Kesalahan saat pakai lensa kontak (softlens) ternyata cukup banyak dilakukan oleh para pemakai alat bantu penglihatan ini. Ini karena mereka tidak tahu cara pakai dan perawatan lensa kontak yang benar. Apakah Anda termasuk orang yang melakukan kebiasaan yang salah tersebut? Yuk, cari tahu di sini!
Sejumlah kesalahan yang sering dilakukan saat pakai softlens
Melansir situs Center for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar 7 dari 8 orang melakukan kesalahan saat memakai lensa kontak.
Akibatnya, mata mengalami iritasi, infeksi, bahkan masalah serius lainnya.
Meskipun terkesan sepele, kebiasaan berikut sebaiknya dihindari agar kesehatan mata tetap terjaga.
1. Tidak mengganti lensa kontak
Melansir My Cleveland Clinic, setiap jenis softlens memiliki masa pakai yang berbeda-beda.
Ada yang perlu dibuang dan diganti dengan yang baru setiap hari, ada yang mingguan, ada pula yang bulanan.
Anda perlu mematuhi aturan tersebut karena setiap produk memiliki ketahanan yang berbeda-beda.
Memakai lensa kontak yang sudah tidak layak berisiko melukai kornea mata karena terkena partikel lensa yang rusak.
Hal ini dapat menyebabkan iritasi bahkan kerusakan mata yang permanen.
Oleh sebab itu, jangan sampai melewatkan jadwal penggantian softlens Anda. Bila perlu, buat pengingat untuk jadwal tersebut agar tidak lupa.
2. Tidur tanpa melepas softlens
Kesalahan saat pakai lensa kontak berikutnya adalah tidak melepasnya saat tidur.
Kebiasaan ini sangat sering diabaikan padahal dapat berdampak buruk bagi mata.
Mengutip My Cleveland Clinic, membiarkan mata tertutup lensa kontak sepanjang malam dapat menghambat sirkulasi udara ke mata.
Akibatnya, mata menjadi kering, kemerahan, dan iritasi. Bahkan, kebiasaan ini dapat merusak kornea mata saat Anda melepaskan softlens keesokan paginya.
Selain itu, lensa kontak bisa menyebabkan luka baret pada kornea karena terus bergeser selama Anda tidur.
3. Tidak merawat softlens dengan baik
Salah satu kesalahan besar yang dilakukan saat pakai lensa kontak adalah tidak mengikuti petunjuk penggunaan dengan teliti.
Setiap produsen softlens akan menyertakan instruksi lengkap seputar cara menyimpan dan membersihkannya dengan benar.
Instruksi untuk setiap merek mungkin bisa berbeda dan Anda perlu mempelajarinya dengan seksama.
Jika mengabaikan instruksi tersebut, lensa kontak Anda dapat rusak. Bahkan, tidak menutup kemungkinan Anda akan lebih rentan terhadap infeksi mata berat.
Melansir Mayo Clinic, pastikan Anda melakukan hal-hal berikut saat merawat softlens.
- Membersihkan tangan sebelum memakainya.
- Pastikan menaruhnya di tempat khusus yang steril.
- Menggunakan cairan lensa yang sesuai dengan jenis lensa Anda.
- Ganti cairan lensa setiap kali Anda melakukan desinfeksi.
- Jangan gunakan cairan yang sudah kedaluwarsa.
4. Mencampur cairan softlens
Saat membersihkan lensa kontak, pastikan mengganti cairannya dengan yang baru. Hindari mencampurnya dengan bekas cairan yang lama.
Selain karena efektivitas cairan akan berkurang, larutan yang lama juga berisiko ditumbuhi bakteri karena sudah kotor.
Oleh karena itu, penting untuk selalu mengganti cairan lensa dengan cermat.
Jangan lupa untuk membersihkan lensa kontak secara menyeluruh dengan lap khusus sebelum ditaruh di wadah cairan.
Anda juga perlu mengganti wadah penyimpanan setiap tiga bulan sekali untuk menjaga kebersihannya.
5. Membilas lensa kontak dengan air keran
Mungkin Anda pernah melakukan ini satu-dua kali saat kehabisan cairan desinfektan atau lupa membawanya saat bepergian.
Padahal, ini merupakan kesalahan pakai kontak lensa yang harus Anda hentikan.
Air keran berisiko mengandung kuman atau mikroorganisme lainnya yang menempel di keran dan mungkin terbawa oleh aliran air, salah satunya adalah parasit penyebab penyakit acanthamoeba keratitis.
Penyakit ini lebih berisiko terjadi pada pemakai lensa kontak.
Meskipun terbilang langka, penyakit ini dapat menyebabkan kebutaan bila tidak ditangani dengan baik.
6. Mandi dan berenang pakai softlens
Kesalahan pakai lensa kontak berikutnya yang sering kali diabaikan adalah tidak melepasnya saat mandi atau berenang.
Seperti halnya membilas softlens dengan air keran, risiko keratitis juga mengintai bila melakukan kebiasaan ini.
Pasalnya, kontak lensa berisiko terinfeksi bakteri dari air di kolam renang atau shower yang tidak steril.
Jika Anda membutuhkan lensa kontak selama berenang, segeralah melepasnya dengan tangan yang bersih begitu selesai.
Buang lensa tersebut atau sterilkan selama satu malam sebelum menggunakannya kembali.
7. Menggunakan softlens tanpa resep
Kesalahan ini biasa terjadi bila pakai lensa kontak berwarna. Oleh karena hanya dipakai untuk tujuan kecantikan, banyak yang menggunakannya secara sembarangan.
Softlens warna-warni ini bisa dengan mudah Anda dapatkan di gerai aksesoris di mall atau supermarket.
Padahal, produk-produk tersebut belum terjamin keamanannya, apalagi bila dipakai sembarangan dan tanpa resep dokter.
Mengapa perlu resep dokter padahal lensa kontak tersebut tidak untuk mengoreksi penglihatan? Alasannya karena Anda perlu memakai lensa yang ukurannya tepat dengan kornea mata.
Bila ukurannya tidak pas, lensa bisa bergeser dan menggosok kornea. Hal ini dapat menyebabkan luka gores yang menjadi jalan masuk bakteri hingga ke bagian dalam mata.
Melansir Food and Drug Administration (FDA), bila ini terjadi, Anda berisiko mengalami berbagai masalah pada mata seperti abrasi kornea, reaksi alergi karena softlens, penglihatan menurun, infeksi, bahkan kebutaan.
Jika ingin memakai lensa kontak fashion, pastikan Anda membelinya di optik yang berlisensi.
Petugas optik profesional bisa menyarankan jenis lensa kontak yang trendi dan tetap cocok untuk mata Anda.
8. Tidak kontrol ke dokter mata
Kesalahan saat pakai lensa kontak berikutnya adalah tidak mengontrol kondisi mata secara rutin. Menurut laporan CDC, hampir separuh dari pengguna kontak lensa melakukan kesalahan ini.
Padahal Anda harus rutin mengecek kondisi mata setidaknya sekali dalam setahun selama memakai softlens.
Meskipun tidak memiliki keluhan, Anda perlu memantau kondisi mata secara berkala. Jadi, bila ada masalah yang ringan dapat segera ditangani sebelum menjadi parah.
[embed-health-tool-bmi]