backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Ektropion

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 05/01/2023

Ektropion

Bukan hanya entropion, kelainan pada kelopak mata lain yang perlu diperhatikan adalah ektropion. Pasalnya, kondisi ini tidak hanya dapat mengganggu penampilan, tetapi juga memengaruhi kesehatan mata. Lantas, apa gejala dan penyebab ektropion?

Apa itu ektropion?

perbedaan ektropion dan entropion, kelainan kelopak mata

Ektropion adalah kondisi di mana kelopak mata mengendur sehingga terlipat ke arah luar. Ini membuat bagian dalam kelopak mata bawah terbuka dan menyebabkan mata rentan mengalami iritasi.

Kelainan ini lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua dan umumnya hanya mempengaruhi kelopak mata bagian bawah.

Padahal, fungsi kelopak mata sangat penting untuk menjaga kesehatan mata. Kelopak bertindak sebagai tirai yang menutupi kornea dari paparan benda-benda asing yang mungkin masuk ke mata.

Kornea yang rentan terpapar benda asing dapat mengalami cacat epitel, jaringan parut, bahkan infeksi yang gejalanya termasuk iritasi, sakit mata, dan kehilangan penglihatan.

Selain itu, kelopak juga membantu saluran air mata meratakan distribusi air mata atau sebagai pelumas untuk menjaga mata agar tetap lembap dan membilas keluar benda-benda asing yang terlanjur masuk ke mata.

Tanda dan gejala ektropion

bercak merah pada mata

Jika Anda memiliki kelainan bentuk kelopak seperti ektropion, air mata tidak bisa mengalir dengan baik kelubang kecil bagian dalam kelopak mata yang disebut dengan puncta.

Melansir Mayo Clinic, kondisi ini akan menyebabkan berbagai gejala ektropion lainnya, seperti berikut.

  • Mata terus-terusan berair atau bahkan mata kering berlebihan.
  • Berwarna kemerahan karena peradangangan konjungtivitis kronis.
  • Mata terasa perih panas, seperti terbakar.

Gejala awal ektropion hanya membuat kelopak mata melorot, kemudian lama-lama terlipat keluar.

Namun, pada kasus yang parah, kondisi ini bisa membuat seluruh bagian kelopak mata berubah.

Apa saja penyebab ektropion?

Penyebab utama ektropion adalah kelemahan otot, tendon, atau jaringan di sekitar kelopak mata akibat proses penuaan yang normal terjadi seiring kita bertambah tua.

Saat masih anak-anak maupun berusia dewasa muda, otot dan tendon di bawah mata Anda masih kencang dan kuat.

Namun lambat laun, kekuatan otot dan tendon akan melemah dan meregang sehingga kelopak mata bisa mengendur.

Selain faktor penuaan, ada beberapa pemicu yang bisa meningkatkan risiko kelainan kelopak mata ini terjadi, di antaranya.

  • Pernah mengalami trauma atau luka pada kelopak mata, seperti bekas operasi, cedera, pukulan, atau jaringan parut akibat luka bakar.
  • Pertumbuhan tumor mata jinak atau kanker pada kelopak mata dapat menyebabkan kelopak mata kendur dan terlipat keluar.
  • Gangguan genetik saat dilahirkan, seperti down syndrome.
  • Kelumpuhan pada wajah akibat Bell’s Palsy yang bisa melumpuhkan saraf pengontrol otot-otot wajah, termasuk pada bagian kelopak mata.

Komplikasi

Ektropion membuat kornea mata menjadi lebih muda iritasi dan rentan mengalami kekeringan.

Jika Anda memiliki dan merasakan beberapa gejalanya, segera dapatkan perawatan medis. Tanpa perawatan, kondisi ini bisa menyebabkan masalah serius pada kornea.

Beberapa komplikasi ektropion yang mungkin muncul, meliputi berikut ini.

  • Mata menjadi sangat sensitif terhadap cahaya secara tiba-tiba (fotopobia).
  • Mata terasa sangat sakit.
  • Kemampuan melihat menurun.
  • Lebih sering mengalami mata merah.
  • mata sering kering dan mudah iritasi

Bila terjadi berkepanjangan, ektropion dapat menyebabkan konjungivitis, infeksi mata yang disertai nanah di sekitar mata atau bulu mata.

Komplikasi lain yang harus segera mendapat penanganan dari dokter, seperti berikut.

Pengobatan ektropion

mata panda dan kantung mata

Pada kasus ektropion ringan, dokter akan memberikan obat tetes mata dan salep untuk meredakan gejala.

Anda mungkin akan diberikan skin tape, yaitu perekat khusus yang dibuat untuk kulit sehingga dapat digunakan untuk mengangkat dan menahan kelopak mata agar tidak terlipat keluar.

Bila diperlukan, dokter mungkin menyarankan pembedahan untuk memperbaiki kelopak mata.

Namun, jenis pembedahan akan disesuaikan dengan penyebab terjadinya ektropion dan kondisi jaringan di sekitar kelopak mata.

Berikut masing-masing pengobatan ektropion sesuai penyebabnya.

1. Akibat penuaan

Jika Anda mengalami ektropion yang disebabkan oleh penuaan, dokter akan merekomendasikan untuk melakukan pengangkatan kelopak mata yang sebagian kecil keluar dari tepinya.

Kemudian, otot dan tendon akan dikencangkan dan kelopak kembali dijahit sehingga tendon dan otot kelopak mata akan mengencang dan menempel dengan baik pada mata.

2. Akibat cedera atau operasi sebelumnya

Sementara bila ektropion disebabkan oleh cedera atau operasi pada jaringan parut, biasanya perlu dilakukan cangkok kulit.

Kulit yang dicangkok bisa diambil dari bagian kelopak atas atau belakang telinga untuk membantu menopang kelopak mata bawah.

Prosedur ini juga bisa dilakukan pada ektropion akibat kelumpuhan. Namun, dibutuhkan prosedur lanjutan untuk benar-benar memperbaiki bentuk kelopak.

Tahapan Proses Operasi untuk Mengatasi Ektropion

  1. Sebelum dilakukan operasi, Anda akan menerima obat bius lokal agar proses bedah lebih nyaman dilakukan.
  2. Selanjutnya, setelah operasi Anda diharuskan mengenakan penutup mata dan menggunakan salep antibiotik atau steroid pada mata beberapa kali selama satu minggu.
  3. Selain itu, bagian yang memar dan mengalami pembengkakan bisa dikompres dengan handuk yang sebelumnya dicelupkan pada air yang dingin.

Pada awalnya, kelopak mungkin akan terasa sangat kencang setelah operasi, tapi kondisi akan membaik setelah memar dan bengkak memudar.

Perlu Anda ketahui, bahwa ektropion sering kali tidak dapat dicegah. Namun, Anda dapat membantu meminimalkan kerusakan dan komplikasi yang lebih serius dengan mendapatkan pengobatan secepatnya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 05/01/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan