backup og meta

Akupuntur, Terapi Tusuk Jarum dengan 8 Manfaat

Akupuntur, Terapi Tusuk Jarum dengan 8 Manfaat

Salah satu pengobatan alternatif yang sudah terkenal sejak lama adalah akupuntur. Pengobatan dengan tusukan jarum ini berasal dari praktik tradisional Tiongkok. Sebelum Anda mencobanya, kenali prosedur, manfaat, hingga efek sampingnya. 

Apa itu akupuntur?

Akupuntur adalah pengobatan alternatif dengan teknik menusukkan jarum ke titik-titik tubuh tertentu. 

Berdasarkan kepercayaan tradisional Tiongkok, akupuntur berguna untuk menyeimbangkan aliran energi (chi) atau disebut juga kekuatan hidup.

Terapi ini membantu merangsang saraf, otot, dan jaringan ikat. Tusukan jarum juga berguna untuk:

  • melepaskan endorfin atau senyawa alami pereda nyeri,
  • menyeimbangkan kembali kondisi tubuh, dan
  • menimbulkan reaksi pulih terhadap penyakit atau gejala.

Prosedur akupuntur

prosedur akupuntur

Pada pertemuan pertama, ahli atau terapis akupuntur akan menanyakan kondisi kesehatan Anda.

Selanjutnya, ia akan memeriksa bagian tubuh yang akan bereaksi terhadap terapi ini. Ahli pun akan menusukkan jarum ke titik-titik kulit tubuh.

Jarum yang digunakan sekali pakai dan steril. Ukurannya hanya setipis rambut manusia. 

Ahli akupuntur akan memasukkan jarum dalam berbagai kedalaman yang beragam, mulai dari dangkal hingga cukup dalam. Jarum akan dibiarkan menusuk selama beberapa menit hingga 20 menit.

Anda akan merasakan tusukan kecil di kulit. Rasanya tidak terlalu sakit bila dibandingkan dengan vaksin atau ambil sampel darah. Pasalnya, jarum ini jauh lebih tipis daripada jarum medis.

Jarum juga bisa menyebabkan beberapa sensasi di otot, seperti nyeri atau kesemutan. Anda perlu memberi tahu ahli bila sensasinya tak bisa terkendali atau menyebabkan mati rasa.

Titik akupuntur

Terapis akan menusukkan jarum di berbagai jalur (meridian) tubuh. Berikut titik-titik akupuntur yang sering ditusuk.

  • Saluran perut ST36: kaki depan di bawah lutut.
  • Saluran limpa SP6: kaki dalam di atas pergelangan kaki.
  • Saluran hati LV3: kaki bagian atas di antara jari kaki pertama dan kedua.
  • GV20: kepala atas.
  • CV12: antara tulang dada dan pusar.
  • CV6: di bawah pusar.
  • LI4: tangan belakang antara jempol dan telunjuk.
  • KI3: pergelangan kaki belakang bagian dalam.

Berbagai manfaat akupuntur

Berikut beragam manfaat akupuntur untuk kesehatan.

1. Mengurangi sakit kepala dan migrain

Manfaat akupuntur membantu meredakan sakit kepala dan migrain. Hal ini karena tusukan jarum bisa menghasilkan hormon endorfin atau hormon pereda nyeri alami. 

Selain itu, luka kecil dari tusukan jarum bisa merangsang aliran darah dan mempercepat penyembuhan tubuh.

Penelitian terbitan Canadian Medical Association Journal (2012) juga mengamati bahwa durasi migrain berkurang pada 480 pasien yang menjalani akupuntur.

2. Meredakan nyeri punggung

Penelitian terbitan Archives of Internal Medicine (2013) menemukan bahwa sebanyak 18 – 21 ribu pasien lansia nyeri punggung kronis kondisinya membaik daripada pasien yang tidak menjalani pengobatan alternatif ini.

Pasien lasian tersebut menjalani pengobatan akupuntur selama 4 minggu.

Manfaat ini lagi-lagi didapat dari efek akupuntur yang memengaruhi fungsi hormon pereda nyeri endorfin. Adanya tusukan jarum juga merangsang aliran darah sehingga mengurangi sakit.

Akan tetapi, rangkuman seluruh studi tusuk jarum untuk nyeri punggung terbitan Cochrane (2020) menyimpulkan bahwa akupuntur tidak berdampak besar terhadap berkurangnya nyeri punggung, terutama bila dilakukan dalam jangka pendek. 

Meski begitu, mengikuti pengobatan dengan akupuntur lebih baik daripada tidak melakukan pengobatan rasa sakit sama sekali.

3. Mengurangi insomnia

Insomnia bisa diatasi dengan beberapa obat-obatan dari dokter. Namun, ada beberapa efek samping yang timbul, seperti mulut kering, pusing, hingga ketergantungan obat. 

Nah, manfaat terapi tusuk jarum ini bisa menjadi pengobatan alternatif untuk insomnia.

Tusuk jarum bisa memicu senyawa di otak bernama gamma-aminobutyric acid. Senyawa ini diketahui bisa meningkatkan kualitas tidur sehingga berpotensi mengurangi insomnia.

Meski begitu, para peneliti mengatakan manfaat ini masih harus diteliti lebih lanjut.

4. Mengendalikan efek samping kemoterapi

Manfaat terapi tusuk jarum bisa mengurangi beberapa efek samping pengobatan kanker kemoterapi, seperti mual, lelah, mulut kering, sulit bernapas, dan rasa panas mendadak (hot flashes).

Akupuntur untuk kanker juga membantu pasien merasa lebih baik dan tenang.

Manfaat ini berasal dari peningkatan produksi endorfin dan serotonin. Serotonin merupakan senyawa yang bisa membuat Anda merasa lebih baik.

Namun, para ahli menyatakan bahwa penelitian yang menjelaskan khasiat ini masih memerlukan analisis lebih lanjut.

5. Mengendalikan gejala Parkinson

akupuntur untuk parkinson

Beberapa penelitian telah menunjukkan potensi mengenai manfaat akupuntur pada Parkinson

Studi menemukan bahwa terapi tusuk jarum selama 8 minggu berpotensi meningkatkan kadar oksigen dalam darah pada beberapa bagian otak, seperti putamen, talamus, dan bagian otak yang berkaitan dengan fungsi gerak tubuh.

Hal ini bisa mengendalikan tremor dan depresi pada pasien Parkinson. Meski begitu, para ahli masih memerlukan penelitian dengan skala lebih besar untuk memastikan khasiat ini. 

6. Menjaga kesehatan kehamilan

Banyak dokter merekomendasikan akupuntur saat hamil sebagai terapi untuk mengurangi stres, menyeimbangkan hormon, serta meringankan kecemasan dan rasa sakit. 

Ini dianggap sebagai terapi yang aman untuk banyak gejala umum selama kehamilan, termasuk meringankan ketegangan fisik dan emosional pada tubuh.

Manfaat akupuntur juga membantu membangun suasana hati, dan menurunkan depresi, gejala mental, atau fisik ibu setelah melahirkan.

7. Meremajakan kulit

Terapi tusuk jarum menimbulkan luka kecil di kulit. Ternyata, luka bisa merangsang kolagen atau protein yang menjaga kekencangan kulit.

Selain itu, terapi ini bisa melemaskan otot wajah yang membantu mengurangi keriput dan kendur.

Meski begitu, manfaat akupuntur wajah tidak sebesar tindakan khusus perawatan kulit, seperti microneedling.

8. Membantu pemulihan stroke

Akupuntur bisa menjadi perawatan alternatif stroke yang melengkapi perawatan medis. 

Berbagai studi menemukan bahwa terapi tusuk jarum membantu pemulihan pasca-stroke, seperti meningkatkan keseimbangan tubuh, mengurangi otot kaku, dan memperkuat otot.

Hal ini berkaitan dengan cara kerja akupuntur yang melancarkan aliran darah ke otak dan bagian tubuh yang terdampak stroke. 

Berbagai efek samping akupuntur

Risiko terapi ini sebenarnya tergolong rendah jika Anda melakukannya dengan ahli tusuk jarum bersertifikat.

Namun, ada beberapa kemungkinan efek samping akupuntur.

  • Rasa sakit, perdarahan kecil, atau memar di area yang tertusuk jarum.
  • Cedera organ bisa terjadi jika jarum didorong terlalu dalam. Komplikasi ini sangat jarang terjadi jika terapi dilakukan dokter yang berpengalaman.
  • Infeksi seperti hepatitis bisa terjadi jika jarum yang digunakan tidak steril dan terkontaminasi virus.

Perhatian sebelum akupuntur

Beri tahu ahli akupuntur bila Anda memiliki kondisi berikut.
  • Mengonsumsi obat pengencer darah.
  • Mengalami gangguan perdarahan.
  • Memakai alat pacu jantung.
  • Hamil.

Akupuntur adalah pengobatan alternatif yang merangsang senyawa pereda nyeri alami dan membantu meningkatkan aliran darah. Meski begitu, ada beberapa manfaat terkait pengobatan alternatif ini yang masih perlu diteliti lebih lanjut.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Acupuncture – Mayo Clinic. (2023). Retrieved 18 March 2023, from https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/acupuncture/about/pac-20392763

Acupuncture: What is it, how it works, treatments. (2023). Retrieved 19 March 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/4767-acupuncture#procedure-details

Acupuncture Points: Charts and Meanings. (2018). Retrieved 19 March 2023, from https://www.woninstitute.edu/acupuncture-points/

Li, Y., Zheng, H., Witt, C. M., Roll, S., Yan, J., Zhao, L., Lan, L., & Zou, R. (2012). Acupuncture for migraine prophylaxis: A randomized controlled trial. CMAJ : Canadian Medical Association Journal, 184(4), 401-410. https://doi.org/10.1503/cmaj.110551

Urits, I., Patel, M., Putz, M. E., Monteferrante, N. R., Nguyen, D., An, D., Cornett, E. M., Hasoon, J., Kaye, A. D., & Viswanath, O. (2020). Acupuncture and Its Role in the Treatment of Migraine Headaches. Neurology and Therapy, 9(2), 375-394. https://doi.org/10.1007/s40120-020-00216-1

Vickers, A. J., Cronin, A. M., Maschino, A. C., Lewith, G., MacPherson, H., Victor, N., Foster, N. E., Sherman, K. J., Witt, C. M., & Linde, K. (2012). Acupuncture for chronic pain: Individual patient data meta-analysis. Archives of internal medicine, 172(19), 1444. https://doi.org/10.1001/archinternmed.2012.3654

Mu, J., Furlan, A. D., Lam, W. Y., Hsu, M. Y., Ning, Z., & Lao, L. (2020). Acupuncture for chronic nonspecific low back pain. The Cochrane Database of Systematic Reviews, 2020(12). https://doi.org/10.1002/14651858.CD013814

Zhang, M., Zhao, J., Li, X., Chen, X., Xie, J., Meng, L., & Gao, X. (2019). Effectiveness and safety of acupuncture for insomnia: Protocol for a systematic review. Medicine, 98(45). https://doi.org/10.1097/MD.0000000000017842

Cao, H., Pan, X., Li, H., & Liu, J. (2009). Acupuncture for Treatment of Insomnia: A Systematic Review of Randomized Controlled Trials. Journal of Alternative and Complementary Medicine, 15(11), 1171-1186. https://doi.org/10.1089/acm.2009.0041

Acupuncture. (2023). Retrieved 20 March 2023, from https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/treatment/complementary-alternative-therapies/individual-therapies/acupuncture

Lee, H., & Lim, S. (2017). Clinical effectiveness of acupuncture on Parkinson disease: A PRISMA-compliant systematic review and meta-analysis. Medicine, 96(3). https://doi.org/10.1097/MD.0000000000005836

Yeo, Sujung MD, PhDa,∗; van den Noort, Maurits PhDb; Bosch, Peggy PhDc; Lim, Sabina MD, PhDb,∗. A study of the effects of 8-week acupuncture treatment on patients with Parkinson’s disease. Medicine 97(50):p e13434, December 2018. https://doi.org/10.1097/MD.0000000000013434 

Ormsby, S. M., Smith, C. A., Dahlen, H. G., & Hay, P. J. (2020). The feasibility of acupuncture as an adjunct intervention for antenatal depression: A pragmatic randomised controlled trial. Journal of Affective Disorders, 275, 82-93. https://doi.org/10.1016/j.jad.2020.05.089

Sudhakaran, P. (2021). Acupuncture for Low-Back Pain. Medical Acupuncture, 33(3), 219-225. https://doi.org/10.1089/acu.2020.1499

Litchman, G., Nair, P., Badri, T., & Kelly, S. (2022). Microneedling. Statpearls Publishing. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459344/

Chavez, L. M., Huang, S., MacDonald, I., Lin, G., Lee, C., & Chen, H. (2017). Mechanisms of Acupuncture Therapy in Ischemic Stroke Rehabilitation: A Literature Review of Basic Studies. International Journal of Molecular Sciences, 18(11). https://doi.org/10.3390/ijms18112270

Acupuncture. (2017). Retrieved 20 March 2023, from https://www.nhs.uk/conditions/acupuncture/

Versi Terbaru

02/04/2023

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Sudahkah Anda Mencoba Akupuntur untuk Program Hamil?

5 Cara Mengobati Insomnia Secara Alami yang Bisa Anda Coba


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 02/04/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan