backup og meta

4 Teknik Pemberian Napas Buatan dalam Situasi Darurat

4 Teknik Pemberian Napas Buatan dalam Situasi Darurat

Resusitasi jantung dan paru atau CPR adalah pertolongan pertama untuk situasi darurat, misalnya karena serangan jantung atau saat tenggelam. Dalam prosedur CPR tersebut terdapat teknik napas buatan untuk memberikan pasokan oksigen pada orang yang kesulitan bernapas.

Anda bisa memberikan pernapasan buatan secara manual atau memanfaatkan alat bantu pernapasan. Simak beberapa cara memberikan napas buatan dalam ulasan berikut.

Berbagai teknik pemberian napas buatan 

Kecelakaan berat seperti terjatuh dari tempat tinggi, tenggelam, dan cedera serius bisa membuat seseorang kehilangan kesadaran (pingsan) dan mengalami henti napas.

Henti napas akan menghentikan pasokan oksigen ke seluruh tubuh sehingga memicu kerusakan otak. Jika dibiarkan, hanya dalam waktu kurang dari 10 menit, hal ini bisa menyebabkan kematian.

Pertolongan pertama cardiopulmonary resuscitation (CPR) yang terdiri dari tahapan kompresi dada, pembukaan jalan napas, dan pemberian napas buatan bisa mengatasi kondisi darurat ini.

Berikut adalah beberapa cara memberikan napas buatan yang perlu Anda pahami dengan baik.

1. Pernapasan dari mulut ke mulut

napas buatan dalam CPR

Pemberian napas buatan dari mulut ke mulut (mouth-to-mouth breathing) berguna untuk mempertahankan suplai oksigen ke dalam darah.

Melansir Harvard Health, pernapasan buatan dari mulut ke mulut pada korban yang tidak bereaksi atau mengalami henti napas bisa dilakukan mengikuti langkah-langkah di bawah ini.

  • Posisikan tubuh korban dalam keadaan telentang dan berbaring di atas permukaan yang datar dan keras.
  • Pastikan tidak ada objek yang menghalangi jalan pernapasan di dalam mulut. Jika ada, segera singkirkan.
  • Miringkan kepala korban sedikit untuk membuka jalan napas.
  • Tekan dan angkat dagu korban secara perlahan.
  • Cubit lubang hidung korban dengan jari telunjuk dan ibu jari.
  • Letakkan mulut Anda yang terbuka hingga menutup mulut korban. Anda bisa memberikan napas pada hidungnya ketika ada luka di mulut.
  • Tiupkan napas sambil memperhatikan pergerakan dada korban. Jika dada naik dan korban kembali bernapas dan sadar artinya cara ini berhasil.
  • Apabila dada tidak terlihat naik, berikan kembali napas dari mulut Anda.

Sebelumnya, teknik napas buatan dari mulut ke mulut adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam prosedur CPR.

Namun, dokter dan ahli sudah tidak lagi merekomendasikan orang biasa untuk melakukan teknik pernapasan buatan ini.

Pasalnya, cara memberi napas buatan ini tidak efektif jika dilakukan oleh orang tidak pernah mengikuti pelatihan CPR. 

Bila orang yang memberikan pertolongan belum pernah mengikuti pelatihan, cara memberikan napas buatan ini ditakutkan justru menimbulkan kesalahan saat menolong.

Hal ini didukung dari temuan dalam beberapa penelitian. 

Sebuah riset dalam Journal of the American Medical Association (JAMA) menunjukkan, dari seluruh korban yang menerima napas buatan CPR, hanya 2% yang akhirnya bisa diselamatkan dan pulih kembali.

Selama ini, teknik napas buatan memang sulit dilakukan sehingga memerlukan latihan yang cukup. Petugas kesehatan terlatih pun sering kali kesulitan melakukannya.

Di samping itu, pemberian napas dari mulut ke mulut berisiko menularkan penyakit, baik dari korban kepada sang penolong maupun sebaliknya.

2. Masker CPR

masker CPR napas buatan

Masker CPR merupakan alat bantu pernapasan yang digunakan dalam pertolongan resusitasi jantung paru.

Komponen masker CPR terdiri dari masker yang dipasangkan pada mulut dan hidung serta pompa udara untuk memasok oksigen pada korban yang mengalami henti napas.

Alat ini bisa menggantikan pernapasan buatan dari mulut ke mulut pada korban yang diketahui memiliki penyakit infeksi yang bisa ditularkan dari pernapasan.

Akan tetapi, masker CPR sebenarnya tidak menghasilkan teknik pernapasan buatan yang sama efektifnya seperti teknik dari mulut ke mulut yang dilakukan oleh tenaga terlatih.

Selain itu, alat bantu pernapasan ini tidak bisa digunakan oleh sembarang orang.

Hanya orang yang mengikuti pelatihan CPR berlisensi medis yang mengetahui penggunaan masker CPR secara tepat.

3. Masker dan selang oksigen

terapi oksigen pengobatan ppok

Jika korban yang mengalami kecelakaan berat masih bisa bernapas sendiri, Anda bisa memberikan napas buatan melalui masker dan selang oksigen.

Kedua alat bantu pernapasan ini biasanya terhubung dengan tabung yang menampung oksigen.

Selang terpasang pada masker yang dipakaikan pada mulut dan hidung korban untuk mengalirkan oksigen tambahan ke dalam tubuh.

Alat bantu pernapasan buatan satu ini lebih membantu korban yang mengalami sesak napas atau kesulitan bernapas, tapi tidak efektif untuk korban yang mengalami henti napas.

Anda memang bisa membeli tabung oksigen beserta masker dan selangnya di apotek, klinik, atau rumah sakit, tetapi kadar oksigen pada tabung biasanya terbatas.

4. Intubasi

Semua harus tahu hubungan mendengkur dan infeksi COVID-19

Intubasi adalah teknik pernapasan buatan yang dilakukan oleh dokter atau petugas medis untuk memberikan oksigen selama pasien kehilangan kesadaran atau tidak dapat bernapas.

Prosedur intubasi biasanya dilakukan pada pasien di instalasi gawat darurat atau ICU.

Cara memberikan napas buatan ini dilakukan dengan memasukkan alat endotracheal tube atau ventilator pada batang tenggorokan pasien.

Bila belum pernah mengikuti pelatihan CPR, Anda tidak perlu memberikan napas buatan saat menolong orang yang pingsan (kehilangan kesadaran) atau mengalami henti napas.

Anda cukup melakukan CPR dengan cara kompresi dada. Penting juga untuk selalu diingat, pertolongan pertama dengan CPR sifatnya membantu dan tidak menggantikan penanganan medis.

Oleh karena itu, Anda tetap perlu menghubungi ambulans saat terjadi kecelakaan berat atau situasi darurat lainnya. 

Kesimpulan

  • CPR (resusitasi jantung dan paru) adalah tindakan pertolongan pertama yang krusial dalam situasi darurat seperti serangan jantung atau tenggelam.
  • Salah satu bagian penting dari CPR adalah memberikan napas buatan untuk memastikan pasokan oksigen ke tubuh tetap terjaga
  • Terdapat berbagai teknik pemberian napas buatan, termasuk pernapasan dari mulut ke mulut, penggunaan masker CPR, masker dan selang oksigen, serta intubasi.
  • Namun, teknik ini tidak boleh dilakukan sembarangan, terutama oleh orang yang tidak terlatih, karena dapat menyebabkan kesalahan dan risiko penularan penyakit.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Perkins, G., Handley, A., Koster, R., Castrén, M., Smyth, M., & Olasveengen, T. et al. (2015). European Resuscitation Council Guidelines for Resuscitation 2015. Resuscitation, 95, 81-99. Retrieved 14 Agustus 2024, from https://doi.org/10.1016/j.resuscitation.2015.07.015

Bucher, J., Vashisht, R., Ladd, M., & Cooper, J. (2020). Bag Mask Ventilation. Statpearls Publishing. Retrieved 14 Agustus 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441924/

U.S. National Library of Medicine. (2021). Endotracheal intubation: MedlinePlus Medical Encyclopedia. Retrieved 14 Agustus 2024, from https://medlineplus.gov/ency/article/003449.htm

Harvard Health Publishing. (2021). Emergencies and First Aid – Mouth-to-Mouth Resuscitation. Retrieved 14 Agustus 2024, rom https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/emergencies-and-first-aid-mouth-to-mouth-resuscitation

Cardiopulmonary resuscitation (CPR): First aid. (2024). Retrieved 14 Agustus 2024, from https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-cpr/basics/art-20056600

Versi Terbaru

22/08/2024

Ditulis oleh Fidhia Kemala

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Pertolongan Pertama Korban Luka Tembak, Segera Hentikan Perdarahan!

Penting Diketahui, Pertolongan Pertama pada Orang Kejang


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 22/08/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan