Diabetes alias kencing manis adalah penyakit yang masih menjadi masalah utama di berbagai belahan dunia. Tak hanya orang tua, anak muda juga berisiko terkena penyakit ini. Saking berbahayanya, penderita diabetes dikatakan harus minum obat seumur hidup untuk mengontrol penyakit ini. Apa benar demikian? Untuk tahu jawabannya, baca penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Apa benar penderita diabetes harus minum obat seumur hidup?
Diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan tingginya glukosa atau kadar gula darah di dalam tubuh.
Dari mana datangnya glukosa? Nah, ketika Anda makan, sebagian besar makanan yang masuk ke tubuh akan diproses menjadi glukosa, kemudian masuk ke dalam aliran darah.
Pada kondisi normal, tubuh seharusnya memproses glukosa atau gula darah menjadi energi agar sel-sel tubuh dapat bekerja sebagaimana mestinya.
Ibarat kendaraan bermotor, glukosa berperan sebagai “bensin” yang menjadi sumber energi tubuh manusia.
Agar glukosa tidak menumpuk di dalam darah, pankreas akan menghasilkan insulin, yakni hormon yang membiarkan tubuh mengambil glukosa sebagai energi.
Pada penyakit diabetes, tubuh tidak mampu menghasilkan insulin atau menggunakan insulin dengan baik. Akibatnya, glukosa akan menumpuk di dalam aliran darah.
Terlalu banyak glukosa dalam darah akan mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan, mulai dari masalah jantung, penglihatan terganggu, hingga kerusakan ginjal.
Banyak orang yang bertanya-tanya, apakah benar orang yang mengidap diabetes harus minum obat seumur hidup?
Pada dasarnya, obat diabetes yang ada saat ini hanya membantu menurunkan menurunkan gula darah serta mengurangi risiko terkena komplikasi.
Obat-obatan tersebut tidak dapat memperbaiki fungsi pankreas dalam menghasilkan insulin atau mengubah cara kerja tubuh dalam menggunakan insulin.
Sampai saat ini, belum ada obat atau terapi pengobatan yang mampu menyembuhkan diabetes secara tuntas. Ini artinya, diabetes adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan.
Meski demikian, Anda yang memiliki diabetes ternyata tidak harus minum obat seumur hidup. Benarkah demikian?
Ternyata, diabetes punya fase remisi
Diabetes memang tidak dapat disembuhkan, tetapi penyakit ini dapat memasuki fase remisi. Apa maksudnya?
Begini, pada kondisi remisi, tubuh tidak akan menunjukkan gejala diabetes sama sekali. Meski begitu, penyakit diabetes masih ada di tubuh Anda.
Berdasarkan informasi dari American Diabetes Association, remisi diabetes terbagi menjadi 3 jenis:
- Remisi parsial: pasien dapat menjaga kadar gula darah lebih rendah dibanding pasien diabetes pada umumnya selama 1 tahun tanpa pengobatan.
- Remisi total: pasien berhasil menjaga gula darah dalam kadar normal (seperti pada orang sehat) selama 1 tahun tanpa pengobatan.
- Remisi berkepanjangan: pasien berada di fase remisi total selama minimal 5 tahun.
Bila pasien diabetes berhasil menjaga gula darah dalam kadar normal selama 20 tahun, dokter hanya menetapkan Anda dalam fase remisi.
Hanya saja, Anda masih belum terbebas dari penyakit diabetes.
Dengan menjalani pengobatan secara teratur, mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat, serta menjalani gaya hidup sehat, pasien diabetes bisa saja ada di fase remisi dan tidak perlu minum obat seumur hidup atau dalam jangka panjang.
Agar tidak perlu minum obat diabetes seumur hidup, ini tipsnya
Kesimpulannya, bisa dikatakan bahwa seseorang yang sudah terdiagnosis dengan diabetes tidak dapat sembuh, tetapi ia dapat menghindari risiko minum obat seumur hidup.
Kuncinya, terletak di penerapan gaya hidup yang sehat untuk menjaga kadar gula darah dan berat badan.
Dengan demikian, Anda tetap bisa menjalani kehidupan yang sehat, aktif, serta terhindar dari risiko komplikasi diabetes dan harapan hidup Anda dengan diabetes bisa lebih lama.
Supaya dapat memasuki fase remisi dan tidak perlu minum obat seumur hidup, penderita diabetes perlu melakukan beberapa perubahan gaya hidup seperti berikut.
- Makan makanan dengan gizi seimbang yang baik untuk kadar gula darah. Perbanyak menu sehat seperti sayur, buah-buahan, biji-bijian, susu rendah lemak, serta protein.
- Kurangi makanan yang memicu kenaikan gula darah, seperti karbohidrat sederhana, cemilan manis, atau minuman bersoda. Bila perlu, hindari makanan tersebut sama sekali.
- Pastikan Anda rutin berolahraga, minimal 30 menit sehari sebanyak 5 hari dalam seminggu. Olahraga ringan untuk diabetes seperti jalan kaki, bersepeda, atau berenang sangat dianjurkan.
- Rutin menjalani pengobatan jika masih diharuskan dokter untuk mengonsumsi obat-obatan. Konsumsi obat-obatan diabetes tetaplah penting untuk mengendalikan gula darah Anda.
Bahkan, pasien diabetes juga bisa rutin melakukan senam kaki untuk menjaga daya tahan tubuh.
Obat yang dapat menyembuhkan diabetes secara total memang belum tersedia. Namun, para ahli tidak berhenti berupaya mengembangkan terapi pengobatan yang mungkin efektif di masa depan.
[embed-health-tool-bmi]