backup og meta

Disseminated Granuloma Annulare pada Diabetes

Disseminated Granuloma Annulare pada Diabetes

Kondisi kulit pada pasien diabetes memang perlu perhatian ekstra. Kadar gula darah tinggi bisa saja menyebabkan komplikasi, termasuk disseminated granuloma annulare. Kondisi ini menimbulkan benjolan kemerahan pada kulit yang disertai rasa gatal.

Apa itu disseminated granuloma annulare?

Granuloma annulare merupakan kelainan kulit kronis yang bersifat jinak dan nonkanker. 

Kondisi ini ditandai peradangan yang menyebabkan benjolan yang berubah warna di bawah kulit. Umumnya, benjolan ditemukan di sekitar lengan atau kaki.

Sementara itu, disseminated granuloma annulare adalah komplikasi diabetes yang menyerang kulit.

Berbeda dengan kondisi umumnya, benjolan pada pasien diabetes biasanya lebih menyebar di berbagai bagian tubuh (disseminated), termasuk pada bagian depan tubuh, lengan, dan kaki.

Benjolan tersebut juga ini dapat menimbulkan rasa gatal dan ketidaknyamanan, tidak seperti benjolan granuloma annulare yang tidak terasa gatal. 

Bagaimana diabetes menyebabkan komplikasi ini?

Dokter dan para ahli belum mengetahui penyebab dari granuloma annulare.

Sejumlah studi menunjukkan sistem kekebalan mungkin berpengaruh pada berkembangnya kondisi ini.

Penyakit diabetes diketahui dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh manusia. Hal ini diakibatkan oleh tingginya kadar gula dalam aliran darah atau hiperglikemia.

Menurut sebuah artikel dalam Current Diabetes Reviews, kondisi hiperglikemia pada diabetesi diperkirakan dapat menyebabkan menurunnya respons imun.

Oleh karena itu, pasien diabetes lebih rentan mengembangkan masalah kulit yang berkaitan dengan gangguan sistem imun, termasuk disseminated granuloma annulare.

Tanda dan gejala disseminated granuloma annulare

penyakit granuloma annulare

Disseminated granuloma annulare umumnya ditandai dengan munculnya benjolan berukuran 1 – 2 mm yang berwarna kemerahan.

Bagian yang menonjol tersebut akan berbentuk mirip cincin atau busur pada kulit.

Benjolan bisa muncul di sejumlah bagian tubuh, mulai dari perut, dada, lengan, kaki, jari, hingga telinga.

Sejumlah benjolan kemungkinan akan membesar dan menyatu hingga berdiameter sekitar 3 – 6 cm. Kondisi ini bisa berlangsung dalam hitungan minggu hingga bulan.

Pasien dengan disseminated granuloma annulare bisa saja mengalami benjolan dengan rasa gatal diabetes yang mengganggu.

Pengobatan disseminated granuloma annulare

Umumnya, disseminated granuloma annulare dapat ditangani oleh dokter spesialis kulit.

Dokter akan memeriksa bagian kulit yang terdampak. Jika diperlukan, prosedur biopsi kulit mungkin juga dokter lakukan.

Pengobatan untuk granuloma annulare biasa umumnya tidak diperlukan karena gejalanya tidak parah.

Namun, komplikasi diabetes ini memerlukan perawatan karena gejalanya bisa mengganggu dan berisiko menimbulkan kerusakan kulit yang serius. 

Pengobatan masalah kulit ini bisa dokter lakukan dengan kombinasi obat topikal (obat oles), obat oral (obat minum), dan terapi medis tertentu.

1. Obat-obatan

Penggunaan obat-obatan tertentu bisa membantu menghilangkan benjolan dan ruam sekaligus mengurangi peradangan kulit.

Obat-obatan, seperti kortikosteroid, isotretinoin, dan tacrolimus dapat dioleskan langsung ke kulit atau diberikan oleh dokter dalam bentuk suntikan.

Obat untuk malaria (chloroquine) dan psoriasis (apremilast) juga dapat digunakan untuk mencegah reaksi sistem kekebalan dan mengurangi benjolan.

Apakah granuloma termasuk tumor?

Granuloma bukanlah tumor. Granuloma adalah struktur kecil yang terbentuk sebagai respons tubuh terhadap peradangan kronis atau infeksi.

2. Fototerapi

Terapi sinar ultraviolet atau fototerapi menyinari benjolan di kulit dengan sinar UV. Hal ini menghentikan pertumbuhan disseminated granuloma annulare pada pasien diabetes.

Terdapat dua metode fototerapi yang dokter lakukan, yakni fototerapi UVB dan terapi PUVA. Berikut penjelasannya.

  • Fototerapi UVB. Perawatan kulit dengan radiasi ultraviolet gelombang pendek. Pasien akan masuk ke dalam lemari khusus yang disinari lampu pemancar sinar UVB.
  • Terapi PUVA. Perawatan kulit ini biasanya diawali konsumsi obat psoralen, penggunaan krim kulit, atau berendam di larutan khusus agar kulit lebih sensitif terhadap sinar UV.

Setelah itu, kulit akan disinari UVA selama beberapa waktu. 

Umumnya, dokter terlebih dahulu akan melakukan fototerapi UVB. Jika kondisinya parah atau terapi sebelumnya tidak berhasil, terapi PUVA akan diberikan.

3. Terapi medis lainnya

krioterapi

Disseminated granuloma annulare juga dapat diatasi dengan terapi laser dan krioterapi.

Terapi laser mengandalkan perangkat khusus untuk mengurangi peradangan dan mencegah benjolan menyebar ke bagian lain.

Sementara itu, krioterapi (cryotherapy) memanfaatkan peralatan khusus yang dapat membekukan bagian kulit yang terkena granuloma annulare.

Pasien diabetes juga perlu memperhatikan efek samping pengobatan tersebut terhadap penyakitnya. 

Oleh sebab itu, penting untuk konsultasi kepada dokter tentang gejala dan kondisi yang Anda alami untuk mendapatkan solusi terbaik.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Skin Complications. American Diabetes Association. Retrieved 26 April 2024, from https://www.diabetes.org/diabetes/complications/skin-complications

Granuloma Annulare: Types, Causes & Treatments. Cleveland Clinic. (2023). Retrieved 26 April 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17874-granuloma-annulare

Granuloma annulare – Diagnosis and treatment. Mayo Clinic. (2023). Retrieved 26 April 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/granuloma-annulare/diagnosis-treatment/drc-20351323

Granuloma Annulare Treatment & Management: Medical Care, Complications. Medscape. (2022). Retrieved 26 April 2024, from https://emedicine.medscape.com/article/1123031-treatment

Moving in to first place: Antimalarials for treating generalized granuloma annulare. American Academy of Dermatology Association. (2020). Retrieved 26 April 2024, from https://www.aad.org/dw/dw-insights-and-inquiries/medical-dermatology/moving-in-to-first-place-antimalarials-for-treating-generalized-granuloma-annulare

Berbudi, A., Rahmadika, N., Tjahjadi, A. I., & Ruslami, R. (2020). Type 2 Diabetes and its Impact on the Immune System. Current diabetes reviews, 16(5), 442–449. https://doi.org/10.2174/1573399815666191024085838

Blum, S., & Altman, D. (2019). Treatment of generalized granuloma annulare with apremilast: A report of 2 cases. JAAD Case Reports, 5(11), 976-978. https://doi.org/10.1016/j.jdcr.2019.09.015

Versi Terbaru

30/04/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

12 Gejala Umum Diabetes yang Bisa Dikenali Sejak Dini

Kaki Diabetes, Komplikasi yang Bisa Berujung Amputasi


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 30/04/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan