backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Sering Terbangun Tengah Malam? Mungkin Ini Penyebabnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 11/04/2023

Sering Terbangun Tengah Malam? Mungkin Ini Penyebabnya

Hampir semua orang pernah terbangun dari tidur saat tengah malam. Entah itu untuk buang air kecil, karena ruangan yang terlalu panas, bahkan tanpa alasan tertentu.

Apakah kebiasaan sering terbangun tengah malam ini normal atau justru menandakan gangguan tidur? Apa penyebab seseorang tidur tidak nyenyak dan sering terbangun pada malam hari? Simak jawabannya berikut ini.

Sering terbangun tengah malam, normal atau tidak?

Pada dasarnya, sering terbangun tengah malam adalah hal yang normal. Kondisi ini mungkin bisa terjadi sebanyak 1–6 kali sepanjang malam saat Anda tertidur.

Akan tetapi, hal ini jadi tidak wajar apabila Anda kesulitan untuk tidur kembali setelahnya.

Selain itu, munculnya energi negatif seperti rasa sedih, kesepian, atau putus asa ketika terbangun juga bisa menandakan adanya masalah pada kesehatan Anda.

Pada kondisi inilah kebiasaan terbangun tengah malam menjadi hal yang tidak normal.

Penyebab sering terbangun tengah malam dan sulit tidur kembali

mitos terbangun di tengah malam

Meski bangun pada tengah malam itu wajar, beberapa masalah kesehatan juga bisa menjadi penyebab Anda sulit tidur tidak nyenyak dan sering terbangun.

Berikut adalah beberapa di antaranya.

1. Gangguan tidur

Jika Anda kerap terbangun pada tengah malam dan kesulitan tidur setelahnya, Anda mungkin memang mengalami gangguan tidur. 

Berikut adalah beberapa gangguan tidur yang paling umum.

  • Insomnia: gangguan tidur yang menyebabkan pengidapnya sulit terlelap atau tidak bisa tidur nyenyak.
  • Narkolepsi: gangguan sistem saraf yang ditandai dengan rasa kantuk berlebih pada siang hari.
  • Sindrom kaki gelisah (RLS): penyakit saraf yang menyebabkan kaki bergoyang tanpa sadar, khususnya pada malam hari.
  • Sleep apnea: terhentinya pernapasan sementara saat tidur sehingga Anda terbangun dari tidur dengan batuk-batuk atau sesak napas.
  • Parasomnia: perilaku tak biasa yang terjadi saat Anda baru tertidur, sudah terlelap, atau saat terbangun dari tidur.

2. Mendengkur

Tidak hanya mengganggu orang lain yang mendengarnya, kebiasaan mendengkur juga bisa menjadi penyebab Anda sering terbangun tengah malam dan sulit tidur kembali.

Meski bisa terjadi pada siapa saja, kebiasaan mendengkur lebih sering ditemukan pada pria dan seseorang dengan kelebihan berat badan (obesitas).

Suara ngorok muncul karena saluran pernapasan yang menyempit atau terhalang sesuatu. Jika kebiasan mendengkur sudah mulai mengganggu, konsultasikan dengan dokter.

Pasalnya, kebiasaan satu ini bisa menjadi salah satu gejala sleep apnea. Orang yang mengalaminya jadi selalu terbangun meski sudah berusaha tidur nyenyak.

3. Perubahan hormon

Kadar hormon yang berubah-ubah dalam tubuh, seperti saat menstruasi, hamil, bahkan menopause juga bisa menjadi penyebab seseorang tidur tidak nyenyak dan sering terbangun.

Perubahan hormon sering kali disertai dengan perubahan tingkah laku, contohnya peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan ibu hamil lebih sering buang air kecil.

Dengan begitu, ibu akan lebih sering terbangun saat tidur. Kualitas tidurnya pun menurun karena ibu tidak bisa tidur nyenyak.

4. Kebiasaan buruk menjelang tidur

minum kopi setiap hari

Apakah Anda suka minum kopi pada malam hari? Kebiasaan ini bisa menjadi salah satu penyebab Anda sering terbangun tengah malam.

Kopi mengandung kafein yang salah satu efeknya adalah menghambat reseptor adenosin pada otak. Padahal, salah satu tugas senyawa adenosin adalah menciptakan rasa mengantuk.

Selain itu, kafein juga dapat meningkatkan produksi hormon adrenalin yang membuat Anda tetap terjaga.

Selain minum kopi, berikut adalah kebiasaan buruk lainnya yang dapat mengurangi kualitas tidur.

  • Merokok.
  • Makan mendekati waktu tidur.
  • Bermain gawai sebelum tidur.

5. Obat-obatan

Beberapa jenis obat juga bisa menjadi penyebab tidur tidak nyenyak dan sering terbangun. Mengutip dari laman Sleep Foundation, berikut adalah jenis obat-obatan tersebut.

  • Beta-blockers: menghambat produksi melatonin yang berfungsi mengatur dan menghasilkan rasa kantuk.
  • Diuretik: merangsang ginjal untuk memproduksi lebih banyak urine. Diuretik akan membuat Anda lebih sering buang air kecil.
  • Antidepresan: mengatasi gangguan mental, tetapi kerap menimbulkan efek samping berupa kesulitan tidur.

6. Gangguan ritme sirkadian

Ketika seseorang memiliki gangguan pada ritme sirkadian alias jam biologisnya, salah satu efek yang bisa muncul adalah jam tidur yang terganggu.

Kondisi ini banyak ditemukan pada orang yang lebih tua. Mereka cenderung bangun terlalu pagi dan kesulitan untuk tidur kembali.

Saat bertambah tua, setiap orang mungkin juga mengalami perubahan hormonal. Inilah yang kemudian meningkatkan risiko gangguan tidur seiring dengan bertambahnya usia.

7. Gangguan psikologis

Stres berlebihan dapat berdampak pada hampir seluruh aspek kesehatan Anda, termasuk menjadi penyebab Anda sering terbangun pada tengah malam.

Salah satu jenis hormon yang dilepaskan saat stres adalah kortisol. Hormon ini akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah sehingga tubuh Anda lebih terjaga.

Akibatnya, Anda akan sulit untuk kembali tidur meskipun menginginkannya.

8. Penyakit tertentu

Tubuh perlu lebih banyak beristirahat ketika sakit. Sayangnya, penyakit tertentu justru bisa membuat Anda kesulitan beristirahat.

Mulai dari sakit punggung, sakit kepala, sindrom sendi temporomandibular, asma, penyakit Parkinson, hingga gagal jantung bisa menyebabkan kesulitan tidur.

Anda bisa terbangun karena rasa sakit dan kesulitan tidur lagi karena hal yang sama. Pada kondisi seperti ini, pengobatan akan disesuaikan dengan masalah kesehatan yang mendasarinya.

Selain beberapa kondisi di atas, kondisi lingkungan yang terlalu panas, dingin, atau berisik juga bisa menjadi penyebab seseorang susah tidur kembali setelah terbangun.

Perjalanan panjang yang melibatkan perbedaan beberapa zona waktu juga bisa menyebabkan gangguan tidur. Kondisi ini kerap disebut sebagai jet lag.

Cara mengatasi sering terbangun tengah malam

terbangun tengah malam

Jika penyebabnya bukanlah kondisi medis, Anda bisa mengatasi kebiasaan sering terbangun tengah malam dengan menerapkan beberapa hal berikut.

  • Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap harinya.
  • Hindari bermain HP atau perangkat elektronik lainnya sebelum tidur. Spektrum cahaya biru dari perangkat elektronik bisa mengganggu ritme sirkadian.
  • Ciptakan suasana tidur yang nyaman dengan mematikan lampu, menghindari suara bising, dan menyesuaikan suhu ruangan.
  • Temukan posisi tidur yang nyaman.
  • Olahraga secara teratur, tetapi hindari melakukannya mendekati jam tidur.
  • Hindari makan berat 2–3 jam sebelum tidur.
  • Kurangi konsumsi kafein dan alkohol.

Jika kebiasaan sering terbangun tengah malam Anda disebabkan oleh masalah kesehatan fisik, psikologis, gangguan tidur, atau tidak juga membaik setelah melakukan beberapa cara di atas, segera hubungi dokter.

Kesimpulan

  • Sering terbangun tengah malam merupakan hal yang wajar selama Anda tidak kesulitan tidur lagi setelahnya.
  • Kebiasaan ini bisa disebabkan oleh gangguan tidur, perubahan hormon, kebiasaan buruk, obat-obatan, gangguan psikologis, dan gangguan kesehatan lainnya.
  • Atasi dengan cara membuat jadwal tidur, menciptakan suasana tidur yang nyaman, olahraga teratur, serta mengurangi kosumsi kafein dan alkohol.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 11/04/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan