Sebagian diabetesi (pasien diabetes), mungkin sudah harus bergantung dengan suntik insulin supaya gula darahnya tetap terkendali. Penyuntikan insulin ini bisa dilakukan secara mandiri. Sayangnya, masih banyak yang melakukan kesalahan. Jadi, apa saja kesalahan umum yang kerap kali terjadi saat suntik insulin?
Kesalahan suntik insulin yang harus dihindari
Insulin sebenarnya adalah hormon yang mengatur kadar gula darah. Selain diproduksi secara alami oleh pankreas, insulin juga tersedia sebagai obat untuk penderita diabetes tipe 1 dan diabetes 2.
Obat diabetes ini bekerja dengan membantu memindahkan gula dari darah ke jaringan tubuh lain agar bisa diproses menjadi energi dan menghentikan hati memproduksi lebih banyak gula.
Pada pasien diabetes tipe 1, terapi insulin adalah suatu keharusan. Sementara pada pasien diabetes tipe 2, tidak semuanya membutuhkan pengobatan ini.
Terapi insulin direkomendasikan dokter ketika komplikasi diabetes sudah terjadi atau perubahan gaya hidup dan obat-obatan lain tidak cukup efektif dalam mengontrol kadar gula darah.
Pemberian obat ini dilakukan dengan cara disuntikkan ke tubuh. Sayangnya, ada beberapa kesalahan yang sering kali dilakukan ketika menggunakan suntikan insulin.
1. Menyuntikkan insulin di sembarang tempat
Insulin harus disuntikan ke tempat yang kandungan lemaknya tinggi, seperti, perut, paha, pantat, dan lengan atas.
Tempat suntik insulin harus langsung disuntikan ke lemak yang ada di bawah kulit, bukan ke jaringan otot.
Ketika insulin disuntikkan pada otot, insulin akan diserap terlalu cepat dan berisiko menimbulkan hipoglikemia, yakni kondisi ketika kadar gula di dalam darah berada di bawah normal.
2. Mengubah-ubah waktu makan
Kesalahan suntik insulin yang sepele juga ketika waktu makan tidak terjadwal.
Ketika tidak merasa lapar, seringnya orang malas untuk makan dan menggeser-geser waktu makannya. Bagi pasien yang melakukan suntik insulin, ini merupakan kesalahan yang cukup berbahaya.
Pengguna insulin injeksi sebaiknya tetap mengikuti jadwal makan reguler yang rutin. Pasalnya, ketika waktu makan berubah maka keseimbangan gula dalam darah pun berubah.