula panas yang diperangkap oleh atmosfer untuk dipantulkan kembali ke bumi. Pada akhirnya, kondisi ini yang jadi penyebab utama pemanasan global alias global warming.

    Apa saja aktivitas manusia yang menyebabkan pemanasan global?

    Pemanasan global terjadi saat gas rumah kaca, seperti karbon dioksida, metana, dan dinitrogen dioksida diserap oleh atmosfer dan dipantulkan balik ke permukaan bumi. 

    Berikut ini beberapa aktivitas manusia yang menjadi penyebab utama dari pemanasan global.

    1. Penebangan hutan (deforestasi)

    bahaya asap kebakaran hutan

    Setiap tahun, penebangan hutan terjadi di berbagai belahan dunia untuk kepentingan komersil, seperti produksi kayu untuk bahan baku kertas dan mebel maupun untuk membuka lahan pertanian, peternakan, perumahan, atau industri. 

    Pembukaan lahan tak hanya dilakukan dengan menebang hutan, Tidak jarang, oknum-oknum nakal sengaja melakukan pembakaran hutan guna lebih cepat menggunduli lahan. 

    Kebakaran hutan tentu akan meningkatkan suhu rata-rata di daerah tersebut. Hal ini juga bisa melepaskan lebih banyak karbon dioksida dan polutan lain ke udara.

    Pepohonan berperan besar untuk menyeimbangkan efek rumah kaca dengan menyerap lebih banyak karbon dioksida dan mencegahnya terperangkap di atmosfer. 

    Sementara itu, tumbuhan juga akan mengeluarkan gas oksigen untuk membantu menetralkan suhu bumi yang kian memanas.

    Makin sedikit lahan hutan yang tersedia, tentu kualitas oksigen di bumi pun makin memburuk. Deforestasi juga merusak habitat sehingga mengancam keanekaragaman hayati.

    2. Emisi gas bahan bakar kendaraan

    Emisi gas buangan kendaraan bermotor merupakan salah satu penyebab utama pemanasan global. Sejumlah gas rumah kaca ini juga lambat laun akan merusak kualitas udara, tanah, dan air.

    Lebih dari 90% transportasi yang digunakan saat ini, baik transportasi darat, udara, maupun air, ditenagai oleh bahan bakar petroleum, seperti bensin atau diesel.

    Asap knalpot dari kendaraan bermotor mengandung karbon dioksida dan polutan lainnya, seperti gas metana dan dinitrogen dioksida.

    Bahkan, setiap liter bensin yang Anda gunakan menyumbang sekitar dua kilogram karbon dioksida ke atmosfer bumi.

    Setiap jenis gas polutan memiliki kemampuan memerangkap panas yang berbeda. Beberapa di antaranya bahkan bisa memerangkap lebih banyak panas.

    Sebagai contoh, metana tidak bisa bertahan lama saat berada di udara, tetapi bisa mengikat panas 84 kali lebih cepat dan banyak daripada CO2.

    3. Limbah industri

    Gas limbah industri dan rumah tangga menjadi penyebab pemanasan global ketiga terbesar setelah emisi gas kendaraan bermotor. 

    Keberadaan industri bahkan ditengarai jadi penyebab paling awal pemanasan global. Studi menunjukkan global warming perlahan mulai terjadi pada pertengahan abad ke-19 mengikuti maraknya revolusi industri di Amerika Serikat dan negara-negara lainnya.

    Selain industri kertas, industri plastik juga jadi salah satu dalang terbesar dari global warming. Diperkirakan 12 juta barel minyak bisa memproduksi 30 juta produk plastik PET

    Satu barel berisi sekitar 159 liter (135 kg) minyak mentah dapat mengandung 118 kg karbon. Apabila dihitung secara kasar, pembuatan setiap ton plastik PET bisa menghasilkan sekitar 3 ton gas karbon dioksida (CO2).

    4. Limbah pertanian dan peternakan

    Sumber: The Western Producer

    Peran industri peternakan dan agrikultur terhadap makin parahnya pemanasan global juga tidak boleh Anda pandang sebelah mata. 

    Selain dari deforestasi untuk pembukaan lahan, limbah yang dihasilkan dari pupuk dan kotoran hewan juga menghasilkan emisi gas berbahaya.

    Napas, gas kentut, dan kotoran kewan ternak, khususnya sapi dan kerbau, menghasilkan gas metana yang juga termasuk jenis gas penyebab pemanasan global. 

    Selain itu, pupuk kompos dari kotoran hewan juga menghasilkan gas dinitrogen oksida (N2O). Limbah industri agrikultur tercatat menyumbang sekitar 10% dari total volume emisi gas rumah kaca yang dihasilkan pada 2019.

    5. Penggunaan listrik

    Pembangkit listrik tenaga minyak bumi, gas alam, dan batu bara sejauh ini menjadi penghasil emisi gas rumah kaca terbesar kedua setelah industri pabrik. 

    Pembakaran batu bara untuk pembangkit listrik menghasilkan sekitar 2 miliar ton limbah karbon dioksida (CO2) setiap tahun di Amerika Serikat.

    Penggunaan tenaga listrik yang boros bisa menyumbang sekitar 25% dari total emisi gas rumah kaca pada tahun 2019.

    Alat-alat elektronik di dalam rumah Anda, seperti lemari es, freezer, dan pendingin ruangan juga berkontribusi menjadi penyebab pemanasan global.

    Gas berfluorinasi (fluorinated gas) yang dihasilkannya memiliki efek pemanasan yang sangat kuat, bahkan sampai 23 ribu kali lebih besar dari CO2.

    Ikhtisar

    Emisi gas rumah kaca menjadi penyebab utama pemanasan global. Berbagai aktivitas manusia juga bisa meningkatkan emisi gas, seperti penebangan hutan, penggunaan kendaraan bermotor dan listrik berlebihan, serta limbah industri, pertanian, dan peternakan.

    Bagaimana cara mencegah pemanasan global?

    Pencegahan global warming bisa Anda lakukan dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca yang menjadi penyebab pemanasan global. 

    Sederhananya, Anda bisa mencoba melakukan beberapa hal mudah seperti berikut.

    • Kurangi emisi gas buang kendaraan bermotor. Daripada mengendarai mobil pribadi untuk bepergian, pertimbangkan untuk memakai kendaraan umum, seperti KRL atau MRT. Bersepeda dan jalan kaki bahkan jauh lebih baik.
    • Hemat listrik. Matikan lampu dan cabut alat-alat elektronik dari stop kontak setiap kali Anda akan meninggalkan rumah.
    • Hemat air. Apabila Anda terbiasa mandi menggunakan bak mandi dan gayung, cobalah untuk memakai shower. Umumnya, lebih sedikit air yang dikeluarkan saat Anda memakai shower dibandingkan dengan gayung.
    • Menanam dan merawat tumbuhan. Penghijauan dengan menanam tanaman di sekitar rumah membantu menyerap karbon dioksida dan menghasilkan lebih banyak oksigen.

    Itulah beberapa langkah sederhana yang bisa Anda lakukan dalam keseharian. Meski begitu, peran akitf pemerintah juga perlu dilibatkan dalam menangani pemanasan global.

    Hal ini dapat dilakukan dengan membuat peraturan tentang pembukaan lahan, pengelolaan limbah, hingga penggunaan energi terbarukan yang ramah lingkungan.

    Dengan begitu, dampak pemanasan global bisa dicegah. Hal ini juga turut meningkatkan kesehatan dan menciptakan lingkungan hidup yang layak di masa mendatang.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 18/05/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan