Gigi berlubang, tanggal, atau menguning mungkin sudah cukup sering Anda lihat atau bahkan rasakan. Namun, pernahkah Anda mendengar tentang ankilosis gigi?
Sebagai kondisi langka, ankilosis memang jarang dilaporkan. Meski begitu, Anda tetap perlu waspada supaya bisa segera mendapatkan perawatan yang tepat. Simak informasi berikut untuk tahu kelainan gigi satu ini.
Apa itu ankilosis gigi?
Ankilosis gigi adalah kelainan langka yang membuat gigi menyatu dengan tulang alveolar. Dalam kondisi normal, gigi akan menempel ke ligamen periodontal, yaitu lapisan yang memisahkan gigi dengan tulang rahang.
Gigi bayi biasanya mulai tumbuh ketika mereka berusia enam bulan. Gigi yang disebut gigi susu ini kemudian akan tanggal dengan sendirinya dan digantikan oleh gigi permanen. Inilah yang disebut proses erupsi gigi.
Karena menyatu dengan tulang rahang, gigi tidak akan bisa bergerak. Padahal, gigi seharusnya mengalami pergerakan selama masa pertumbuhan gigi dan fase erupsi.
Tooth ankylosis akan mengganggu proses erupsi sehingga bisa membuat gigi tampak terendam karena berdekatan dengan tulang alveolar.
Efek buruk lain dari kondisi ini adalah hilangnya gigi geraham (gigi molar) akibat tertahan oleh tulang. Alhasil, gigi di sekitarnya menjadi lebih rentan karies.
Masalah lain yang bisa timbul dari dental ankylosis adalah deformasi kerangka wajah. Ini adalah kondisi ketika rahang bawah membesar.
Tanda dan gejala ankilosis gigi
Berikut adalah gejala yang umumnya dirasakan oleh seseorang dengan ankilosis gigi.
- Jumlah gigi tampak berkurang karena tidak erupsi normal, tenggelam (infraoklusi), atau mengalami resorpsi dan digantikan tulang.
- Lapisan terluar atau enamel gigi rusak.
- Ukuran, bentuk, dan pertumbuhan gigi tidak normal.
- Mengalami prognati mandibula, yaitu kondisi saat rahang bawah lebih menonjol atau maju dibandingkan rahang atas.
Hampir semua gigi bisa mengalami gangguan ini. Akan tetapi, ankilosis paling sering dialami oleh gigi geraham. Masalah gigi juga lebih umum dialami oleh gigi susu maupun gigi permanen bagian bawah daripada bagian atas.
Penyebab ankilosis gigi
Sampai saat ini penyebab ankilosis gigi belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa teori menyebutkan bahwa kondisi ini tidak terjadi secara mendadak atau tiba-tiba. Umumnya, ankilosis dialami oleh seseorang dengan trauma gigi atau cedera pada ligamen periodontal.
Sementara itu, laman Genetic and Rare Diseases Information Center (GARD) menyebutkan bahwa ankilosis bisa disebabkan oleh mutasi genetik, baik yang disebabkan oleh keturunan, virus, faktor lingkungan, dan kombinasinya.
Ankilosis juga disebut memiliki kaitan dengan penyakit langka clinodactyly. Ini adalah kondisi di mana anak-anak memiliki jari bengkok atau melengkung.
Pengobatan ankilosis gigi
Pemeriksaan klinis dan rontgen gigi menjadi tes utama utama untuk menegakkan diagnosis ankilosis. Dokter mungkin dokter merekomendasikan tes penunjang lainnya sesuai kondisi Anda. Selalu ikuti saran dari dokter untuk mendapatkan hasil akurat.
Setelah menegakkan diagnosis, perawatan akan disesuaikan dengan beberapa faktor, seperti jenis gigi (susu atau permanen), waktu munculnya masalah gigi, waktu diagnosis, dan lokasi gigi yang terdampak.
Berikut adalah beberapa perawatan gigi ankilosis yang bisa dilakukan dokter sesuai kondisi yang dialami pasiennya.
- Jika yang terdampak adalah gigi bayi dan memiliki bakal gigi, perawatannya adalah pencabutan gigi segera. Dokter mungkin memasang space maintainer untuk menjaga ruang kosong yang menunggu gigi permanen tumbuh sempurna.
- Jika yang terdampak adalah gigi bayi tanpa bakal gigi, dokter akan melakukan ekstraksi dan perawatan ruang antar gigi. Ekstraksi adalah proses bedah minor untuk mengeluarkan gigi dari soketnya.
- Gigi permanen yang terkena gangguan ini perlu menerima perawatan dengan pemasangan gigi palsu.
Jika ankilosis sudah menyebabkan gigi terendam, baik itu gigi susu maupun permanen, dokter akan membiarkannya selama tidak berisiko menimbulkan infeksi atau permasalahan lainnya.
Perlu diingat bahwa kondisi ini lebih sering dialami anak-anak dibandingkan orang dewasa. Oleh karena itu, penting untuk membiasakan anak-anak melakukan pemeriksaan gigi secara berkala.
Kesimpulan
- Dental ankylosis adalah kondisi saat gigi menempel dengan tulang alveolar sehingga tidak bisa bergerak. Padahal, gigi perlu bergerak selama masa pertumbuhan.
- Beberapa gejala ankilosis adalah jumlah gigi yang terlihat berkurang, enamel gigi rusak, ukuran dan bentuk tidak normal, hingga prognati mandibula.
- Belum diketahui penyebab pasti kondisi ini. Namun, tooth ankylosis telah dikaitkan dengan genetik dan trauma gigi.
- Perawatan akan disesuaikan dengan kondisi gigi. Pada anak-anak, perawatan bisa dilakukan dengan perawatan karena gigi susu akan berganti permanen. Sementara pada orang dewasa dokter mungkin memasang gigi palsu.