backup og meta

Ankilosis Gigi

Ankilosis Gigi

Ankilosis merupakan salah satu kelainan langka yang bisa menyerang gigi. Seperti apa kondisi ini terjadi dan bagaimana mengatasinya?

Definisi ankilosis gigi

Ankilosis gigi adalah salah satu kelainan langka yang ditandai dengan penyatuan gigi ke tulang. Gigi pada orang yang memiliki kondisi ini menempel dengan tulang alveolar, yakni jaringan periodontal (sekitar gigi) yang mendukung struktur gigi juga menjadi bagian dari rahang atas dan rahang bawah. Gigi yang menyatu ini pada akhirnya dapat mencegah proses erupsi gigi dan pergerakan ortodontik.

Gigi bervariasi dari segi ukuran, bentuk, dan lokasinya di rahang. Perbedaan ini memungkinkan gigi bekerja sama untuk membantu Anda untuk mengunyah, berbicara, dan tersenyum serta memberi bentuk pada wajah.

Pada usia bayi, terdapat sekitar 20 gigi bayi yang mulai tumbuh di usia 6 bulan (erupsi). Gigi ini akan rontok sepanjang masa anak-anak dan kembali ditumbuhi oleh gigi permanen yang biasanya telah erupsi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa erupsi merupakan siklus hidup gigi, yang awalnya ditumbuhi oleh gigi bayi dan tergantikan oleh gigi permanen.

Ankilosis gigi mengganggu proses erupsi gigi dan bisa membuat gigi tampak terendam karena berdekatan dengan tulang alveolar. Efek buruk lainnya adalah membuat hilangnya gigi geraham (gigi molar) akibat tertahan oleh tulang, dan gigi di sekitar bisa mengalami karies gigi. Masalah gigi lainnya yang bisa terjadi adalah deformasi kerangka wajah, yakni membesarnya rahang bagian bawah.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Masalah pada gigi cukup langka terjadi, apalagi jika dibandingkan dengan kasus karies gigi. Meski begitu, beberapa orang memiliki risiko lebih besar mengalami kondisi ini di masa depan karena faktor-faktor tertentu.

Menurut American Journal of Orthodontics masalah pada gigi ini lebih sering menyerang gigi bayi daripada gigi permanen. Itu artinya, gangguan pada gigi lebih sering menyerang anak-anak ketimbang orang dewasa.

Tanda-tanda dan gejala ankilosis gigi

Berikut ini adalah gejala yang umumnya dikeluhkan oleh pengidap gigi yang menyatu dengan tulang alveolar.

  • Jumlah gigi menjadi berkurang seiring waktu dan sekitar 80 – 90% orang dengan gangguan gigi ini merasakannya.
  • Enamel gigi mengalami kerusakan atau perubahan yang tidak normal dan sekitar 37 – 79% mengalami gejala ini. Enamel gigi merupakan lapisan terluar gigi yang melindungi gigi dari suhu atau bahan kimia dari makanan dan minuman yang dikonsumsi.
  • Gigi yang dimiliki memiliki ukuran, bentuk, atau pertumbuhan yang abnormal.
  • Mengalami mandibular pronanthia, yakni rahang yang terlalu besar dibanding ukuran normal dan sekitar 5 – 29% pengidapnya mengalami kondisi ini.
  • Jari melemngkung atau bengkok secara tidak normal

Hampir semua gigi bisa mengalami gangguan ini. Akan tetapi, paling sering terjadi pada gigi geraham. Masalah gigi juga lebih umum ditemukan pada gigi susu maupun gigi permanen bagian bawah ketimbang gigi bagian atas.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Jika si kecil, Anda, maupun anggota keluarga menunjukkan gejala yang disebutkan di atas, segera periksa ke dokter. Setiap orang bisa saja mengalami gejala yang berbeda-beda. Bahkan, ada pula yang mengalami gejala lain yang tidak dijelaskan pada ulasan di atas.

