backup og meta

7 Manfaat Kesehatan Dandelion, Plus Cara Penggunaannya

7 Manfaat Kesehatan Dandelion, Plus Cara Penggunaannya

Kebanyakan orang menganggap kalau bunga dandelion sebagai gulma di pekarangan rumah. Jangan salah sangka, bunga berwarna kuning yang berubah jadi bulu putih lembut ini punya sejumlah manfaat kesehatan. Ketahui berbagai manfaat dandelion berikut ini. 

Kandungan dandelion

Dandelion adalah tanaman dengan bunga berwarna kuning. Ketika sudah dewasa, bunga ini akan diselimuti bulu putih yang merupakan benih tanamannya. 

Taraxacum officinale adalah varietas yang paling umum dari tanaman ini dan tumbuh di banyak bagian dunia.

Ahli botani menganggap dandelion sebagai gulma alias tanaman pengganggu. Namun, banyak orang menggunakan daun, batang, bunga, dan akar dandelion untuk tujuan pengobatan alternatif

Kandungan dari bunga dandelion antara lain:

  • kalori,
  • protein,
  • lemak,
  • karbohidrat,
  • serat,
  • gula,
  • kalsium,
  • besi,
  • magnesium,
  • fosfor,
  • kalium,
  • natrium,
  • seng,
  • tembaga,
  • mangan,
  • vitamin C,
  • tiamin,
  • riboflavin,
  • niasin,
  • asam pantotenat,
  • vitamin B-6,
  • kolin, dan
  • vitamin E.

Taraxacum officinale juga mengandung sejumlah kecil beta-karoten, selenium, dan vitamin A yang banyak bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata.

Apa manfaat dari dandelion?

Beberapa potensi manfaat dandelion antara lain sebagai berikut. 

1. Kaya antioksidan

manfaat dandelion

Antioksidan melindungi sel tubuh dari radikal bebas akibat stres oksidatif, saat molekul tidak stabil menyebabkan kerusakan sel yang bisa menimbulkan penyakit.

Taraxacum officinale mengandung beta-karoten, yang merupakan senyawa antioksidan. 

Penelitian menunjukkan bahwa senyawa antioksidan seperti beta-karoten memainkan peran penting dalam mengurangi kerusakan sel.

Bunga dandelion juga kaya dengan flavonoid dan polifenol, yang merupakan jenis antioksidan lainnya.

2. Mengurangi kolesterol

Dandelion mengandung senyawa bioaktif yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol tubuh.

Beberapa penelitian yang dilakukan baik pada hewan maupun sel telah menunjukkan bahwa Taraxacum officinale mungkin dapat membantu menurunkan lemak dalam darah. 

Lemak darah yang dimaksud bisa termasuk lipid, kolesterol, dan trigliserida.

Namun, potensi obat herbal dandelion untuk membantu mengobati kolesterol tinggi masih membutuhkan penelitian lebih lanjut dan uji klinis pada manusia.

3. Melawan peradangan

Dandelion berpotensi untuk mengurangi peradangan, berkat kandungan polifenol.

Peradangan adalah respons sistem kekebalan terhadap cedera atau infeksi. Namun, peradangan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan dan DNA tubuh Anda.

Beberapa penelitian mencatat pengobatan dengan senyawa yang dari ekstrak Taraxacum officinale berpotensi mengurangi peradangan dalam sel.

Meskipun begitu, penelitian dan uji klinis pada manusia masih diperlukan, pasalnya kebanyakan studi baru sebatas uji pada hewan (in vivo) dan sel (in vitro). 

4. Menurunkan tekanan darah

Beberapa orang mengklaim bahwa dandelion dapat menurunkan tekanan darah, tetapi penelitian akan manfaat ini masih terbatas.

Obat tradisional dari Taraxacum officinale dipercaya memiliki efek diuretik dari kalium, sehingga membantu untuk mengeluarkan cairan dalam tubuh.

Daun dandelion merupakan sumber kalium yang baik. Riset dalam Journal of hypertension  (2015) menunjukkan bahwa kalium dapat membantu menurunkan tekanan darah.

Kalium bekerja dengan melemaskan dinding pembuluh darah, menyerap cairan dalam darah, dan melindungi dari kram otot.

5. Mengontrol gula darah

cek gula darah

Asam chicoric dan chlorogenic adalah dua senyawa bioaktif dalam Taraxacum officinale yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah.

Penelitian dalam Journal of ethnopharmacology (2018) menunjukkan bahwa senyawa ini dapat meningkatkan sekresi insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah. 

Selain itu, senyawa tersebut juga mengatur penyerapan glukosa (gula) di otot. Proses ini mengarah pada peningkatan sensitivitas insulin dan penurunan kadar gula darah.

Namun, riset dan uji klinis lebih lanjut masih diperlukan, pasalnya penelitian baru sebatas dilakukan pada hewan. 

6. Melindungi kesehatan hati

Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak dandelion dapat melindungi dari kerusakan dan penyakit hati.

Penelitian Environmental toxicology (2016) menemukan bahwa ekstrak dandelion berpotensi mencegah kerusakan hati tikus yang terpapar natrium dikromat, senyawa yang dapat menyebabkan cedera hati.

Penelitian pada hewan lain menunjukkan bahwa ekstrak Taraxacum officinale juga berpotensi mengurangi kadar lemak berlebih yang disimpan di hati dan melindungi dari stres oksidatif.

Namun, penelitian dan uji klinis masih diperlukan untuk memastikan manfaatnya pada manusia. 

7. Mungkin membantu menurunkan berat badan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanaman herbal dandelion dan senyawanya berpotensi mengendalikan berat badan.

Satu studi dari dalam jurnal Molecules (2020) melakukan uji coba pada tikus menunjukkan bahwa ekstrak dandelion berpotensi mengontrol berat badan dengan mengurangi penyerapan lemak.

Studi lain pada hewan juga menemukan bahwa asam klorogenat diduga mengurangi berat badan, mengurangi penumpukan lemak, dan mengubah kadar protein tertentu.

Akan tetapi, masih diperlukan lebih banyak penelitian berkualitas yang dilakukan pada manusia untuk membuktikan manfaat ini.

Cara penggunaan obat herbal dandelion

Daun, batang, dan bunga dandelion sering dikonsumsi dalam keadaan segar dan dapat dimakan dimasak atau mentah. 

Akar biasanya dikeringkan, digiling, dan digunakan sebagai pengganti teh atau kopi.

Dandelion juga tersedia sebagai suplemen dalam bentuk kapsul atau ekstrak jamu. Pastikan Anda memilih obat yang tercatat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

Saat ini, tidak ada pedoman dosis yang jelas, karena sangat sedikit penelitian pada manusia yang telah dilakukan. 

Namun, data dalam jurnal The Review of Diabetic Studies (2016) menunjukkan cara penggunaan Taraxacum officinale untuk mengontrol gula darah. 

  • Daun segar: 4 – 10 gram setiap hari.
  • Daun kering: 4 – 10 gram setiap hari.
  • Larutan daun: 0,4 – 1 sendok teh (2 – 5 ml) tiga kali sehari.
  • Jus daun segar: 1 sendok teh (5 ml) dua kali sehari.
  • Ekstrak cairan: 1 – 2 sendok teh (5 – 10 mL) setiap hari.
  • Akar segar: 2 – 8 gram setiap hari.
  • Serbuk kering: 250 – 1.000 mg empat kali sehari.

Pastikan Anda sudah berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi jamu, obat tradisional, dan herbal apapun. 

Efek samping obat tradisional dandelion

Sebenarnya, tanaman dandelion memiliki toksisitas rendah dan kemungkinan besar aman bagi kebanyakan orang, terutama jika dikonsumsi sebagai makanan.

Namun, perlu diingat bahwa penelitian pada manusia masih sangat terbatas dan dandelion tidak sepenuhnya bebas risiko.

Tumbuhan ini dapat menyebabkan reaksi alergi, terutama pada orang yang alergi terhadap tumbuhan berjenis ragweed

Riset dalam jurnal Dermatitis (2017) dandelion dapat menyebabkan dermatitis kontak pada mereka yang memiliki kulit sensitif, seperti anak-anak.

Dandelion juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan, termasuk beberapa jenis antibiotik, antikoagulan, dan obat gula darah. 

Jika mengonsumsi obat herbal atau tradisional jenis apapun, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Aabideen, Z. U., Mumtaz, M. W., Akhtar, M. T., Mukhtar, H., Raza, S. A., Touqeer, T., & Saari, N. (2020). Anti-Obesity Attributes; UHPLC-QTOF-MS/MS-Based Metabolite Profiling and Molecular Docking Insights of Taraxacum officinaleMolecules (Basel, Switzerland)25(21), 4935. https://doi.org/10.3390/molecules25214935

Binia, A., Jaeger, J., Hu, Y., Singh, A., & Zimmermann, D. (2015). Daily potassium intake and sodium-to-potassium ratio in the reduction of blood pressure: a meta-analysis of randomized controlled trials. Journal of hypertension33(8), 1509–1520. https://doi.org/10.1097/HJH.0000000000000611

Black, H. S., Boehm, F., Edge, R., & Truscott, T. G. (2020). The Benefits and Risks of Certain Dietary Carotenoids that Exhibit both Anti- and Pro-Oxidative Mechanisms-A Comprehensive Review. Antioxidants (Basel, Switzerland)9(3), 264. https://doi.org/10.3390/antiox9030264

Ferrare, K., Bidel, L. P. R., Awwad, A., Poucheret, P., Cazals, G., Lazennec, F., Azay-Milhau, J., Tournier, M., Lajoix, A. D., & Tousch, D. (2018). Increase in insulin sensitivity by the association of chicoric acid and chlorogenic acid contained in a natural chicoric acid extract (NCRAE) of chicory (Cichorium intybus L.) for an antidiabetic effect. Journal of ethnopharmacology215, 241–248. https://doi.org/10.1016/j.jep.2017.12.035

Hfaiedh, M., Brahmi, D., & Zourgui, L. (2016). Hepatoprotective effect of Taraxacum officinale leaf extract on sodium dichromate-induced liver injury in rats. Environmental toxicology31(3), 339–349. https://doi.org/10.1002/tox.22048

Jeon, D., Kim, S. J., & Kim, H. S. (2017). Anti-inflammatory evaluation of the methanolic extract of Taraxacum officinale in LPS-stimulated human umbilical vein endothelial cells. BMC complementary and alternative medicine17(1), 508. https://doi.org/10.1186/s12906-017-2022-7

Park, C. M., Cho, C. W., & Song, Y. S. (2014). TOP 1 and 2, polysaccharides from Taraxacum officinale, inhibit NFκB-mediated inflammation and accelerate Nrf2-induced antioxidative potential through the modulation of PI3K-Akt signaling pathway in RAW 264.7 cells. Food and chemical toxicology : an international journal published for the British Industrial Biological Research Association66, 56–64. https://doi.org/10.1016/j.fct.2014.01.019

Pfingstgraf, I. O., Taulescu, M., Pop, R. M., Orăsan, R., Vlase, L., Uifalean, A., Todea, D., Alexescu, T., Toma, C., & Pârvu, A. E. (2021). Protective Effects of Taraxacum officinale L. (Dandelion) Root Extract in Experimental Acute on Chronic Liver Failure. Antioxidants (Basel, Switzerland)10(4), 504. https://doi.org/10.3390/antiox10040504

Rasmussen, A., & Jacob, S. E. (2017). Dandelion: An Important Allergen in Atopic Children. Dermatitis : contact, atopic, occupational, drug28(2), 166. https://doi.org/10.1097/DER.0000000000000262

Wirngo, F. E., Lambert, M. N., & Jeppesen, P. B. (2016). The Physiological Effects of Dandelion (Taraxacum Officinale) in Type 2 Diabetes. The review of diabetic studies : RDS13(2-3), 113–131. https://doi.org/10.1900/RDS.2016.13.113

Zhong, Y., Ding, Y., Li, L., Ge, M., Ban, G., Yang, H., Dai, J., & Zhang, L. (2020). Effects and Mechanism of Chlorogenic Acid on Weight Loss. Current pharmaceutical biotechnology21(11), 1099–1106. https://doi.org/10.2174/1389201021666200318124922

Dandelion greens, raw. (2019). U.S. Department of Agriculture. Retrieved 09 December 2022, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/169226/nutrients

Versi Terbaru

05/01/2023

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

11 Manfaat Daun Sirih yang Sayang Dilewatkan

5 Manfaat Daun Gedi untuk Kesehatan dan Pengobatan Alami


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 05/01/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan