Lidah Berbulu

Lidah berbulu mungkin terdengar menggelikan, tetapi kondisi ini ternyata bisa terjadi. Hanya saja, “bulu” yang terbentuk pada lidah berbeda dengan bulu halus yang ada pada kulit.

Apa sebenarnya yang membuat lidah berbulu? Adakah perawatan khusus yang perlu dilakukan jika Anda mengalami kondisi ini? Simak ulasan berikut untuk informasinya.

Apa itu lidah berbulu?

Lidah berbulu adalah kondisi ketika lidah berubah warna menjadi kehitaman atau kecokelatan sehingga terlihat seperti memiliki bulu.

Meski dikenal dengan nama hairy tongue, lidah Anda sebenarnya tidak benar-benar berbulu. Bulu yang dimaksud dalam kondisi ini adalah tonjolan-tonjolan kecil pada permukaan lidah.

Tonjolan yang menyerupai bulu ini bisa tumbuh hingga mencapai 18 milimeter dan berubah warna menjadi cokelat kehitaman.

Walaupun terdengar mengerikan, kondisi ini umumnya hanya bersifat sementara dan tidak membahayakan.

Tanda dan gejala lidah berbulu

Seperti namanya, gejala utama dari hairy tongue adalah perubahan penampilan lidah menjadi terlihat memiliki bulu berwarna cokelat kehitaman.

Papila terkadang juga berubah warna menjadi kehijauan, kekuningan, atau keputihan. Selain perubahan pada warna lidah, berikut adalah kondisi lain yang kerap menyertainya.

• Sensasi lidah terbakar karena pertumbuhan jamur atau bakteri.
• Timbul rasa geli saat menelan karena papila filiform yang lebih panjang membuatnya mudah menyentuh langit-langit mulut.
• Bau mulut atau halitosis karena pertumbuhan bakteri dan jamur.
• Sensasi tidak biasa pada lidah, seperti timbul rasa logam atau besi pada mulut.
• Mual karena rasa tidak nyaman pada rongga mulut.

Beberapa orang mungkin tidak merasakan berbagai gejala di atas, tetapi menyadari perubahan warna lidah karena hairy tongue. Tanyakan pada dokter jika Anda khawatir terhadap gejala tertentu.

Penyebab lidah berbulu

Mengutip informasi dari Boston Hospital & Medical Center, lidah berbulu bisa terjadi karena kurangnya rangsangan pada permukaan atas lidah Anda.

Kondisi ini akan membuat protein yang disebut kreatinin menumpuk sehingga ukuran papila memanjang dan terlihat seperti bulu halus.

Papila yang lebih panjang membuat bakteri, jamur, dan sisa makanan mudah terperangkap di sekitarnya. Inilah yang menyebabkan perubahan warna lidah menjadi cokelat kehitaman.

Setiap orang bisa mengalami lidah berambut, tetapi beberapa kondisi berikut bisa meningkatkan risikonya.

• Kebersihan mulut yang buruk sehingga bakteri lebih mudah berkembangbiak.
• Konsumsi alkohol, kopi, teh, atau rokok berlebihan.
• Dehidrasi yang menyebabkan air liur menjadi lebih lengket sehingga membuat keratin sulit terlepas dari lidah.
• Pengaruh obat-obatan yang mengganggu keseimbangan bakteri dalam mulut, seperti obat kemoterapi atau antibiotik.
• Terlalu banyak mengonsumsi makanan bertekstur lembut.

Diagnosis lidah berambut

Dokter akan mendiagnosis lidah berbulu dengan memperhatikan penampilan lidah Anda.

Untuk menentukan pengobatan yang tepat, dokter mungkin bertanya tentang obat-obatan yang Anda minum dan bagaimana cara Anda membersihkan lidah.

Dokter mungkin meminta biopsi jaringan lidah jika memiliki keraguan tentang hasil diagnosis atau kekhawatiran terhadap kondisi tertentu.

Pengobatan lidah berbulu

Tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi lidah berbulu. Kondisi ini umumnya bisa membaik dengan sendirinya tanpa pengobatan medis.

Dokter biasanya akan meminta Anda untuk fokus menjaga kebersihan rongga mulut dan menghentikan kebiasaan yang diduga menjadi penyebabnya.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi sekaligus mencegah lidah berambut.

• Menghentikan kebiasaan minum alkohol dan merokok.
• Membatasi asupan kopi dan teh.
• Memenuhi kebutuhan cairan harian dengan air putih.
• Membersihkan gigi dengan benar, termasuk menggunakan benang gigi dan obat kumur.

Apabila lidah berbulu yang Anda alami disebabkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu, jangan menghentikan penggunaan obat-obatan tanpa seizin dokter.

Jika kondisi Anda disebabkan oleh pertumbuhan jamur atau bakteri, dokter mungkin meresepkan antibiotik, antijamur, atau obat kumur antiseptik.

Segeralah kunjungi dokter kembali jika kondisi Anda tidak kunjung membaik usai melakukan berbagai cara di atas.