backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Semua Hal yang Perlu Diketahui Seputar Mimpi Basah

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    Semua Hal yang Perlu Diketahui Seputar Mimpi Basah

    Ketika masuk masa puber, ada perbedaan yang dialami oleh remaja perempuan dan juga remaja laki-laki. Kalau perempuan mengalami menstruasi, laki-laki mengalami mimpi basah. Nantinya, anak akan terbangun karena merasakan sesuatu yang basah dan lengket pada celana dalam atau piyama. Simak fakta mengenai mimpi basah pada anak remaja di bawah ini!

    Apa itu mimpi basah?

    Dalam dunia medis, mimpi basah dapat disebut juga sebagai emisi nokturnal. Dikutip dari John Hopkins All Children’s Hospital istilah ini diartikan sebagai keluarnya air mani pada malam hari tanpa disengaja.

    Maka dari itu, bisa dikatakan bahwa mimpi basah adalah kondisi saat seseorang mengalami ejakulasi saat tidur. Ejakulasi berarti mengeluarkan air mani (cairan yang mengandung sperma) dari penis.

    Biasanya kondisi ini terjadi ketika seseorang bermimpi tentang seks atau sesuatu yang menaikkan hasratnya.

    Kondisi ini sangat normal dan merupakan hal umum yang terjadi pada anak laki-laki berada di masa-masa perkembangan menuju usia remaja.

    Pada kondisi ini, anak tidak perlu bermasturbasi untuk mengalami ejakulasi. Namun, seringkali anak merasa bingung atau malu karena mengira ia telah mengompol.

    Apalagi jika hal ini terjadi pertama kali dalam hidupnya.

    Namun tak hanya remaja laki-laki, anak perempuan juga bisa mengalami mimpi basah. Namun, hal ini bukan menjadi faktor utama pubertas pada perempuan.

    Hal ini dikarenakan perempuan tidak bisa mengalami ejakulasi. Namun, anak perempuan bisa orgasme ketika mengalami mimpi tertentu.

    Penyebab mimpi basah pada remaja

    Mimpi basah merupakan salah satu ciri-ciri pubertas pada anak laki-laki. Ini merupakan tanda bahwa testis pada anak sudah bisa memproduksi sperma.

    Bisa dikatakan bahwa penyebab utama terjadinya kondisi ini terjadi ketika tubuh memproduksi lebih banyak hormon testosteron. Satu-satunya cara air mani untuk keluar adalah melalui kondisi ini.

    Selain itu, penyebab lain terjadinya kondisi ini adalah ketika anak mengalami mimpi yang bisa membangkitkan gairah seksual.

    Saat tidur, terdapat fase yang disebut sebagai rapid eye movement. Fase ini pula yang memungkinkan remaja laki-laki mengalami ereksi.

    Ereksi merupakan kondisi ketika bagian penis terasa menjadi keras.

    Selama masa puber, Anda juga perlu memberikan edukasi pada anak bahwa ia bisa mengalami ereksi kapan saja.

    Baik di sekolah, ketika menonton TV, saat mandi, bahkan saat tidur, ereksi bisa terjadi ketika ia merasa terangsang.

    Kapan remaja mengalami mimpi basah?

    Biasanya, anak laki-laki mengalami pubertas lebih lambat dibandingkan anak perempuan, yaitu, ketika berada di usia 10 hingga 15 tahun.

    Umumnya, ia akan mengalami mimpi basah ketika sudah berada di usia 11 atau 12 tahun.

    Sebagai orangtua, berikan pemahaman bahwa terjadinya ejakulasi ketika kondisi normal pada tubuh ini bukanlah hal yang memalukan. Ejakulasi adalah kondisi ketika penis mengeluarkan sperma.

    Tidak hanya itu saja, Anda juga dapat mulai mengajari anak untuk membersihkan diri juga pakaian setelah mengalami kondisi ini.

    Ketika bangun, segera bersihkan tubuh. Tidak lupa untuk membersihkan alat kelamin dengan air, termasuk area bawah penis.

    Bantu ia untuk memahami pentingnya kebersihan dalam merawat tubuhnya.

    Katakan padanya tidak usah merasa malu atau aneh karena hal ini benar-benar normal dan menandakan bahwa ia sudah mulai puber.

    Hal lain seputar mimpi basah yang penting diketahui

    Sebaiknya orangtua melihat perubahan perilaku yang terjadi pada anak laki-laki. Ada kemungkinan ia malu untuk memberitahu Anda kalau sudah mengalami fase mimpi basah.

    Anda juga perlu untuk membangun komunikasi agar remaja laki-laki lebih memahami tentang tanggung jawab dan memahami lebih jauh tentang tubuhnya.

    Simak beberapa hal lainnya yang bisa Anda jelaskan kepada anak.

    1. Frekuensi terjadinya mimpi basah

    Mimpi basah sangatlah normal saat beranjak remaja. Berikan pemahaman kepada anak bahwa tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengontrol atau menghentikan kondisi ini.

    Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa ereksi pada remaja puber bisa terjadi kapan saja. Begitu juga dengan kondisi ketika anak mengalami mimpi.

    Setiap orang mempunyai frekuensi yang berbeda pula dan bukan berarti ada yang salah dengan dirinya.

    Sebagian remaja laki-laki mengalami mimpi 2 sampai 3 kali dalam seminggu. Sementara sebagian lainnya mungkin hanya mengalaminya beberapa kali selama hidupnya.

    Tidak hanya di fase perkembangan remaja, kondisi ini juga bisa terjadi sampai ia beranjak dewasa.

    2. Tidak semua anak mengalaminya

    Walaupun menjadi salah satu ciri-ciri pubertas pada anak laki-laki, nyatanya ada kondisi dimana anak tidak mengalami hal ini.

    Namun, Anda juga tidak perlu panik karena bukan berarti remaja laki-laki tidak sehat atau tidak normal.

    Jika sebagai orangtua Anda merasa khawatir, tidak ada salahnya untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut dari dokter.

    3. Mimpi basah tidak bisa dicegah

    Walaupun beberapa orang merasa bisa mencegah mimpi basah terjadi, tetap tidak ada bukti bahwa kondisi ini bisa dicegah. Apalagi, ini merupakan kondisi alami yang terjadi di dalam tubuh.

    Katakan pada anak Anda bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan apalagi berusaha untuk mencegahnya.

    Mungkin Anda juga merasa sulit atau canggung untuk membiacarakan hal seperti ini kepada anak. Namun percayalah, berkomunikasi dengan anak mengenai hal ini penting untuk membentuk perkembangan emosionalnya.

    4. Berikan pemahaman mengenai seks

    Remaja yang telah mengalami mimpi basah berarti telah mampu mengeluarkan sperma dari dalam tubuh. Artinya, ia pun juga sudah dapat membuahi sel telur.

    Maka dari itu, Anda juga perlu memberikan edukasi mengenai seks agar ia lebih bertanggung jawab akan dirinya.

    Apalagi, di usia perkembangan remaja ia pun telah mengalami ketertarikan terhadap lawan jenis.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan