Ankilosis merupakan salah satu kelainan langka yang bisa menyerang gigi. Seperti apa kondisi ini terjadi dan bagaimana mengatasinya?
Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Ankilosis merupakan salah satu kelainan langka yang bisa menyerang gigi. Seperti apa kondisi ini terjadi dan bagaimana mengatasinya?
Ankilosis gigi adalah salah satu kelainan langka yang ditandai dengan penyatuan gigi ke tulang. Gigi pada orang yang memiliki kondisi ini menempel dengan tulang alveolar, yakni jaringan periodontal (sekitar gigi) yang mendukung struktur gigi juga menjadi bagian dari rahang atas dan rahang bawah. Gigi yang menyatu ini pada akhirnya dapat mencegah proses erupsi gigi dan pergerakan ortodontik.
Gigi bervariasi dari segi ukuran, bentuk, dan lokasinya di rahang. Perbedaan ini memungkinkan gigi bekerja sama untuk membantu Anda untuk mengunyah, berbicara, dan tersenyum serta memberi bentuk pada wajah.
Pada usia bayi, terdapat sekitar 20 gigi bayi yang mulai tumbuh di usia 6 bulan (erupsi). Gigi ini akan rontok sepanjang masa anak-anak dan kembali ditumbuhi oleh gigi permanen yang biasanya telah erupsi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa erupsi merupakan siklus hidup gigi, yang awalnya ditumbuhi oleh gigi bayi dan tergantikan oleh gigi permanen.
Ankilosis gigi mengganggu proses erupsi gigi dan bisa membuat gigi tampak terendam karena berdekatan dengan tulang alveolar. Efek buruk lainnya adalah membuat hilangnya gigi geraham (gigi molar) akibat tertahan oleh tulang, dan gigi di sekitar bisa mengalami karies gigi. Masalah gigi lainnya yang bisa terjadi adalah deformasi kerangka wajah, yakni membesarnya rahang bagian bawah.
Masalah pada gigi cukup langka terjadi, apalagi jika dibandingkan dengan kasus karies gigi. Meski begitu, beberapa orang memiliki risiko lebih besar mengalami kondisi ini di masa depan karena faktor-faktor tertentu.
Menurut American Journal of Orthodontics masalah pada gigi ini lebih sering menyerang gigi bayi daripada gigi permanen. Itu artinya, gangguan pada gigi lebih sering menyerang anak-anak ketimbang orang dewasa.
Berikut ini adalah gejala yang umumnya dikeluhkan oleh pengidap gigi yang menyatu dengan tulang alveolar.
Hampir semua gigi bisa mengalami gangguan ini. Akan tetapi, paling sering terjadi pada gigi geraham. Masalah gigi juga lebih umum ditemukan pada gigi susu maupun gigi permanen bagian bawah ketimbang gigi bagian atas.
Jika si kecil, Anda, maupun anggota keluarga menunjukkan gejala yang disebutkan di atas, segera periksa ke dokter. Setiap orang bisa saja mengalami gejala yang berbeda-beda. Bahkan, ada pula yang mengalami gejala lain yang tidak dijelaskan pada ulasan di atas.
Penyebab masalah pada gigi ini masih dalam tahap pengamatan oleh peneliti. Namun, beberapa teori menyebutkan bahwa kondisinya tidak terjadi secara mendadak atau tiba-tiba. Beberapa kemungkinan yang bisa menjadi penyebab meliputi trauma gigi berlebihan atau proses metabolisme tubuh yang terganggu.
Selain penyebab, faktor risikonya pun hingga kini masih diteliti lebih dalam. Meski belum pasti, beberapa ahli menyebutkan kemungkinan kecenderungan genetik dengan pewarisan gen dominan autosomal, peradangan, dan infeksi pada mulut. Beberapa kasus juga menunjukkan keterkaitan genetik keluarga.
Genetic and Rare Diseases Information Center (GARD) menyebutkan ada keterkaitan antara penyakit langka ini dengan clinodactyly. Kondisi ini menandakan anak memiliki jari yang bengkok atau melengkung secara tidak normal. Kesemua faktor tersebut kemungkinan bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan pada gigi.
Pemeriksaan klinis dan tes pencitraan menggunakan sinar X pada gigi (rontgen gigi) menjadi tes utama utama untuk menegakkan diagnosis. Mungkin dokter merekomendasikan tes kesehatan lain sebagai penunjang.
Perawatan masalah gigi akan disesuaikan dengan beberapa faktor, seperti gigi bayi atau gigi permanen yang terkena, waktu munculnya kondisi, waktu diagnosis, dan lokasi gigi yang terkena. Lebih jelasnya, beberapa perawatan yang disesuaikan dengan situasi tersebut di antaranya:
Selain pengobatan gigi pada dokter, penerapan perawatan gigi di rumah juga perlu diterapkan. Anda perlu menjalani pemeriksaan gigi rutin ke dokter. Di samping itu, ikuti arahan dokter dalam membersihkan gigi yang aman serta menjaga pilihan makanan atau minuman.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar