Gastroparesis adalah gangguan gerak pada lambung yang menyebabkan makanan lebih lama dikosongkan dari lambung. Kondisi ini bisa terjadi pada pasien diabetes melitus ketika mengalami komplikasi gastropati diabetik. Jika dibiarkan, hal ini bisa menyebabkan masalah pencernaan yang mengganggu. Lantas, bagaimana mengatasinya?
Bagaimana diabetes bisa menyebabkan gastropati diabetik?
Gastropati diabetik merupakan komplikasi diabetes melitus yang menyebabkan berbagai masalah pencernaan, khususnya pada lambung. Gastropati diabetik termasuk penyakit komplikasi yang sulit dideteksi.
Dalam studi American Diabetes Association yang meneliti kondisi pasien diabetes tipe 1, dijelaskan komplikasi ini menunjukkan kerusakan fungsi dari sistem otot dan saraf (neuromuskuler) di bagian perut.
Salah satu masalah pencernaan dari gastropati diabetik yang sering dialami adalah gastroparesis. Gastroparesis merupakan gangguan kontraksi lambung yang menyebabkan makanan sulit dikeluarkan dari lambung.
Normalnya, otot lambung akan berkontraksi untuk mendorong makanan melewati saluran pencernaan. Namun, kondisi kadar gula darah tinggi (hiperglikemia) dalam jangka panjang bisa merusak saraf di sekitar saluran pencernaan sehingga menghambat pergerakan otot. Akibatnya, pergerakan otot yang mendorong makanan ke usus pun menjadi lambat atau bahkan dapat berhenti.
Proses pencernaan yang lambat juga dapat membuat glukosa darah lebih sulit dikendalikan. Penyakit ini menyebabkan kadar gula darah bisa naik sewaktu-waktu menjadi terlalu tinggi atau turun drastis sehingga terlalu rendah (hipoglikemia).
Jika Anda memiliki hasil pemeriksaan gula darah yang tidak menentu, segera konsultasikan dengan dokter Anda.
Gejala gastropati diabetik yang umum dialami
Pada awalnya gejala yang ditimbulkan dari gastroparesis biasanya bersifat ringan, seperti mual, kembung, dan nyeri pada perut. Keluhan seperti merasa terlalu kenyang juga biasanya sering dirasakan setelah makan.
Namun, gejala tersebut memang bukan gejala khas yang pasti menandakan gastroparesis. Akibatnya, diabetesi cenderung tidak menyadari bahwa kondisi diabetesnya telah memengaruhi kerja sistem pencernaannya.
Komplikasi gastropati diabetik akan muncul ketika kadar gula darah yang naik terus dibiarkan. Hal ini ditunjukkan apabila gejala-gejala yang muncul di awal berlangsung kronis atau berkepanjangan. Gejala awal pun bisa berkembang semakin parah, menyebabkan Anda mengalami muntah-muntah dan merasakan kram perut.
Berikut ini adalah tanda dan gejala dari gastropati diabetik yang perlu Anda waspadai:
- Mulas
- Mual
- Memuntahkan makanan yang tidak tercerna
- Kekenyangan
- Penurunan berat badan secara drastis
- Kembung
- Kehilangan selera makan
- Kadar glukosa darah yang sulit untuk distabilkan
- Kram perut
- Asam lambung naik
Meskipun begitu, gejala gastropati diabetik yang ringan ataupun berat tetap bergantung pada seberapa parah kerusakan saraf yang memengaruhi kerja lambung.
Gejala juga mungkin lebih sering dialami setelah mengonsumsi makanan tinggi serat atau tinggi lemak. Pasalnya, makanan tinggi lemak membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna sehingga lambung bekerja semakin keras.
Cara mengatasi gastropati diabetik
Tidak ada pengobatan diabetes yang khusus untuk menyembuhkan gastropati diabetik. Meski begitu, penyakit kronis ini tetap dapat dikendalikan dengan menjalankan diet sehat diabetes dan memperhatikan asupan makanan.
Merujuk salah satu studi dari jurnal American Family Physician, kondisi gastropati diabetik yang cukup umum yaitu gastroparesis bisa diatasi dengan cara berikut ini:
1. Pola makan dan jenis makanan
Anda perlu mengubah pola makan dengan makan dalam porsi kecil tapi lebih sering, misalnya 6-8 kali sehari. Anda juga dianjurkan untuk beralih mengonsumsi makanan dengan tekstur lembut atau cair, seperti dalam bentuk bubur atau jus.
Hindari konsumsi makanan yang mengandung lemak padat serta makanan tinggi serat karena bisa semakin menghambat keluarnya makanan dari lambung sehingga menyebabkan penyumbatan saluran cerna.
Pastikan juga untuk mendapatkan asupan cairan yang cukup, terutama jika Anda sering muntah-muntah.
2. Pengobatan
Selain melalui perubahan gaya hidup, Anda mungkin perlu juga konsumsi obat-obatan. Dokter biasanya memberikan metoclopramide, yaitu obat yang mendorong pergerakan otot lambung. Dengan begitu, makanan bisa lebih cepat dicerna.
Dalam kondisi parah, pengobatan gastroparesis bisa dilakukan dengan stimulasi listrik pada perut. Dalam pengobatan ini, perangkat implan dipasang di perut untuk memberikan rangsangan elektrik ke saraf dan otot bagian bawah perut. Cara ini juga dapat membantu Anda mengurangi rasa mual dan muntah.
Jika Anda memiliki diabetes dan mengalami tanda dan gejala yang mungkin mengarah ke gastropati diabetik, segera berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi Anda. Pengobatan dan perubahan gaya hidup bisa dilakukan untuk mengatasi penyakit ini.
[embed-health-tool-bmi]