Penyebab ankilosis gigi

perawatan gigi berlubang

Penyebab masalah pada gigi ini masih dalam tahap pengamatan oleh peneliti. Namun, beberapa teori menyebutkan bahwa  kondisinya tidak terjadi secara mendadak atau tiba-tiba. Beberapa kemungkinan yang bisa menjadi penyebab meliputi trauma gigi berlebihan atau proses metabolisme tubuh yang terganggu.

Faktor-faktor risiko ankilosis gigi

Selain penyebab, faktor risikonya pun hingga kini masih diteliti lebih dalam. Meski belum pasti, beberapa ahli menyebutkan kemungkinan kecenderungan genetik dengan pewarisan gen dominan autosomal, peradangan, dan infeksi pada mulut. Beberapa kasus juga menunjukkan keterkaitan genetik keluarga.

Genetic and Rare Diseases Information Center (GARD) menyebutkan ada keterkaitan antara penyakit langka ini dengan clinodactyly. Kondisi ini menandakan anak memiliki jari yang bengkok atau melengkung secara tidak normal. Kesemua faktor tersebut kemungkinan bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan pada gigi.

Diagnosis dan pengobatan ankilosis gigi

gigi bungsu harus dicabut

Pemeriksaan klinis dan tes pencitraan menggunakan sinar X pada gigi (rontgen gigi) menjadi tes utama utama untuk menegakkan diagnosis. Mungkin dokter merekomendasikan tes kesehatan lain sebagai penunjang.

Apa saja pilihan pengobatan ankilosis gigi?

Perawatan masalah gigi akan disesuaikan dengan beberapa faktor, seperti gigi bayi atau gigi permanen yang terkena, waktu munculnya kondisi, waktu diagnosis, dan lokasi gigi yang terkena. Lebih jelasnya, beberapa perawatan yang disesuaikan dengan situasi tersebut di antaranya:

  • Jika yang terkena adalah gigi bayi dan memiliki bakal gigi, perawatannya adalah pencabutan gigi segera. Dokter mungkin akan memasukkan space maintainer yang sesuai.
  • Bila yang terkena adalah gigi bayi tanpa bakal gigi, akan dilakukan ekstraksi gigi dan perawatan ruang antar gigi. Ekstrak gigi adalah proses bedah minor untuk mengeluarkan
  • gigi dari soketnya.
  • Gigi pemanen yang terkena gangguan ini perlu diluksasi. Jika upaya luksasi berulang terbukti tidak efektif, gigi harus dicabut.
  • Pada kondisi gigi yang sudah terendam, baik itu gigi susu maupun gigi permanen, gigi akan dibiarkan. Asal tidak mengalami gangguan seperti infeksi. Jika terjadi, perlu penanganan lebih lanjut.

Pengobatan ankilosis gigi di rumah

Selain pengobatan gigi pada dokter, penerapan perawatan gigi di rumah juga perlu diterapkan. Anda perlu menjalani pemeriksaan gigi rutin ke dokter. Di samping itu, ikuti arahan dokter dalam membersihkan gigi yang aman serta menjaga pilihan makanan atau minuman.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Biederman, W. (2004, June 10). Etiology and treatment of tooth ankylosis. Retrieved September 22, 2021, from https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/0002941662900349

Andersson L;Blomlöf L;Lindskog S;Feiglin B;Hammarström L;. (n.d.). Tooth ankylosis. Clinical, RADIOGRAPHIC and Histological assessments. Retrieved September 22, 2021, from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/6438004/

Ankylosis of teeth. (n.d.). Retrieved September 22, 2021, from https://rarediseases.info.nih.gov/diseases/701/ankylosis-of-teeth

Eruption charts. (n.d.). Retrieved September 22, 2021, from https://www.mouthhealthy.org/en/az-topics/e/eruption-charts

Clinodactyly: Boston Children’s Hospital. (n.d.). Retrieved September 22, 2021, from https://www.childrenshospital.org/conditions-and-treatments/conditions/c/clinodactyly

Versi Terbaru

13/10/2021

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Gigi Anak Hitam

7 Cara Membujuk Anak agar Tidak Takut ke Dokter Gigi


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 13/10/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan