backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Mengenal Jaringan Epitel pada Manusia dan Fungsinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 28/04/2023

Mengenal Jaringan Epitel pada Manusia dan Fungsinya

Selain tersusun atas sel, tulang, dan organ, tubuh manusia juga terdiri dari berbagai jaringan. Salah satunya adalah jaringan epitel.

Apa peran jaringan ini dalam tubuh? Lalu di mana Anda bisa menemukannya? Simak uraian lengkapnya berikut ini.

Apa itu jaringan epitel?

Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan dan rongga tubuh. Jaringan ini juga melapisi organ-organ dan kelenjar di dalam tubuh Anda.

Jika diamati secara seksama melalui mikroskop, jaringan penyusun tubuh manusia memiliki struktur yang rapi dan teratur sesuai dengan fungsinya.

Fungsi inilah yang kemudian membedakan jaringan sesuai dengan letaknya dalam tubuh. Selain epitel, tubuh manusia juga memiliki tiga jenis jaringan utama lainnya yaitu jaringan otot, ikat, dan saraf.

Epitel merupakan salah satu jaringan dengan luas permukaan yang cukup besar dengan sel-sel yang sangat rapat.

Sel yang menyusunnya memiliki bentuk yang berbeda-beda, tergantung fungsi dan tempatnya berada.

Fungsi dan peran jaringan epitel

jaringan pada manusia

Secara umum, epitel berfungsi untuk melapisi permukaan terluar tubuh (kulit), melindungi bagian terluar dari organ, dan melapisi rongga dalam tubuh.

Sementara itu, fungsi spesifik dari jaringan ini dapat dibedakan berdasarkan lokasinya.

Melansir dari laman Cleveland Clinic, jaringan epitel bisa memiliki salah satu atau kombinasi dari beberapa fungsi berikut.

  • Perlindungan: melindungi jaringan di bawahnya dari paparan luar, contohnya pada kulit.
  • Penyerapan: membantu melancarkan proses penyerapan zat dalam sistem pencernaan, contohnya ada pada usus.
  • Ekskresi: membantu mengeluarkan sisa metabolisme tubuh, contohnya pada kelenjar keringat.
  • Sekresi: membantu pengeluaran hormon, enzim, dan cairan tubuh, contohnya pada epitel ovarium.
  • Filtrasi: menyaring kotoran dan partikel yang tidak dibutuhkan suatu organ, contohnya pada ginjal.
  • Difusi: membantu pergerakan zat atau molekul dari tempat berkonsentrasi tinggi ke rendah, contohnya pada pembuluh kapiler.
  • Penerimaan sensorik: menerima rangsangan dari luar, contohnya pada telinga.

Letak jaringan epitel

Jaringan epitel dapat ditemukan pada hampir seluruh bagian tubuh manusia, tepatnya pada permukaan tubuh (kulit), permukaan organ, dan rongga yang ada di dalam tubuh (seperti kerongkongan).

Ada macam-macam epitel dengan bentuk yang berbeda. Sebagai contoh, epitel kulit yang melapisi bagian luar tubuh umumnya memiliki lapisan keratin lebih tebal.

Itu karena epitel penyusun kulit berfungsi menjaga tubuh agar tidak kehilangan terlalu banyak cairan maupun zat penting lainnya dari kulit.

Ada juga epitel yang diselimuti silia (rambut halus) untuk menggerakkan lendir dan kotoran. Contoh jaringan ini bisa ditemukan pada saluran pernapasan.

Sementara itu, epitel yang terletak pada saluran pencernaan dilengkapi dengan tonjolan yang disebut mikrovili.

Tonjolan ini berfungsi untuk memperluas permukaan usus sehingga proses penyerapan zat gizi dari makanan menjadi lebih cepat.

Meski memiliki susunan yang berbeda sesuai dengan letaknya, semua epitel dalam tubuh pasti memiliki tiga bagian utama, yaitu membran sel, nukleus (inti sel), dan sitoplasma.

Jenis jaringan epitel

Jaringan epitel dikelompokkan menjadi delapan jenis sesuai dengan bentuk sel dan jumlah lapisannya.

Berdasarkan bentuknya, epitel terbagi menjadi tiga.

  • Skuamosa atau gepeng seperti lembaran.
  • Kuboid atau kubus dengan lebar, tinggi, dan kedalaman yang sama.
  • Silindris atau kolumnar.

Sementara itu, berdasarkan jumlah lapisannya, epitel terdiri atas tiga jenis jaringan berikut.

  • Sederhana: jaringan hanya terdiri dari satu lapisan sel.
  • Berlapis: terdiri dari lebih dari satu lapis.
  • Pseudostratifikasi: jaringan terdiri dari sel-sel yang rapat sehingga terlihat berlapis padahal aslinya hanya ada satu lapis.

Berikut merupakan macam-macam jaringan epitel berdasarkan sel dan jumlah lapisannya.

1. Epitel pipih selapis (simple squamous epithelium)

jaringan epitel pipih selapis

Jenis epitel ini berfungsi menyaring zat-zat yang akan masuk ke dalam organ sekaligus menghasilkan pelumas untuk melancarkan kerja organ.

Simple squamous epithelium dapat ditemukan pada ginjal, pembuluh darah, pembuluh limfatik, alveolus, dan rongga tubuh.

2. Epitel kubus selapis (simple cuboidal epithelium)

jaringan epitel kubus selapis

Simple cuboidal epithelium bertugas untuk mempermudah organ tubuh dalam menjalankan proses sekresi dan penyerapan.

Jenis epitel ini banyak ditemukan pada ginjal, ovarium, dan berbagai kelenjar dalam tubuh.

3. Epitel silindris selapis (simple columnar epithelium)

jaringan epitel silindris selapis

Hampir serupa dengan epitel kubus selapis, epitel silindris selapis juga berfungsi melancarkan proses sekresi dan penyerapan zat tertentu. Bedanya, epitel ini dilengkapi dengan lendir dan silia.

Contoh jaringan epitel ini terletak pada saluran pencernaan, bronkus paru-paru, rahim, serta beberapa kelenjar.

4. Epitel pipih berlapis (stratified squamous epithelium)

jaringan epitel pipih berlapis

Jenis epitel ini umumnya berfungsi sebagai pelindung jaringan yang ada di bawahnya.

Epitel pipih berlapis bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu jaringan dengan keratin yang ada di bawah lapisan kulit dan tanpa protein keratin yang ada pada mulut, kerongkongan, uretra, vagina, dan anus.

5. Epitel kubus berlapis (stratified cuboidal epithelium)

jaringan epitel kubus berlapis

Lapisan epitel ini berperan sebagai pelindung untuk jaringan, kelenjar, maupun sel yang ada di bawahnya.

Epitel kubus berlapis hanya bisa ditemukan pada sistem eksreksi, seperti kelenjar ludah dan keringat.

6. Epitel silindris berlapis (stratified columnar epithelium)

jaringan epitel silindris berlapis

Jenis jaringan epitel ini berfungsi untuk melindungi organ dan menghasilkan lendir (sekresi).

Epitel silindris berlapis hanya ditemukan pada konjungtiva yang melapisi kelopak mata.

7. Epitel kolumnar pseudostratifikasi (pseudostratified columnar epithelium)

jaringan epitel kolumnar pseudostratifikasi

Jaringan yang terdiri dari sel tunggal dengan tinggi yang berbeda-beda ini berfungsi untuk melancarkan proses sekresi dan pergerakan lendir pada organ.

Epitel ini biasa ditemukan pada tenggorokan, saluran pernapasan bagian atas, saluran sperma, dan kelenjar lainnya.

8. Epitel transisional (transitional epithelium)

jaringan epitel transisional

Jenis epitel ini akan menjadi pipih saat diregangkan. Oleh karena itu, epitel transisional banyak ditemukan pada kandung kemih.

Dengan begitu, kandung kemih dapat meregang dengan lentur saat menampung urine.

Semua tentang jaringan ikat

  • Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi bagian luar tubuh, organ, rongga tubuh, dan kelenjar.
  • Memiliki bentuk dan jumlah lapisan yang berbeda sesuai dengan fungsi dan letaknya.
  • Terdiri atas delapan jenis jaringan yang masing-masing memiliki bentuk dan jumlah lapisan sel yang berbeda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 28/04/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan