backup og meta

5 Manfaat Minyak Bulus, Lindungi Kulit hingga Obati Luka

5 Manfaat Minyak Bulus, Lindungi Kulit hingga Obati Luka

Manfaat minyak bulus secara turun-temurun diyakini cukup ampuh mengatasi berbagai masalah kulit seperti luka dan eksim. Apa saja manfaat lainnya dan adakah efek samping minyak bulus untuk kesehatan?

Kandungan minyak bulus

Minyak bulus adalah konsentrat minyak yang berasal dari kura-kura atau penyu air tawar (bulus).

Bulus memiliki nama ilmiah Amyda cartilaginea dengan tempurung yang lunak, tak seperti penyu lainnya yang tempurungnya cenderung keras.

Minyak dari hewan air ini semakin banyak diminati karena kandungan vitamin A, E, dan K serta asam amino yang bermanfaat untuk kesehatan, seperti:

  • asam palmitoleat, 
  • asam stearat, 
  • DHA,
  • asam oleat, dan
  • asam linoleat.

Menurut studi dalam Oriental Journal of Chemistry (2014), minyak bulus memiliki kandungan total asam amino paling tinggi dibandingkan minyak ikan lain, seperti minyak hati hiu dan minyak tuna.

Proses pembuatan minyak bulus

Di Indonesia, minyak bulus didapatkan melalui proses pengolahan tradisional bagian-bagian tubuh penyu.

Proses tersebut dimulai dengan memanaskan lemak penyu dan bagian tubuh lainnya di bawah terik matahari sehingga menghasilkan minyak. 

Minyak bulus umumnya dijual dalam bentuk botolan kecil seperti minyak atsiri lainnya.

Namun, ada beberapa produsen yang menawarkan minyak bulus dalam bentuk suplemen kapsul.

Manfaat minyak bulus

manfaat minyak bulus

Minyak bulus memiliki berbagai klaim manfaat kesehatan yang sebagian besar terkait dengan kesehatan kulit.

Dengan kandungan vitamin dan asam amino yang disebutkan di atas, Anda bisa mendapatkan berbagai khasiat minyak bulus seperti berikut ini.

1. Mempercepat penyembuhan luka

Mengoleskan minyak bulus ke area luka diyakini dapat membantu mempercepat penyembuhan.

Hal ini dikarenakan kandungan vitamin K dan E pada minyak bulus yang bersifat antioksidan dan anti-inflamasi.

Komponen ini dapat mencegah infeksi yang biasanya memperlambat dan memperburuk kondisi luka.

Meski begitu, sebaiknya Anda mengoleskan minyak bulus setelah luka dibersihkan dengan antiseptik.

2. Mengatasi masalah jerawat

Selain membantu luka agar cepat sembuh, manfaat minyak bulus juga dikenal cukup ampuh untuk mengatasi jerawat.

Minyak bulus dapat membantu menjaga kelembapan kulit sehingga kondisi jerawat tidak semakin parah.

Selain itu, minyak bulus diklaim dapat menyamarkan bekas jerawat.

3. Bantu redakan gejala eksim

Anda juga bisa memanfaatkan minyak bulus sebagai produk herbal untuk bantu redakan gejala eksim, seperti gatal-gatal.

Minyak bulus memiliki komponen antiradang yang dapat memberikan manfaat menenangkan bagi kulit saat eksim.

Meski begitu, Anda tetap perlu berhati-hati karena minyak bulus juga berpotensi menjadi alergen atau iritan.

4. Melindungi kulit dari sinar UV

Kandungan vitamin E pada minyak bulus memberikan manfaat untuk memperkuat lapisan pelindung kulit dari bahaya sinar matahari.

Bahkan, mengutip dari penelitian dalam Indian Dermatology Online Journal (2016), vitamin E dapat mencegah sunburn dan melindungi kulit dari stres oksidatif.

Walaupun punya manfaat ini, Anda tetap disarankan untuk menggunakan tabir surya agar terhindar dari bahaya radiasi sinar UV A dan UV B.

5. Menghilangkan bekas luka

Tak hanya mempercepat penyembuhan luka, khasiat minyak bulus juga disebut-sebut dapat menyamarkan bekas jerawat dan luka secara alami.

Pasalnya, kandungan vitamin A dan E minyak dari penyu air tawar ini dapat merangsang produksi kolagen yang berperan dalam pergantian sel kulit mati akibat luka atau jerawat.

Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkannya untuk menyamarkan selulit dan stretch mark.

Benarkah bisa mengencangkan payudara?

Sebagian masyarakat percaya bahwa penggunaan minyak bulus berkhasiat mengencangkan payudara dan membantu mengatasi masalah impotensi. Namun, belum ada penelitian yang memadai untuk membuktikan klaim ini.

Efek samping untuk kesehatan

Penelitian tentang manfaat minyak bulus untuk kesehatan memang masih terbatas.

Meski demikian, banyak yang menggunakan minyak ini dengan resep turun-temurun untuk penggunaan luar.

Oleh karena itu, Anda perlu berhati-hati dengan risiko efek samping yang mungkin terjadi akibat penggunaan minyak bulus, misalnya reaksi alergi.

Reaksi alergi dapat ditandai dengan beberapa gejala yang meliputi:

  • kesulitan bernapas, 
  • pembengkakan wajah dan tenggorokan, 
  • gatal-gatal, dan 
  • ruam kulit.

Perlu Anda ketahui juga bahwa obat herbal juga bisa berbahaya bila digunakan berlebihan atau tidak sesuai dengan kondisi kesehatan.

Cara menggunakan minyak bulus

Untuk mendapatkan manfaat minyak bulus bagi kesehatan kulit, berikut ini cara menggunakannya.

  1. Cuci tangan dan bersihkan terlebih dahulu area yang akan diberi minyak.
  2. Oleskan secukupnya minyak bulus di area luka atau yang diperlukan.
  3. Hindari mengoleskan minyak bulus pada luka dalam atau terbuka.
  4. Cuci tangan Anda setelah mengoleskan minyak bulus.
  5. Gunakan secara rutin sebanyak 1 – 2 kali sehari hingga masalah kulit mereda.

Segera hentikan pemakaian minyak bulus bila muncul gejala reaksi alergi.

Jika memiliki kekhawatiran terkait manfaat minyak bulus atau ciri produk herbal berbahaya, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

PMC, E. (2022). Europe PMC. Retrieved 9 December 2022, from https://europepmc.org/article/pat/wo9818478

Sihombing, V. S., Kwatrina, R. T., & Santosa, Y. (2021, November). Dynamics of the global trade Asiatic Softshell Turtle (Amyda cartilaginea Boddaert 1770): Shifting trends in commerce and consequences for sustainability. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. IOP Publishing.

Suseno, S. H., Hayati, S., & Izaki, A. F. (2014). Fatty acid composition of some potential fish oil from production centers in Indonesia. Oriental journal of chemistry, 30(3), 975.

Keen, M., & Hassan, I. (2016). Vitamin E in dermatology. Indian Dermatology Online Journal. doi: 10.4103/2229-5178.185494

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Payudara Nyeri sebelum Haid? Ini Penyebab dan Penanganannya

15 Cara Mengencangkan Payudara agar Lebih Percaya Diri


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan