Setelah berhasil berhenti merokok, terkadang Anda justru merasa stres dan tergoda untuk kembali mengisap rokok guna meredamnya. Padahal, rokok sering kali dijadikan pelarian untuk mengatasi stres. Itulah mengapa para perokok umumnya maju-mundur saat memutuskan waktu yang tepat untuk menghentikan kebiasaan tak sehat ini. Lantas, adakah cara mengatasi efek berhenti merokok yang satu ini? Simak jawabannya berikut ini.
Kenapa stop merokok bikin stres?
Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika Serikat, CDC, menemukan bahwa sekitar 70% mantan perokok mengalami efek berhenti merokok yang cukup dahsyat.
Efek berhenti merokok mulai dari berat badan naik drastis, gangguan kecemasan, hingga depresi atau stres berkepanjangan.
Hal ini disebabkan oleh kandungan nikotin pada rokok yang memicu peningkatan hormon dopamin pada otak.
Akibatnya timbul perasaan lega, puas, bahagia, dan lebih tenang saat mengisap rokok. Bahkan, efek ini hampir setara dengan pengaruh obat antidepresan yang ampuh meredakan depresi.
Ketika seseorang berhenti merokok, tidak ada lagi dorongan dopamin yang terjadi di dalam otak. Alhasil, Anda menjadi gampang stres, lebih agresif, dan mudah marah.
Itulah mengapa tak heran bila banyak mantan perokok yang tergoda untuk kembali merokok meski sudah berhenti bertahun-tahun hanya karena tidak tahan dengan stres.
Langkah mudah mengatasi stres setelah berhenti merokok
Mengatasi stres setelah stop merokok sebenarnya susah-susah gampang. Kunci utamanya adalah tanamkan niat bahwa Anda ingin hidup sehat dan memperbaiki kualitas hidup dan perubahan tubuh tanpa rokok.
Terlebih lagi, jika selama ini banyak biaya yang Anda habiskan untuk membeli rokok, berhenti melakukan aktivitas ini bisa sangat menghemat pengeluaran Anda, bukan?
Nah, berikut ini langkah-langkah mengatasi stres sebagai efek setelah berhenti merokok:
1. Minta dukungan keluarga atau orang terdekat
Proses awal berhenti merokok memang sulit, tetapi jangan malu untuk minta dukungan orang terdekat Anda seperti keluarga, pasangan, atau rekan sekantor.
Bila perlu, Anda juga dapat menemui konselor berhenti merokok untuk membantu mengatasi stres yang dirasakan.
Jika masih dirasa sulit, segera konsultasikan ke dokter terdekat. Dokter mungkin akan meresepkan obat tertentu atau terapi pengganti nikotin (NRT).
NRT tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari permen karet, inhaler, hingga berbentuk koyo (patch).
Terapi ini sangat bermanfaat untuk membantu mengendalikan kecemasan dan dorongan untuk kembali merokok.
2. Kenali tanda stres
Mengenali tanda-tanda stres ternyata penting untuk membantu Anda lebih mudah mengatasinya.
Tidak hanya berupa cemas berlebihan, tanda stres akibat efek berhenti merokok lainnya meliputi:
- otot menegang,
- sakit leher atau sakit punggung,
- sembelit atau diare,
- sakit kepala, dan
- sesak napas
Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala tersebut, duduklah dengan tenang dan atur napas secara perlahan. Ingat, kembali merokok bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi stres ini.
Semakin cepat Anda mengetahui gejalanya, semakin cepat pula Anda mengatasi stres sebelum semakin menjadi-jadi.
Lagi-lagi, mintalah bantuan orang terdekat untuk membantu menenangkan Anda saat stres setelah berhenti merokok melanda.
3. Alihkan perhatian
Begitu stres datang dan muncul hasrat untuk kembali merokok, segera alihkan perhatian Anda dengan hal-hal yang Anda sukai selain merokok.
Anda bisa pergi jalan-jalan ke luar rumah, mendengarkan musik, mandi air hangat, makan, atau bahkan tidur.
Melakukan latihan pernapasan seperti meditasi dan yoga juga dapat membantu Anda menghadapi masa-masa sulit setelah stop merokok.
Pasalnya, setiap oksigen yang masuk ke dalam tubuh akan membantu menormalkan detak jantung dan tekanan darah yang melonjak selama stres. Alhasil, Anda pun jadi lebih tenang setelahnya.
Terlepas dari cara apa pun yang Anda pilih, sebaiknya tanamkan dalam pikiran Anda bahwa stop merokok bukanlah hal yang mustahil.
Buktinya, banyak orang yang sudah berhasil berhenti merokok total. Itu artinya, Anda juga pasti bisa melakukannya.
4. Atur pola makan
Tubuh membutuhkan asupan makanan bernutrisi untuk mengeluarkan nikotin dan racun-racun lainnya dalam tubuh.
Ada banyak manfaat yang bisa Anda raih, mulai dari menyehatkan tubuh, meredakan stres, sampai membantu mencegah badan gemuk setelah berhenti merokok.
Tidak masalah jika Anda memilih untuk makan saat stres melanda. Akan tetapi, pilih jenis makanan yang sehat dan padat gizi, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Zat beracun dalam tubuh Anda akan kalah dengan kebaikan nutrisi dari makanan sehat ini.
Hal yang tak kalah penting, hindari makanan atau minuman yang mengandung kafein dan alkohol.
Pasalnya, dua bahan tersebut justru dapat menimbulkan hasrat kembali merokok dan berisiko menggagalkan usaha atau motivasi Anda.
5. Olahraga
Olahraga merupakan salah satu obat stres alami yang manjur dan patut Anda coba.
Kegiatan ini dapat meningkatkan produksi hormon endorfin, dopamin, dan serotonin.
Hormon-hormon yang berperan penting untuk menciptakan perasaan senang dan mengurangi rasa sakit.
Semakin rajin Anda berolahraga, maka suasana hati Anda akan semakin baik dan membuat pikiran jadi lebih segar.
Namun, Anda tidak perlu melakukan olahraga berat agar stres lebih cepat hilang.
Berenang, joging, yoga, maupun melakukan jenis olahraga apa pun yang Anda sukai sebenarnya tidak masalah.
Hal yang terpenting untuk diinget yakni lakukan olahraga secara rutin dan konsisten.
Dengan begitu, pikiran Anda jadi jauh lebih segar, tenang, tidak mudah tergoda rayuan untuk menyerah, dan tidak stres setelah berhasil berhenti merokok.
[embed-health-tool-bmi]