Meski aman dikonsumsi, kafein yang ditemukan dalam kopi, teh, cokelat, minuman energi, dan obat-obatan dapat menimbulkan ketergantungan. Jika Anda berhenti ngopi atau mengonsumsi kafein dalam bentuk lain, bisa timbul gejala putus kafein atau caffeine withdrawal.
Apa itu putus kafein?
Putus kafein atau caffein withdrawal adalah istilah untuk efek samping akibat konsumsi kafein.
Kafein sendiri merupakan zat stimulan yang bekerja dengan merangsang otak dan sistem saraf sehingga menjaga tubuh tetap waspada.
Paling tidak, asupan kafein 100 miligram (mg) per hari saja sudah bisa memicu ketergantungan.
Karena tubuh sudah ketergantungan, berhenti ngopi maupun mengonsumsi kafein dalam bentuk lain secara tiba-tiba akan berisiko memicu gejala putus kafein.
Anda mungkin masih tetap bisa menjalankan aktivitas sehari-hari. Namun, Anda akan kesulitan fokus dan terus memikirkan dari mana bisa mendapatkan sumber kafein.
Tidak ada yang namanya kecanduan kafein. Walaupun begitu, buku Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5) menggolongkan caffein withdrawal sebagai salah satu masalah mental.