Gusi Anda tiba-tiba berdarah saat puasa? Meski tidak menimbulkan rasa sakit, kondisi ini tentu bisa mengganggu kenyamanan Anda dalam beribadah.
Karena penyebab gusi berdarah cukup beragam, perawatannya pun perlu disesuaikan. Lantas, perawatan seperti apa yang cocok digunakan saat puasa? Temukan jawabannya melalui uraian berikut.
Kenapa gusi berdarah saat puasa?
Pada dasarnya, tidak ada perbedaan terkait penyebab gusi berdarah saat puasa maupun di luar bulan puasa. Akan tetapi, kondisi berikut mungkin terjadi pada orang yang sedang berpuasa.
1. Kekurangan vitamin C dan K
Makanan manis, goreng-gorengan, dan makanan tinggi karbohidrat mungkin lebih sering dipilih untuk menu sahur dan berbuka.
Hal ini sebenarnya sah-sah saja, tetapi jangan lupa untuk tetap mengimbanginya dengan buah dan sayuran.
Kekurangan vitamin C dan K yang banyak terkandung dalam sayur serta buah-buahan bisa menyebabkan gusi mudah berdarah.
Pasalnya, keduanya merupakan vitamin yang dibutuhkan untuk menjaga sistem imun dan mendukung proses pembekuan darah.
2. Sikat gigi terlalu keras
Penyebab gusi berdarah saat puasa yang berikutnya adalah menyikat gigi terlalu keras.
Beberapa orang mungkin menilai bahwa kebiasaan ini bisa membuat rongga mulut menjadi lebih bersih, padahal menyikat gigi terlalu keras justru bisa melukai gusi.
Maka dari itu, luangkan waktu ketika sahur dan berbuka untuk menyikat gigi dengan benar. Dengan begitu, sisa makanan tidak akan menumpuk di gigi dan bulu sikat tidak akan melukai gusi Anda.
3. Perubahan hormon
Laman Cleveland Clinic menyebutkan bahwa puasa mungkin memengaruhi produksi hormon dalam tubuh, khususnya progesteron dan estrogen.
Pada kondisi ini, aliran darah dalam gusi dapat meningkat sehingga membuatnya lebih mudah berdarah.
Karena itu, berhati-hatilah saat menggosok gigi atau makan makanan dengan tekstur yang kiranya bisa melukai gusi.
4. Gingivitis
Sisa makanan sahur atau berbuka di dalam mulut yang tidak dibersihkan dengan baik bisa menjadi plak pada gigi.
Jika tidak segera dibersihkan, plak bisa mengeras menjadi karang gigi dan menyebabkan gingivitis atau peradangan pada gusi.
Awalnya, radang gusi mungkin ditandai dengan pembengkakan dan kemerahan. Lama-kelamaan, darah mungkin keluar dari sela gigi sehingga gusi Anda pun berdarah saat puasa.
5. Kebiasaan tertentu
Di samping berbagai hal di atas, berikut adalah kondisi lain yang bisa menyebabkan gusi berdarah selama berpuasa.
- Makan makanan bertekstur keras atau tajam, seperti keripik atau es batu.
- Penggunaan benang gigi atau dental floss yang kurang tepat.
- Kebiasaan merokok.
- Jarang sikat gigi.
Beberapa kondisi kesehatan, seperti diabetes, HIV/AIDS, dan gangguan pembekuan darah juga bisa menjadi penyebab gusi berdarah.
Oleh karena itu, penting untuk tetap melakukan pemeriksaan rutin ke dokter saat puasa jika Anda memiliki kondisi medis tertentu.
Cara mengatasi gusi berdarah saat puasa
Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi gusi dan mulut yang berdarah saat puasa.
1. Kompres es batu
Pertolongan pertama yang bisa dilakukan pada gusi berdarah adalah mengompresnya dengan es batu yang sudah dibungkus lap bersih.
Alih-alih memasukkan es batu ke mulut, Anda bisa menempelkannya ke sisi pipi yang menjadi tempat gusi berdarah.
Kompres gusi yang berdarah selama beberapa menit sampai perdarahan berhenti. Selain es batu, Anda bisa membuat kompres dengan air dingin.
2. Kumur dengan air garam
Jika Anda bertanya-tanya gusi berdarah baiknya kumur pakai apa, air garam bisa menjadi pilihan yang tepat.
Air garam memiliki efek antiradang dan antibakteri sehingga baik untuk mengobati gusi berdarah yang disebabkan oleh infeksi.
Caranya, campurkan setengah sendok teh garam dengan air hangat. Gunakan larutan air garam untuk berkumur ke seluruh rongga mulut, khususnya di area yang berdarah.
Namun, hindari berkumur terlalu keras karena ini justru bisa memperparah perdarahan. Pastikan Anda tidak menelan air yang digunakan untuk berkumur.
3. Tingkatkan asupan vitamin C dan K
Cara lainnya untuk mengatasi dan mencegah gusi berdarah saat puasa adalah dengan meningkatkan asupan vitamin C dan K.
Beberapa makanan untuk mengatasi gusi berdarah yang kaya akan vitamin K adalah sayuran hijau, alpukat, telur, dan keju. Jadi, Anda bisa menambahkan makanan ini ke dalam menu berbuka maupun sahur.
Beberapa sumber vitamin K tersebut juga kaya akan vitamin C. Anda juga bisa mendapatkan vitamin C dari buah-buahan segar yang cocok dimakan saat berbuka, seperti stroberi dan jeruk.
4. Gosok gigi dengan benar
Sudah gosok gigi dua kali, tapi gusi masih berdarah? Ini bisa berarti bahwa cara menggosok gigi Anda kurang tepat.
Jangan menggosok gigi terlalu keras, sebab kebiasaan tersebut justru bisa membuat gusi berdarah. Pastikan pula bahwa pasta gigi Anda mengandung fluoride.
Jika berbagai cara di atas tidak kunjung meredakan perdarahan pada gusi Anda, segeralah pergi ke dokter gigi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dengan begitu, dokter bisa memberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda. Anda pun dapat menjalani ibadah puasa dengan nyaman tanpa masalah pada gusi.
Kesimpulan
- Kurangnya asupan vitamin, kebiasaan sikat gigi yang terlalu keras, perubahan hormon, dann gingivitis bisa menjadi penyebab gusi berdarah saat puasa.
- Beberapa kebiasaan, seperti merokok, makanan makanan bertekstur tajam, dan penggunaan dental floss yang tidak, tepat juga bisa mengakibatkan hal serupa.
- Sebelum minum obat, Anda bisa mencoba mengatasi gusi berdarah dengan kompres es batu dan berkumur air garam.
- Membiasakan untuk sikat gigi dengan benar dan memastikan kebutuhan vitamin tetap terpenuhi saat puasa bisa menjadi cara mencegah gusi berdarah.