backup og meta

Muncul Lapisan Putih setelah Cabut Gigi, Apa Sebabnya?

Muncul Lapisan Putih setelah Cabut Gigi, Apa Sebabnya?

Dokter akan merekomendasikan cabut gigi bila gigi Anda berlubang atau terinfeksi. Jika gigi sudah diangkat, Anda mungkin akan melihat lapisan putih di gusi setelah cabut gigi.

Lantas, apakah kondisi ini berbahaya? Yuk, simak pembahasan selengkapnya di bawah ini!

Penyebab lapisan putih di gusi setelah cabut gigi

merokok setelah cabut gigi

Setelah menjalani prosedur cabut gigi, Anda mungkin melihat lapisan putih yang terbentuk pada soket atau lubang yang tersisa setelah gigi dicabut.

Dalam kebanyakan kasus, lapisan putih terbentuk dari jaringan granulasi (granulation tissue). Jaringan ini merupakan bagian dari proses penyembuhan alami pada tubuh manusia.

Gumpalan darah akan terbentuk pada soket dalam waktu 24 jam setelah pencabutan gigi. Hal ini bertujuan untuk menghentikan perdarahan yang Anda alami.

Selanjutnya, tubuh akan membentuk jaringan granulasi untuk menutup luka. Jaringan ini sering berwarna putih atau krem, yang terdiri dari pembuluh darah, kolagen, dan sel darah putih.

Pertumbuhan jaringan granulasi merupakan tanda bahwa proses penyembuhan luka berjalan dengan baik. Ini umumnya tidak menimbulkan rasa sakit parah dan tidak perlu dikhawatirkan.

Meski begitu, munculnya lapisan atau bagian putih pada gusi Anda setelah cabut gigi juga dapat disebabkan beberapa kondisi lain seperti berikut ini.

1. Bekas kain kasa

Dokter gigi akan meletakkan kain kasa yang tebal pada bagian gusi tempat gigi dicabut. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan perdarahan yang Anda alami.

Di samping itu, dokter gigi juga akan menyarankan Anda untuk mengganti kain kasa yang baru secara rutin. Ini dilakukan selama 1–2 hari setelah operasi.

Terus-menerus mengganti kain kasa bisa meninggalkan bekas pada gusi Anda. Kondisi inilah yang sering menyebabkan timbulnya lapisan putih di gusi setelah cabut gigi.

Warna keputihan ini tidak berbahaya dan biasanya akan hilang dengan sendirinya, terutama setelah Anda berhenti menggunakan kain kasa.

2. Sisa makanan

solusi gigi ompong di usia muda

Warna putih pada gusi juga dapat disebabkan oleh sisa-sisa makanan yang tersangkut di dalam soket atau lubang yang tersisa setelah cabut gigi.

Sisa makanan ini juga bisa memicu pertumbuhan plak gigi. Hal ini bisa membuat Anda melihat lapisan putih atau kekuningan yang terbentuk di bagian sekitar soket.

Meski tidak berbahaya, adanya sisa makanan dan plak gigi berpotensi menyebabkan keluarnya bekuan darah dari dalam soket gigi. Selain itu, ada pula risiko infeksi akibat pertumbuhan bakteri.

Untuk menghilangkan sisa-sisa makanan, tentu Anda harus berkumur dan sikat gigi. Akan tetapi, dokter gigi biasanya baru memperbolehkan hal tersebut 24 jam setelah operasi. 

Lakukan perawatan gigi ini secara perlahan agar tidak mengganggu penyembuhan gusi Anda.

3. Infeksi

Dalam kondisi yang cukup parah, lapisan putih di gusi setelah cabut gigi yang disertai keluarnya nanah bisa menjadi gejala infeksi gusi. Kondisi ini juga disebut sebagai periodontitis.

Gangguan gusi yang serius ini juga dapat menimbulkan tanda dan gejala lain, meliputi:

  • gusi bengkak dan tidak kunjung sembuh,
  • rasa sakit yang terus-menerus,
  • demam,
  • bau mulut
  • sensasi tidak sedap dalam mulut, dan
  • perdarahan gusi lebih dari 24 jam.

Infeksi gusi yang tidak diobati dengan baik bisa menyebabkan komplikasi, mulai dari gigi tanggal, stroke, hingga serangan jantung.

Penting untuk konsultasi dengan dokter gigi bila muncul tanda infeksi setelah cabut gigi. Dokter bisa meresepkan antibiotik dan pengobatan lain untuk mengatasinya.

Ringkasan

Lapisan putih di gusi setelah cabut gigi umumnya terjadi akibat pertumbuhan jaringan granulasi yang menandakan penyembuhan soket gigi. Namun, kondisi ini bisa disebabkan oleh kondisi lain, seperti bekas kain kasa, sisa makanan yang tersangkut, hingga infeksi gusi.

Mengapa gusi terasa sakit setelah cabut gigi?

gejala penyakit gusi

Banyak orang tidak menyadari bahwa munculnya lapisan putih setelah cabut gigi merupakan hal yang normal.

Mereka pun berusaha menghilangkannya, seperti dengan berkumur atau menyikat gigi. Padahal, berkumur atau menyikat gigi bisa membuat gumpalan darah terlepas dari soket.

Terbukanya tulang dan saraf di bawah soket gigi kemudian dapat memicu rasa sakit setelah cabut gigi. Inilah yang biasa disebut dry socket.

Sebuah studi dalam The Open Dentistry Journal (2011) menyebutkan dry socket sangat umum terjadi. Komplikasi ini dialami oleh sekitar 3,2% dari 805 pasien setelah pencabutan gigi.

Dry socket bisa muncul 3–4 hari setelah operasi. Gejalanya meliputi:

  • sakit gigi parah dalam beberapa hari setelah cabut gigi,
  • hilangnya sebagian atau seluruh bekuan darah pada lokasi pencabutan gigi,
  • tulang gigi terlihat di sekitar soket,
  • rasa sakit yang menyebar ke telinga, mata, pelipis, atau leher,
  • bau mulut, dan
  • rasa tidak enak di dalam mulut.

Jika Anda merasakan rasa sakit yang baru atau memburuk setelah pencabutan gigi, segera hubungi dokter gigi Anda untuk menjadwalkan pemeriksaan lebih lanjut.

Apa yang harus dilakukan setelah cabut gigi?

Proses penyembuhan bisa berlangsung 7–10 hari atau paling lama hingga dua minggu. Guna mendukung pemulihan, Anda perlu melakukan sejumlah perawatan setelah cabut gigi seperti berikut.

  • Minum obat yang diresepkan oleh dokter, termasuk obat pereda rasa sakit (paracetamol atau ibuprofen) dan antibiotik.
  • Lakukan kompres dingin untuk mengurangi rasa sakit dan bengkak selama 10–20 menit.
  • Ganti kain kasa secara rutin untuk membantu mengatasi perdarahan setelah cabut gigi.
  • Berkumur dengan larutan air hangat dan garam secara perlahan beberapa kali sehari, terutama setiap habis makan.
  • Menyikat gigi secara perlahan dengan sikat gigi berbulu lembut dan lakukan secara hati-hati saat berada di dekat lokasi cabut gigi.
  • Konsumsi makanan dan minuman lunak, seperti sup, puding, yoghurt, dan smoothie.
  • Minum suplemen vitamin C untuk membantu pemulihan, bila diperlukan.

Lapisan putih di gusi setelah cabut gigi menandakan proses pemulihan alami tubuh Anda. Akan tetapi, kondisi ini bisa menjadi gejala dry socket atau infeksi bila disertai rasa sakit.

Jika Anda mengalami sakit atau gejala lain yang mengganggu setelah cabut gigi, sebaiknya segera konsultasikan pada dokter gigi Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Tooth extraction. Healthdirect Australia. (2021). Retrieved 27 September 2022, from https://www.healthdirect.gov.au/tooth-extraction

Wisdom tooth removal. NHS UK. (2021). Retrieved 27 September 2022, from https://www.nhs.uk/conditions/wisdom-tooth-removal/

Dry socket. Mayo Clinic. (2017). Retrieved 27 September 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dry-socket/symptoms-causes/syc-20354376

What to do following an extraction. Oral Health Foundation. (2022). Retrieved 27 September 2022, from https://www.dentalhealth.org/what-to-do-following-an-extraction

Alhajj M, Goyal A. (2021). Physiology, Granulation Tissue. StatPearls Publishing. Retrieved 27 September 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554402/

Mohammed H, A. (2011). Dry Socket: Frequency, Clinical Picture, and Risk Factors in a Palestinian Dental Teaching Center. The Open Dentistry Journal, 5(1), 7-12. https://doi.org/10.2174/1874210601105010007

Versi Terbaru

05/10/2022

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

7 Pantangan Makanan dan Minuman setelah Cabut Gigi

Jika Kondisinya Tidak Mengganggu, Apakah Gigi Bungsu Harus Dicabut?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 05/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan