backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Mengenal Macam-Macam Benang Operasi dan Fungsinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 27/10/2022

Mengenal Macam-Macam Benang Operasi dan Fungsinya

Untuk menutup luka terbuka, dokter akan menggunakan benang jahit untuk operasi yang tentu berbeda dengan benang yang digunakan untuk menjahit pakaian.

Tak hanya ukurannya, bahan pembuat dan fungsi benang jahit operasi pun berbeda. Kenali lebih lanjut tentang benang operasi melalui informasi berikut ini.

Ragam jenis benang operasi

benang jahit operasi

Jarum dan benang operasi tentu berbeda dengan benang biasa yang sering Anda temui. Dokter akan memilih benang yang sesuai dengan luka, bagian tubuh, dan jenis operasi yang dilakukan.

Berikut ini ialah pembahasan tentang jenis benang operasi berdasarkan penyerapan, struktur, dan bahan pembuatnya.

1. Berdasarkan penyerapannya dalam tubuh

Secara umum, benang operasi bisa dikategorikan ke dalam dua kelompok besar, yakni benang jahit yang bisa diserap (absorbable) dan yang tidak bisa diserap (non-absorbable).

Benang absorbable

Benang jahit yang bisa diserap artinya tidak perlu dilepas setelah dijahit pada luka atau jaringan. Umumnya, ini juga disebut sebagai benang yang jadi daging.

Hal ini disebabkan oleh enzim yang berada dalam jaringan tubuh bisa mengurai benang ini secara alami. Jenis benang ini biasanya dipakai untuk jaringan dalam tubuh.

Benang non-absorbable

Sementara itu, benang yang tidak bisa diserap tidak akan diurai oleh enzim tubuh. Bila perlu, benang jahit ini dilepas kembali pada kemudian hari setelah operasi.

Kegunaan dari jenis benang ini umumnya untuk menjahit jaringan tubuh bagian luar, termasuk yang tingkat kesembuhannya lebih lambat.

2. Berdasarkan struktur bahan

Bahan benang jahit medis juga dapat dibedakan berdasarkan struktur bahannya, yang terdiri dari benang monofilamen dan benang multifilamen.

Benang monofilamen

Jenis benang ini terdiri dari satu utas. Benang monofilamen lebih mudah menembus jaringan tubuh karena ketebalannya yang cenderung tipis.

Keunggulan lain dari benang ini ialah permukaannya yang rata dan halus. Ini membuat mikroba sulit berkembang dan risiko infeksi lebih rendah.

Benang multifilamen

Jenis benang ini terdiri dari beberapa utas. Benang multifilamen tersusun dari beberapa benang kecil yang dikepang bersama. 

Biasanya jenis benang ini memiliki karakteristik lebih kuat, tetapi juga cukup berisiko menyebabkan infeksi luka operasi karena lebih tebal.

3. Berdasarkan bahan pembuatannya

Benang jahit operasi juga dapat dibagi jadi dua kelompok berdasarkan bahan mentah pembuatannya, yaitu alami dan sintetis. 

Bahan alami

Benang dari serat alami biasanya terbuat dari sutera atau serat usus (gut). Jenis benang ini jarang digunakan karena cenderung memicu reaksi negatif pada jaringan.

Bahan sintetis (buatan)

Sementara itu, benang sintetis terbuat dari bahan buatan manusia, seperti nilon. Benang ini biasanya yang lebih banyak digunakan untuk menjahit luka terbuka.

Bahan pembuat benang operasi

benang operasi

Perbedaan benang operasi yang jadi daging dan tidak ini didasarkan pada bahan pembuatnya, sebagian bisa diserap tubuh dan lainnya tidak.

Setiap jenis benang terbuat dari bahan yang berbeda, baik alami maupun sintetis.

1. Bahan benang yang bisa diserap (absorbable)

Jenis benang medis ini biasanya digunakan untuk menjahit bagian paling dalam dari sayatan. Meski begitu, benang ini juga bisa dokter gunakan pada permukaan kulit. 

Berikut ini merupakan bahan-bahan pembuat benang yang bisa diserap tubuh.

Serat usus (gut)

Benang monofilamen alami ini berasal dari serat dinding usus hewan, seperti sapi, kambing, dan domba. Ini digunakan untuk menjahit jaringan lunak bagian dalam tubuh. 

Akan tetapi, benang dari serat usus tidak digunakan untuk operasi kardiovaskular dan sistem saraf. Pasalnya, benang ini bisa memicu reaksi buruk yang lebih besar dan berisiko menyebabkan komplikasi operasi.

Polydioxanone (PDS)

Benang monofilamen sintesis ini bisa digunakan untuk memperbaiki luka jaringan lunak, seperti untuk perut atau jantung bayi dan anak-anak.

Poliglecaprone (Monocryl)

Benang monofilamen sintetis ini digunakan untuk memperbaiki jaringan lunak yang terbuka. Namun, bahan ini tidak boleh digunakan untuk operasi kadiovaskular atau sistem saraf.

Jenis benang ini paling sering digunakan untuk menutup luka kulit agar bekasnya tidak terlihat.

Poliglaktin (Vicryl)

Benang multifilamen ini biasanya digunakan untuk memperbaiki luka robek tangan atau wajah. 

Benang ini juga tidak boleh digunakan untuk prosedur penjahitan bagian kardiovaskular atau sistem saraf.

2. Bahan benang yang tidak dapat diserap (non-absorbable)

Semua jenis bahan benang jahit yang tidak dapat diserap biasanya dapat digunakan untuk memperbaiki jaringan lunak, termasuk untuk prosedur kardiovaskular dan sistem saraf.

Benang ini juga digunakan untuk jaringan yang memerlukan proses penyembuhan yang lama, seperti tendon, dinding perut, dan luka kulit yang perlu dijahit.

Adapun, berikut beberapa bahan benang yang tidak bisa diserap tubuh.

  • Nilon, benang monofilamen alami.
  • Polypropylene (Prolene), benang monofilamen sintetis.
  • Sutra, benang multifilamen alami (berbentuk jalinan yang dikepang).
  • Poliester (Ethibond), benang multifilamen sintesis (berbentuk jalinan yang dikepang).
  • Mungkinkah benang operasi menyebabkan infeksi?

    melepas jahitan luka bekas operasi

    Benang jahit operasi pada dasarnya sangat steril. Oleh sebab itu, penggunaan benang untuk menjahit luka robek atau sayatan jarang menyebabkan infeksi setelah operasi.

    Meski begitu, benang multifilamen lebih berisiko memicu infeksi daripada benang monofilamen. Ini disebabkan benang yang lebih tebal sehingga lebih sulit melewati jaringan saat penjahitan. 

    Namun, Anda tidak perlu khawatir. Risiko ini tentu akan sangat kecil bila prosedur dilakukan oleh dokter ahli atau profesional terlatih di bidangnya.

    Hal yang umumnya menyebabkan infeksi ialah ketika pasien tidak merawat luka operasi dengan benar.

    Anda harus merawat luka jahitan dengan telaten agar infeksi bisa terhindarkan. Untuk itu, pastikan tangan dalam keadaan bersih saat memegang luka jahitan. 

    Selain itu, lakukan perawatan lain yang dokter Anda rekomendasikan untuk menjaga luka jahitan tetap steril dan lekas sembuh.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan