backup og meta

5 Penyebab Dada Sakit Saat Bersin yang Mesti Anda Ketahui

5 Penyebab Dada Sakit Saat Bersin yang Mesti Anda Ketahui

Pada saat seseorang bersin, tidak jarang ada yang merasakan sakit di dada mereka. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal. Namun, tidak selalu penyebab yang berbahaya. Kira-kira, kenapa, ya, saat bersin dada terasa sakit?

Berbagai penyebab dada terasa sakit saat bersin

Terdapat berbagai penyebab Anda merasakan nyeri dada saat bersin. Apabila hal ini terus berulang dan tak kunjung hilang, ada baiknya Anda tidak mengabaikan nyeri di dada yang Anda rasakan.

Anda perlu mengenali apa yang menjadi penyebabnya agar bisa menanganinya dengan tepat.

1. Otot tegang

Salah satu penyebab paling umum ketika dada Anda terasa sakit saat bersin adalah otot yang tegang. Biasanya, daerah otot yang terasa kaku berada pada otot tulang rusuk Anda. 

Sebuah penelitian dalam jurnal Primary Care memaparkan bahwa sebanyak 49% nyeri dada terjadi karena ketegangan otot

Penyebab dari kekakuan otot ini normalnya berasal dari cedera, terbiasa mempunyai postur tubuh yang salah, atau mengangkat beban yang berat. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena rasa sakit ini akan sembuh dengan sendirinya

2. Pleuritis

Pleuritis adalah sebuah kondisi ketika pleura, selaput yang memisahkan paru-paru dengan dinding dada, mengalami peradangan. Akibatnya, Anda akan merasakan sesak dan sakit di dada saat bersin atau batuk. 

Pada kasus tertentu, cairan di dalam tubuh akan menumpuk di antara lapisan tersebut dan menyebabkan infeksi. 

Menurut American Family Physician, nyeri dada yang disebabkan oleh pleuritis ini ditandai dengan dada yang seperti ditusuk, dan rasa terbakar ketika menghirup napas.

Beberapa penyebab pleuritis yang membuat dada Anda nyeri saat bersin, antara lain:

  • bakteri pneumonia,
  • infeksi jamur,
  • darah menggumpal,
  • sel kanker dan tumor, dan
  • luka dan cedera di dada.

3. Asma

perbedaan asma dan ppok

Bersin yang terjadi selama asma dapat menyebabkan rasa nyeri di dada.

Apabila hal ini terjadi, cobalah untuk mengamatinya dan mencatat seberapa sering rasa sakit itu muncul. Hal ini bisa jadi modal untuk Anda berkonsultasi ke dokter.

Selain sakit dada, beberapa gejala asma yang mungkin muncul, antara lain: 

  • bersin dan hidung yang berair,
  • hidung tersumbat,
  • mata gatal dan sesak napas, dan
  • merasa lebih lelah daripada biasanya.

4. Heartburn

Penyebab dada terasa sakit saat bersin lainnya adalah heartburn.

Heartburn merupakan sensasi terbakar di dada pada mereka yang mengalami refluks asam lambung atau GERD. Kondisi ini cenderung dialami oleh pasien diabetes dan obesitas. 

Jika bersin atau melakukan sesuatu yang membuat otot Anda menegang, asam lambung bisa kembali naik ke kerongkongan, sehingga dada terasa sakit seperti terbakar.

Oleh karena itu, diperlukan penanganan lebih lanjut dari dokter jika Anda mempunyai masalah asam lambung dan sering merasa nyeri dada ketika bersin.

5. Infeksi paru

Bersin yang disertai nyeri dada terkadang dapat menjadi pertanda bahwa paru-paru Anda sedang terinfeksi. 

Infeksi pada paru-paru bisa menyebabkan penumpukan lendir. Selain dada sakit saat bersin, Anda bisa mengalami beberapa gejala lain, seperti:

  • batuk kering atau batuk berdahak,
  • ingus berwarna hijau atau kuning,
  • otot terasa pegal, dan
  • femam.

Bagaimana cara mengatasi sakit dada saat bersin?

Pengobatan nyeri dada saat bersin tergantung dari penyebabnya. Beberapa kondisi seperti flu atau ketegangan otot mungkin tidak membutuhkan pengobatan dan sakit dada dapat menghilang dengan sendirinya.

Namun, bagi beberapa kasus penyebab sakit dada seperti asma, GERD atau infeksi paru-paru membutuhkan pengobatan.

Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan seperti antibiotik, antivirus, maupun obat antijamur untuk melawan infeksi.

Ringkasan

  • Rasa nyeri pada dada saat bersin dapat terjadi karena banyak hal, seperti otot tegang, asma, GERD, hingga infeksi paru-paru.
  • Jika sakit dada tidak kunjung hilang dan disertai dengan sesak nafas atau demam, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lanjutan.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Ayloo, A., Cvengros, T., & Marella, S. (2013). Evaluation and Treatment of Musculoskeletal Chest Pain. Primary Care. 40(4), 863-887.

Reamy, B. V., Williams, P. M., & Odom, M. R. (2017) Pleuritic Chest Pain: Sorting Through the Differential Diagnosis. Pleuritic Chest Pain: Sorting Through the Differential Diagnosis | AAFP. Retrieved 27 July 2023, from https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2017/0901/p306.html

Non-cardiac Chest Pain – American College of Gastroenterology. (2023). Retrieved 27 July 2023, from https://gi.org/topics/non-cardiac-chest-pain/

Noncardiac Chest Pain: Symptoms, Causes and Treatments. (2023). Retrieved 27 July 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15851-gerd-non-cardiac-chest-pain

Pneumonia Symptoms and Diagnosis. American Lung Association.(2023). Retrieved 27 July 2023, from https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-disease-lookup/

Versi Terbaru

06/08/2023

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

3 Ciri Kista Tumbuh Lagi setelah Operasi, Bagaimana Bisa?

Bukan Cuma Flu, Ini Penyebab Anda Bersin Terus-menerus


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 06/08/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan