backup og meta

Peran Dokter Gigi Spesialis Periodonsia untuk Kesehatan Mulut

Peran Dokter Gigi Spesialis Periodonsia untuk Kesehatan Mulut

Untuk menangani masalah gusi dan jaringan lain yang mendukung gigi, Anda dapat berkunjung ke dokter gigi spesialis periodonsia. Ketahui peran, kondisi, dan tindakan yang dilakukan oleh spesialis periodonsia dalam pembahasan di bawah ini.

Apa itu dokter gigi spesialis periodonsia?

Dokter gigi spesialis periodonsia adalah dokter gigi spesialis yang mempunyai keahlian khusus dalam menangani kondisi yang memengaruhi gusi dan struktur pendukung gigi lainnya.

Ahli kesehatan gigi yang juga disebut periodontis (periodontist) ini berfokus dalam pencegahan, diagnosis, dan pengobatan penyakit periodontal serta penempatan implan gigi.

Spesialis periodonsia juga dapat menangani segala bentuk peradangan mulut, seperti gingivitis (radang gusi) dan periodontitis (penyakit gusi).

Selain itu, periodontis terlatih dalam melakukan prosedur bedah untuk menangani masalah gusi dan tulang rahang yang serius.

Tahapan pendidikan dokter gigi spesialis periodonsia

pakai behel dokter gigi

Untuk bisa mendapatkan gelar dan melakukan praktik sebagai dokter gigi spesialis periodonsia, berikut ini adalah beberapa tahapan pendidikan yang harus dilalui.

  1. Sarjana kedokteran gigi (S.KG). Calon dokter gigi harus menyelesaikan pendidikan sarjana selama 4 tahun di fakultas kedokteran gigi.
  2. Program profesi dokter gigi (drg). Setelah mendapatkan gelar S.KG, calon dokter gigi harus mengikuti program profesi dokter gigi selama 1–2 tahun untuk memperoleh gelar dokter gigi (drg).
  3. Spesialis periodonsia (Sp.Perio). Setelah menjadi dokter gigi umum, calon periodontis harus mengikuti program spesialisasi periodonsia yang berlangsung selama 3–4 tahun agar berhak menyandang gela spesialis periodonsia (Sp.Perio).

Meski telah menyelesaikan pendidikan spesialis ini, dokter gigi belum dapat melakukan praktik.

Dokter gigi harus lulus ujian sertifikasi dan mendaftar di konsil kedokteran terlebih dahulu untuk mendapatkan izin praktik sebagai spesialis periodonsia.

Penyakit yang ditangani dokter gigi spesialis periodonsia

Dokter gigi spesialis periodonsia menangani beberapa kondisi dan penyakit rongga mulut yang memengaruhi periodonsium atau jaringan penyangga gigi.

Periodonsium yang terdiri dari gusi, ligamen periodontal, tulang alveolar, dan sementum gigi berfungsi untuk melindungi dan menopang struktur gigi agar gigi tetap terikat pada rahang.

Adapun, beberapa masalah gigi dan mulut yang bisa ditangani oleh periodontis adalah sebagai berikut.

  • Gingivitis: peradangan gusi yang menyebabkan gusi bengkak, merah, dan meradang.
  • Periodontitis: infeksi gusi yang merusak jaringan lunak dan tulang penyokong gigi.
  • Perikoronitis: peradangan gusi di sekitar gigi yang tumbuh, terutama pada gigi bungsu.
  • Resesi gingiva: gusi turun atau merosot ke bawah sehingga akar gigi terlihat.
  • Abses periodontal: kantong nanah yang terbentuk pada gusi di dekat akar gigi. 
  • Peri-implantitis: peradangan pada gusi dan tulang di sekitar implan gigi.
  • Masalah estetika gusi: kondisi yang membuat gusi sangat terlihat (gummy smile) dan gusi hitam karena produksi melanin berlebihan (gingival melanosis).

Tahukah Anda?

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, persentase kasus penyakit gusi atau periodontitis di Indonesia terbilang cukup tinggi, yakni mencapai 74,1 persen.

Tindakan medis yang bisa dilakukan dokter gigi spesialis periodonsia

ultrasonic scaler

Untuk menangani berbagai kondisi dan penyakit di atas, periodontis bisa melakukan beberapa tindakan medis di bawah ini.

1. Scaling dan root planing

Prosedur scaling gigi melibatkan pembersihan mendalam plak dan karang gigi yang menempel pada permukaan gigi dan di bawah garis gusi. 

Pada pengidap periodontitis, dokter gigi bisa melakukan root planing untuk menghaluskan akar gigi supaya jaringan gusi dapat menempel erat kembali.

2. Pengobatan radang gigi dan gusi

Sebelum melakukan perawatan lebih lanjut, periodontis dapat meresepkan obat antibiotik untuk mengendalikan infeksi dan peradangan akibat penyakit gusi.

Anda dapat menggunakan obat kumur antibiotik atau mengoleskan gel antibiotik pada gusi yang sakit.

3. Operasi flap

Selama prosedur ini, spesialis periodonsia akan membuat sayatan pada gusi untuk bisa melihat dan membersihkan infeksi yang berada jauh di bawah garis gusi.

Setelah pembersihan selesai dilakukan, dokter akan memposisikan ulang dan menjahit jaringan gusi kembali pada tempatnya.

4. Cangkok gusi

Prosedur cangkok gusi (gingival graft) dilakukan untuk mengatasi gusi turun. Dokter akan mengambil jaringan gusi dari bagian lain di rongga mulut pasien atau donor.

Kemudian, jaringan tersebut digunakan untuk menutup jaringan gusi yang hilang atau rusak. Tindakan ini dapat melindungi akar gigi dan mencegah resesi gingiva bertambah parah.

5. Cangkok tulang gigi

Periodontitis yang parah bisa mengikis tulang penyangga gigi. Apabila hal ini terjadi, periodontis bila melakukan prosedur cangkok tulang gigi.

Prosedur ini melibatkan penggunaan bahan cangkok (graft), baik dari tubuh pasien sendiri atau donor, untuk membangun kembali struktur tulang yang hilang akibat penyakit gusi.

6. Implan gigi

Implan gigi yang dilakukan oleh periodontis melibatkan pemasangan titanium ke tulang rahang sebagai pengganti akar gigi yang hilang.

Setelah batang titanium terpasang ke tulang rahang, mahkota gigi buatan dipasang di atasnya. Mahkota gigi mempunyai fungsi dan estetika yang mirip dengan gigi asli.

7. Gum lifting

Dokter gigi spesialis periodonsia dapat melakukan tindakan untuk estetika gigi, salah satunya prosedur gum lifting untuk mengatasi gummy smile.

Gum lifting membantu menghilangkan atau merapikan jaringan gusi berlebih. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki estetika senyum dengan mengekspos lebih banyak permukaan gigi.

Kapan perlu ke dokter gigi spesialis periodonsia?

obat sakit gusi

Anda tidak perlu terburu-buru menemui spesialis periodonsia ketika mengalami penyakit gusi.

Biasanya, sebagian besar penyakit yang menyerang gusi dan struktur pendukung gigi dengan tingkat keparahan ringan masih bisa ditangani oleh dokter gigi umum.

Tidak semua dokter gigi umum dapat memberikan perawatan periodontal. Ini karena sebagian penyakit butuh perawatan lebih kompleks dan memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi.

Dikutip dari American Academy of Periodontology, dokter gigi umum mungkin merujuk Anda ke spesialis periodonsia bila mengalami gejala yang parah, seperti:

  • gigi tanggal,
  • gusi bengkak dan berdarah,
  • gusi turun sehingga akar gigi terlihat,
  • perubahan pada pola gigitan, dan 
  • rasa tidak nyaman dan nyeri di dalam, sekitar, atau bawah gusi.

Anda juga disarankan menemui periodontis bila mempunyai kondisi penyerta, seperti merokok, penyakit jantung, stroke, diabetes, osteoporosis, atau kanker.

Apabila Anda mengalami masalah gusi dan memerlukan perawatan khusus, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

Kesimpulan

  • Dokter gigi spesialis periodonsia atau periodontis menangani kondisi yang memengaruhi gusi dan struktur pendukung gigi.
  • Beberapa kondisi dan penyakit yang dapat ditangani oleh spesialis periodonsia, meliputi gingivitis, periodontitis, perikoronitis, resesi gingiva, dan abses periodontal.
  • Untuk menanganinya, periodontis bisa melakukan scaling gigi, root planing, operasi flap, cangkok gusi, cangkok tulang gigi, implan gigi, dan gum lifting.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

What is a periodontist? (2019). American Academy of Periodontology. Retrieved July 16, 2024, from https://www.perio.org/for-patients/what-is-a-periodontist/

What is periodontics? (2023). Penn Dental Medicine. Retrieved July 16, 2024, from https://penndentalmedicine.org/blog/define-periodontics/

What is a periodontist? Definition & types of periodontics. (2022). Cleveland Clinic. Retrieved July 16, 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/23461-periodontics-periodontist

Program Spesialis Periodonsia. (n.d.). Universitas Sumatera Utara. Retrieved July 16, 2024, from https://www.usu.ac.id/id/program-studi/spesialis-periodonsia

Gum disease. (n.d.). American Dental Association. Retrieved July 16, 2024, from https://www.mouthhealthy.org/all-topics-a-z/gum-disease/

Periodontitis. (2023). Mayo Clinic. Retrieved July 16, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/periodontitis/symptoms-causes/syc-20354473

Laporan Nasional Riskesdas 2018. (2019). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Retrieved July 16, 2024, from https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/3514/1/Laporan%20Riskesdas%202018%20Nasional.pdf

Versi Terbaru

22/07/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

7 Penyebab Gusi Bernanah yang Perlu Anda Waspadai

Gusi Sering Luka dan Membuat Sariawan Kambuh? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 22/07/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan