backup og meta

5 Manfaat Kesehatan dari Minyak Grapefruit

5 Manfaat Kesehatan dari Minyak Grapefruit

Grapefruit adalah jeruk besar berkulit tebal dengan daging buah berwarna merah tua keunguan dan memiliki rasa kecut agak manis. Nah, minyak esensial grapefruit diyakini memiliki sejumlah manfaat. Apa saja?

Kandungan minyak grapefruit

Secara harfiah nama grapefruit berarti buah anggur, tapi buah ini bukanlah anggur. 

Grapefruit masih satu keluarga dengan jeruk Bali sehingga sering disebut juga jeruk Bali merah atau jeruk limau gedang.

Buah jeruk yang punya nama latin Citrus paradise, Citrus racemosa, dan Citrus maxima ini sering dibuat menjadi minyak esensial dengan mengekstrak kulitnya. 

Minyak esensial grapefruit sering digunakan sebagai aromaterapi.

Berikut ini berbagai kandungan dalam minyak grapefruit yang berkhasiat menurut temuan riset ilmiah. 

  • flavon, 
  • isoflavon, 
  • flavonol, 
  • furanocoumarin, 
  • anthocyanidin,
  • α-pinene
  • sabinene
  • myrcene
  • limonene
  • geraniol
  • linalool, dan
  • sitronelal. 

Manfaat minyak grapefruit 

Berikut beberapa manfaat grapefruit oil yang bisa Anda dapatkan.

1. Memperbaiki suasana hati

Menghirup wangi menyegarkan khas buah jeruk bisa membantu Anda merasa lebih fokus serta memperbaiki suasana hati.

Penelitian terbitan Flavour and Fragfrance Journal (2011) menunjukkan minyak esensial membantu mengaktifkan respons relaksasi dan mengirimkan sinyal emosi positif di dalam otak. 

Alhasil, mencium wangi minyak esensial bisa mengurangi stres.

Menghirup aromaterapi grapefruit bahkan bisa membantu meredakan gejala mabuk kendaraan dan meredakan efek hangover setelah minum alkohol.

2. Mengatasi jerawat

Banyak merek losion dan krim wajah menyertakan kandungan minyak grapefruit karena sifat antibakteri dan antioksidannya.

Untuk itu, minyak ini mampu melawan infeksi bakteri penyebab jerawat, melindungi kulit dari paparan zat asing, dan mengurangi peradangan.

Satu penelitian dalam jurnal Molecules (2010) memantau aktivitas antibakteri dari 10 minyak esensial terhadap P. acnes, bakteri penyebab jerawat.

Hasil penelitian menunjukkan grapefruit oil bisa menghalau infeksi bakteri P. acnes.

Namun, reaksi tersebut tidak sekuat minyak esensial lainnya yang diuji, seperti minyak thyme dan kayu manis.

3. Mengurangi nafsu makan

Minyak grapefruit berpotensi menurunkan berat badan dengan cara mengurangi nafsu makan saat digunakan sebagai aromaterapi.

Studi dalam Autonomic neuroscience: basic & clinical (2014) menunjukkan bahwa minyak grapefruit merangsang aktivitas saraf simpatik otak yang membantu menurunkan rasa lapar dan ngidam makanan asin atau bergula. 

Studi yang sama juga meneliti efek aroma limonene, komponen utama dari grapefruit oil

Mencium limonene memiliki hasil yang serupa untuk menekan nafsu makan dan asupan makanan.

Namun, penelitian hanya terbatas penelitian pada hewan. Penelitian lebih lanjut tentang efek minyak grapefruit pada manusia masih diperlukan.

4. Mungkin membantu mengurangi berat badan

Minyak grapefruit yang digunakan sebagai obat topikal (oles) berpotensi menurunkan berat badan pada manusia.

Sebuah penelitian dari dalam Taehan Kanho Hakhoe Chi yang dilakukan pada wanita pascamenopause mengevaluasi teknik pijat dengan minyak esensial pada penurunan berat badan.

Peserta penelitian memijat perut mereka dua kali sehari selama enam minggu.

Mereka juga diminta melakukan pijat aromaterapi  ke seluruh tubuh menggunakan minyak grapefruit 3%, cemara, dan tiga minyak lainnya seminggu sekali.

Hasil studi menunjukkan bahwa terdapat penurunan lemak perut juga pengurangan lingkar pinggang.

Namun, studi lebih lanjut masih diperlukan untuk mengonfirmasi efek tersebut.

5. Berpotensi menurunkan tekanan darah

manfaat minyak grapefruit menurunkan tekanan darah

Sebuah studi klinis dalam Evidence-based complementary and alternative medicine (2012) menemukan bahwa menghirup minyak lavender dan grapefruit berpotensi menurunkan tekanan darah dan stres.

Peserta penelitian diminta mengenakan kalung yang mengandung minyak esensial selama 24 jam. 

Hasil riset menunjukkan bahwa adanya potensi penurunan pada tekanan darah sistolik (batas atas) peserta riset. 

Mereka juga menunjukkan penurunan kortisol, hormon yang dilepaskan sebagai respons terhadap stres.

Namun, belum ada penelitian yang memastikan penggunaan minyak grapefruit dapat mengatasi tekanan darah tinggi pada manusia.

Cara pakai minyak grapefruit

Minyak esensial grapefruit tidak untuk dikonsumsi lewat mulut atau dicampurkan pada makanan.

Konsumsi minyak atsiri bisa menyebabkan keracunan.

Sebelum dioleskan ke kulit, larutkan dulu grapefruit oil dengan minyak pembawa, seperti minyak almon atau jojoba oil. Berikut beberapa cara penggunaannya.

  • Minyak pijat kadar 0,5 – 1%: larutkan 3 – 6 tetes minyak atsiri per 100 ml pelarut minyak atsiri atau minyak pembawa.
  • Mandi aromaterapi: campurkan 15 tetes minyak jeruk bali merah ke dalam air panas 15 liter.
  • Pengharum ruangan: campurkan 20 tetes minyak grapefruit dalam 120 ml air.
  • Obat kumur: larutkan 1 – 3 tetes grapefruit oil ke dalam 1/4 gelas (50 ml) air.

Efek samping grapefruit oil

Minyak jeruk bali merah umumnya aman bagi kebanyakan orang saat digunakan secara topikal atau dihirup. 

Namun, ada beberapa hal yang perlu diingat saat menggunakan minyak atsiri jenis apa pun, antara lain sebagai berikut.

  • Beracun: minyak atsiri sangat beracun dan bisa berakibat fatal jika tertelan dalam dosis tinggi.
  • Fotosensitivitas: minyak atsiri meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari. Ini dapat menyebabkan kulit terbakar.
  • Reaksi alergi: beberapa jenis minyak atsiri mungkin dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit jika dioleskan. 

Jika mengonsumsi obat tradisional atau herbal jenis apapun, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Kesimpulan

  • Grapefruit oil umumnya digunakan baik sebagai topikal maupun aromaterapi.
  • Penelitian menunjukkan bahwa menggunakan minyak ini dapat memperbaiki suasana hati, menurunkan tekanan darah, dan mengatasi stres.
  • Penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk membuktikan khasiatnya. 

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Deng, W., Liu, K., Cao, S., Sun, J., Zhong, B., & Chun, J. (2020). Chemical Composition, Antimicrobial, Antioxidant, and Antiproliferative Properties of Grapefruit Essential Oil Prepared by Molecular Distillation. Molecules (Basel, Switzerland)25(1), 217. https://doi.org/10.3390/molecules25010217

Dobetsberger, C., & Buchbauer, G. (2011). Actions of essential oils on the central nervous system: An updated review. Flavour and Fragrance Journal, 26, 300-316.

Igarashi T. (2013). Physical and psychologic effects of aromatherapy inhalation on pregnant women: a randomized controlled trial. Journal of alternative and complementary medicine (New York, N.Y.)19(10), 805–810. https://doi.org/10.1089/acm.2012.0103

Kejlová, K., Jírová, D., Bendová, H., Gajdoš, P., & Kolářová, H. (2010). Phototoxicity of essential oils intended for cosmetic use. Toxicology in vitro : an international journal published in association with BIBRA24(8), 2084–2089. https://doi.org/10.1016/j.tiv.2010.07.025

Kim H. J. (2007). Taehan Kanho Hakhoe chi37(4), 603–612. https://doi.org/10.4040/jkan.2007.37.4.603

Kim, I. H., Kim, C., Seong, K., Hur, M. H., Lim, H. M., & Lee, M. S. (2012). Essential oil inhalation on blood pressure and salivary cortisol levels in prehypertensive and hypertensive subjects. Evidence-based complementary and alternative medicine : eCAM2012, 984203. https://doi.org/10.1155/2012/984203

Nagai, K., Niijima, A., Horii, Y., Shen, J., & Tanida, M. (2014). Olfactory stimulatory with grapefruit and lavender oils change autonomic nerve activity and physiological function. Autonomic neuroscience : basic & clinical185, 29–35. https://doi.org/10.1016/j.autneu.2014.06.005

Orchard, A., & van Vuuren, S. (2017). Commercial Essential Oils as Potential Antimicrobials to Treat Skin Diseases. Evidence-based complementary and alternative medicine : eCAM2017, 4517971. https://doi.org/10.1155/2017/4517971

Zu, Y., Yu, H., Liang, L., Fu, Y., Efferth, T., Liu, X., & Wu, N. (2010). Activities of ten essential oils towards Propionibacterium acnes and PC-3, A-549 and MCF-7 cancer cells. Molecules (Basel, Switzerland)15(5), 3200–3210. https://doi.org/10.3390/molecules15053200

Versi Terbaru

16/01/2023

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

6 Manfaat Minyak Safflower, Sumber Asam Lemak Baik

Segudang Manfaat Rice Bran Oil (Minyak Dedak) untuk Kesehatan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 16/01/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan