backup og meta

Diastema

Diastema

Ketika gigi susu telah tanggal, biasanya struktur gigi permanen tumbuh dengan rapat. Namun, ada beberapa orang yang struktur giginya tetap renggang meski telah dewasa. Kondisi ini dikenal dengan sebutan diastema, berikut penjelasannya.

Apa itu diastema?

Diastema merupakan suatu kondisi ketika terdapat celah di antara kedua gigi yang bersebelahan. Seseorang bisa dikatakan memiliki diastema bila lebar celahnya mencapai 0,5 milimeter atau lebih.

Diastema paling sering ditemukan pada gigi seri depan atau tengah di rahang atas. Namun, kondisi ini juga melibatkan gigi belakang.

Siapa saja bisa memiliki gigi yang renggang dan bercelah. Umumnya, yang memiliki kondisi ini adalah anak-anak yang mau tumbuh gigi, tetapi bisa menghilang begitu gigi permanen tumbuh.

Apa penyebab diastema?

Di bawah ini berbagai faktor yang membuat seseorang memiliki kondisi gigi renggang.

1. Ukuran gigi dan tulang rahang

Ukuran gigi dan tulang rahang biasanya menjadi faktor utama. Bila gigi berukuran lebih kecil, maka ketika gigi tumbuh akan terbentuk celah di sela-selanya.

Begitu pun sebaliknya, ukuran rahang yang terlalu besar juga dapat mengakibatkan pertumbuhan gigi yang tidak sejajar karena terlalu banyak ruang.

2. Genetik

Gigi yang kecil atau tulang rahang yang terlalu besar bisa dipengaruhi oleh genetika yang diturunkan dari orang tua.

3. Penyakit gusi

Peradangan yang terjadi karena periodontitis dapat mengakibatkan pengeroposan tulang yang menopang gigi. Hal ini dapat membuat gigi bergeser atau menjadi longgar, alhasil dapat membentuk celah di antara kedua gigi.

4. Pertumbuhan frenum berlebihan

Frenum adalah kulit yang terletak di antara bibir atas dan gigi depan. Bila pertumbuhannya terjadi secara berlebihan, maka diastema akan muncul.

5. Refleks menelan yang salah

Saat menelan, normalnya lidah akan menekan langit-langit mulut. Namun, pada refleks menelan yang salah, lidah malah terdorong ke gigi depan saat menelan.

Seiring waktu, tekanan berulang pada gigi depan dapat mendorong gigi semakin maju hingga menyebabkan kemunculan celah.

6. Peg lateral

Peg lateral adalah suatu kondisi di mana gigi seri kedua yang terletak di sebelah dua gigi paling depan berkembang dengan tidak semestinya. Bila gigi yang rusak sangat kecil dan runcing, ini bisa menyebabkan celah di kedua sisi.

7. Faktor kebiasaan

Kebiasaan-kebiasaan seperti mengisap jempol, mengisap bibir, menjulurkan lidah, dan hal lain yang serupa dapat memberi dorongan pada gigi depan.

Bagaimana cara mengatasi diastema?

Diastema bukanlah kondisi yang berbahaya dan biasanya tidak menimbulkan masalah. Namun, banyak orang yang merasa terganggu dengan tampilannya, sehingga mereka memutuskan untuk mendapatkan perawatan gigi berantakan guna mengatasinya.

Bagi anak-anak, diastema tidak memerlukan perawatan. Sebab, celah ini dapat menghilang dengan sendirinya ketika gigi permanen tumbuh. Perawatan baru diperlukan jika celah masih tersisa setelah pertumbuhan gigi permanen.

Dalam merencanakan perawatan, dokter akan mempertimbangkan beberapa hal seperti:

  • letak celahnya berada,
  • berapa banyak gigi yang renggang,
  • seberapa besar lebar celahnya,
  • ada atau tidaknya gigi yang hilang,
  • penyebab dasar seperti penyakit gusi atau peg lateral, serta
  • kesehatan gigi pasien secara keseluruhan.

Berikut adalah berbagai perawatan untuk mengatasi celah gigi.

1. Kawat gigi

Pemasangan kawat gigi dapat membantu menggeser posisi gigi dan menutup celah. Biasanya kawat gigi digunakan untuk mengatasi celah yang besar.

Bagi Anda yang tidak ingin terlihat menggunakan kawat gigi, clear aligner bisa menjadi solusinya. Jenis perawatan ini cocok untuk Anda yang memiliki celah yang kecil sampai sedang.

2. Veneer

Pemasangan veneer juga dapat dilakukan untuk menutup atau mengisi celah-celah di antara gigi. Pilihan veneernya terdiri dari veneer komposit dan veneer porselen.

Veneer komposit melibatkan penempatan lapisan material komposit di atas gigi. Veneer ini paling baik digunakan untuk menutup hanya satu atau dua celah.

Sedangkan pemasangan veneer porselen membutuhkan waktu yang lebih lama. Veneer porselen akan dibuat lebih besar dari ukuran gigi, sehingga bisa mengisi celah-celah kecil.

3. Mahkota gigi

Pembuatan mahkota atau crown gigi dapat menjadi pilihan bila diastema yang Anda miliki menimbulkan celah yang cukup besar atau bila gigi yang berada di sebelah celah retak, terkelupas, dan rusak.

Jembatan gigi juga biasanya akan dipasang bila ada gigi yang hilang. Keduanya dapat membantu mengoptimalkan fungsi gigi saat menggigit dan mengunyah.

4. Perawatan ortodontik

Bila diastema yang Anda miliki disebabkan oleh kondisi tertentu seperti penyakit gusi atau peg lateral, maka dokter akan memberikan pengobatan untuk mengatasi kondisi tersebut terlebih dahulu.

Pengobatan bertujuan untuk menghentikan infeksi akibat penyakit gusi dan mencegah komplikasi seperti kehilangan gigi. Dokter bisa saja memberi obat-obatan antibiotik dalam bentuk oral maupun oles.

Selain itu, perawatan lainnya dapat meliputi scaling untuk menghilangkan karang gigi dan membasmi bakteri penyebab infeksi.

5. Operasi

Pada diastema yang terjadi karena pertumbuhan frenum berlebih, dokter mungkin akan melakukan frenektomi guna menghilangkan jaringan berlebih.

Bila Anda masih memiliki pertanyaan seputar kondisi ini dan perawatannya, konsultasikan kepada dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Gaps in Teeth. (2021). Dentaly.org. Retrieved 17 December 2021, from https://www.dentaly.org/us/malocclusion-crooked-teeth/diastema-gaps-teeth/

Husain, U., Ayub, A., & Farhan, M. (2013). Etiology and treatment of midline diastema: A review of literature. Pakistan Orthodontic Journal. Retrieved 17 December 2021.

Prabhu, R., Bhaskaran, S., Geetha Prabhu, K. R., Eswaran, M. A., Phanikrishna, G., & Deepthi, B. (2015). Clinical evaluation of direct composite restoration done for midline diastema closure – long-term study. Journal of pharmacy & bioallied sciences, 7(Suppl 2), S559–S562. Retrieved 17 December 2021.

 

Versi Terbaru

28/10/2022

Ditulis oleh Winona Katyusha

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Ankilosis Gigi

Gigi Berlubang (Karies)


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 28/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan