Ada berbagai jenis dedaunan yang digunakan sebagai obat herbal, salah satunya daun balakacida. Jenis daun ini sebenarnya merupakan tanaman pengganggu. Namun, beberapa orang memercayai bahwa daun ini memiliki khasiat untuk kesehatan. Lantas, apakah ada manfaatnya?
Apa itu daun balakacida?
Daun balakacida (Chromolaena odorata) adalah tanaman gulma yang tersebar luas di seluruh Indonesia. Tanaman ini tumbuh di daerah kering, pegunungan, hingga lahan basah seperti rawa-rawa.
Tanaman ini dianggap gulma karena dapat tumbuh dengan cepat dan meluas dan mengurangi padang rumput untuk hewan gembala. Beberapa hewan ternak bahkan mengalami keracunan hingga kematian bila mengonsumsinya.
Istilah balakacida berasal dari bahasa Sunda yang berarti sangat berantakan. Selain disebut balakacida, tanaman ini memiliki nama lain kirinyuh, siam weed, atau rumput minjangan.
Daunnya berbentuk oval, bagian bawahnya lebih lebar, dan pinggirannya bergerigi. Semakin ke ujung, semakin runcing pula daun.
Kandungan daun balakacida
Daun ini mengandung beberapa senyawa khas tanaman atau fitonutrien, di anataranya flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, dan steroid.
Tanaman ini juga kaya akan berbagai mineral yang diperlukan tubuh, seperti:
- kalsium,
- magnesium,
- kalium,
- fosfat,
- zat besi, dan
- zink.
Manfaat daun balakacida
Berikut potensi khasiat daun balakacida.
1. Menjaga kesehatan jantung
Daun balakacida mengandung saponin yang membantu menurunkan kolesterol. Kolesterol yang menumpuk bisa menyumbat aliran darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Selain itu, saponin membantu memperkuat otot jantung sehingga berpotensi mengurangi risiko gagal jantung kongestif.
Penjelasan ini dipaparkan dalam tinjauan terbitan ARC Journal of Pharmaceutical Sciences (2016). Meski begitu, para ahli baru menguji khasiatnya pada hewan sehingga masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
2. Mempercepat penyembuhan luka
Daun balakacida mengandung tanin yang berpotensi melawan bakteri penyebab infeksi, seperti Staphyloccocus aureus, Escherichia coli, dan Candida albicans.
Luka terbuka rentan terinfeksi ketiga bakteri di atas. Infeksi juga memperlambat penyembuhan luka. Daun ini juga kaya akan senyawa antioksidan yang mempercepat penutupan luka dan mengurangi perdarahan.
Lagi-lagi, manfaat ini masih perlu diteliti lebih lanjut karena para ahli baru melakukan pengujian laboratorium dan eksperimen pada tikus, bukan membubuhkan daun langsung pada luka.