Anak Panas di Malam Hari Tapi Siang Normal
Anakku sering demam kalau malam, tapi pas pagi sampai siang suhu tubuhnya normal lagi. Ini sudah beberapa hari dan bikin khawatir juga. Apakah ini tanda penyakit tertentu atau cuma pengaruh lingkungan?
Punya pertanyaan seputar kesehatan?
Tanya dokter secara gratis
Posting berbagi
Diskusi Menarik
Terbaru
Populer
Di masa ini, anak berkembang pesat, baik secara fisik, emosional, maupun sosial. Playground bisa menjadi ruang yang mendukung proses tersebut, bukan hanya untuk bermain, tapi juga belajar lewat aktivitas yang menyenangkan.
Bagi Bunda yang ingin mengajak si Kecil bermain sambil belajar, E-Book ini bisa jadi panduan yang bermanfaa
... Lihat LainnyaJika Anda belum melihat perubahan signifikan setelah memberikan Cerebrovit Gold, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
Assalamu'alaikum,,maaf dok,,saya mau menanyakan tentang kondisi anak saya,,anak saya perempuan,sekarang umur 9 thn,kelas dua SD.anak saya dulu punya riwayat virus CNV,dan menurut keterangan dokter ,virus tersebut dpt memperlambat perkembangannya,,dan itu memang benar tejadi,tp alhamdulillah anak saya kondisinya sehat,,tp yg jadi beban fikiran saya,,IQnya kurang optimal dok,,adakah rekomendasi vit yg bisa menunjang kecerdasanya,,terimakasih dok🙏
Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.
Coba terapkan aturan diet berikut untuk anak usia sekolah.
1. Berikan ragam sumber makanan --> Tetap berikan berbagai makanan sehat untuk anak, yaitu sebagai berikut.
- Sayuran dan buah-buahan.
- Susu dan produk susu seperti keju serta yoghurt.
- Daging, ikan, kacang-kacangan, tahu, tempe, dan sumber protein tinggi lainnya.
- Sumber karbohidrat seperti nasi merah, gandum, atau makanan dari gandum utuh (seperti roti gandum dan sereal).
Selain mencukupi kebutuhan karbohidrat, protein, dan lemak sehat, penuhi juga kebutuhan vitamin, mineral, hingga serat agar terhindar dari konstipasi atau sembelit. Potongan buah segar bisa dijadikan camilan sehat untuk anak di sore hari.
2. Batasi asupan gula tambahan --> Batasi asupan gula tambahan anak sekolah dalam menu diet dengan cara menukar minuman manis (seperti jus dan minuman bersoda) dengan air putih atau susu rendah lemak. Kurangi juga jumlah permen dan makanan manis bila si Kecil suka sekali makan makanan tersebut. Bahkan, tak ada salahnya untuk lebih membatasi anak makan makanan instan dan cepat saji (fast food)
3. Sarapan setiap hari --> Pastikan anak tidak melewatkan waktu makannya, terutama sarapan. Sarapan sehat dengan sumber karbohidrat dan protein (seperti sepotong roti gandum dengan selai kacang) dapat membuat anak merasa kenyang. Ini mencegah anak makan berlebihan di lain waktu. Bahkan menurut Help Guide, anak-anak yang sarapan pagi berisiko kecil mengalami obesitas dibandingkan dengan anak-anak yang tidak sarapan. Jika waktu makan siang anak masih berada di sekolah, sebaiknya bawakan bekal sekolah anak untuk dimakan saat istirahat.
4. Perhatikan porsi makan anak --> Bukan bermaksud melarang, tapi sebaiknya ingatkan anak bila porsi makannya sudah berlebihan. Coba berikan piring yang berukuran kecil guna membantu membatasi porsi makan anak. Sebaliknya, piring yang berukuran besar dapat mendorong anak untuk makan lebih banyak.
5. Jangan hilangkan sumber lemak, tapi ganti dengan sumber lemak sehat --> Anak usia sekolah yang sedang diet tetap membutuhkan lemak dalam menu makanan hariannya. Namun, ketimbang memberikan makanan sumber lemak jenuh seperti lemak dalam daging, susu tinggi lemak, junk food, gorengan, dan lainnya, sebaiknya ganti dengan lemak tak jenuh. Contoh makanan sumber lemak tak jenuh yang bisa Anda berikan meliputi buah alpukat, minyak zaitun, kacang-kacangan, hingga ikan
6. Pastikan anak aktif bergerak --> Sebenarnya, anak-anak bisa dengan mudah membakar kalori dengan berbagai macam kegiatan. Anak-anak biasanya suka dengan berbagai aktivitas dan permainan. Aktivitas tersebut secara tidak langsung dapat membuat anak aktif sekaligus berkeringat dengan cara yang menyenangkan. Pilihlah berbagai macam kegiatan yang anak suka, contohnya bermain sepeda, sepak bola, basket, menari, dan sebagainya. Selain itu, Anda juga dapat mengajak anak berolahraga secara rutin, misalnya seminggu sekali. Biasakan anak untuk aktif bergerak ketimbang hanya menghabiskan waktu berjam-jam untuk duduk di depan TV dan komputer.
Berikut pilihan menu diet untuk anak sekolah yang mengalami obesitas.
1. Sereal gandum dan susu skim dengan buah-buahan --Semangkuk seral gandum dengan tambahan susu anak jenis skim yang cair dan beberapa potongan buah bisa menjadi ide bagus sebagai menu sarapan anak. Sereal gandum memiliki kandungan serat yang cukup tinggi sehingga membantu anak merasa kenyang. Jika anak kenyang, tentu akan menurunkan keinginannya untuk makan camilan maupun makanan berat di luar jam makan seharusnya. Alhasil, perlahan-lahan berat badan anak bisa turun dan lebih terjaga.
2. Ayam atau daging tumis kecap --> Anak tetap boleh makan daging ayam dan daging sapi, kok. Hanya saja, pastikan Anda memberikan bagian daging yang tidak banyak mengandung lemak. Ambil contohnya berikan menu diet anak sekolah berupa ayam bagian dada dan daging sapi tanpa lemak. Jangan khawatir anak akan kekurangan asupan lemak karena daging ayam dan daging sapi sendiri sebenarnya sudah mengandung lemak. Bahkan, daging ayam dan daging sapi juga kaya kandungan protein. Anda bisa mengolah daging ayam dan daging sapi dengan ditumis lalu diberi tambahan kecap manis. Pilihan sumber protein dan lemak hewani sehat lainnya bisa dengan membuat olahan ikan dan telur
3. Spageti bolognese dengan sayuran --> Menu diet untuk anak sekolah selanjutnya bisa dengan membuat spageti bolognese. Menu diet anak usia sekolah guna menurunkan berat badan ini bisa Anda sajikan saat waktu makan utama maupun sebagai selingan di sore hari, tentunya dengan porsi yang berbeda. Anda bisa menambahkan sayuran seperti brokoli dan kembang kol untuk menambah asupan serat dan vitamin anak.
4. Sup tahu dan sayuran --> Sup tahu ditambah dengan sayuran bisa menjadi pilihan menu diet lainnya untuk anak usia sekolah yang sedang ingin menurunkan berat badan. Pilihan sayurannya bisa berupa daun bawang, sawi, brokoli, wortel, kol, jagung dan lainnya. Anda juga bisa menambah potongan sosis ke dalam sup
Sekian dan terima kasih
... Lihat LainnyaDiet ketat tidak dianjurkan untuk anak usia 11 tahun karena masih dalam masa pertumbuhan dan membutuhkan nutrisi yang cukup. Sebaiknya fokus pada perubahan pola makan yang sehat dan peningkatan aktivitas fisik. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
Hallo dok saya mau bertanya soal tidur suka mengigau. Saya sering bnget mengigau smpek” terkadang jln sndiri teriak” sndiri dan apa aj di omongin. Smpek” ngeganggu buat orang sekitar aj. Saya mau minta pendapat buat sembuhin gmna cara nye ya.
Halo pdamaiyanti503-cwU, terima kasih atas pertanyaannya
Somniloguy atau dikenal dengan istilah awam “Mengigau” bisa dialami oleh siapapun. Kondisi ini sebenarnya terjadi tidak selalu menandakan seseorang bermimpi, karena bisa saja terjadi pada setiap tahapan tidur mulai dari fase mengantuk sampai ke fase deep sleep.
Ketika mengigau pada saat orang tersebut belum lama tertidur, biasanya berbicara layaknya normal dan masih masuk akal. Sedangkan pada saat memasuki deep sleep seseorang akan mengigau yang berisi racauan atau gumaman yang tidak jelas. Sebenarnya belum diketahui secara pasti penyebab seseorang mengingau, tetapi terdapat beberapa kondisi yang memperbesar kemungkinan tersebut, seperti: kurang istirahat/ tidur, kelelahan/ mengonsumsi obat-obatan tertentu, sedang demam/ sakit, atau stress secara emosional.
Namun, apabila anda sering mengigau dan disertai mimpi buruk sehingga mengganggu kualitas tidur anda, maka jangan ragu untuk memeriksakan diri ke psikolog. Semoga membantu ya
Untuk mengatasi mengigau yang Anda alami, ada beberapa langkah yang bisa dicoba:
loading
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Demam seringkali memburuk di malam hari karena suhu tubuh alami cenderung meningkat pada malam hari. Selain itu, beberapa penyakit juga menunjukkan gejala yang lebih parah di malam hari. Penyebab demam pada anak bisa beragam, termasuk infeksi virus atau bakteri, reaksi setelah imunisasi, atau bahkan hanya karena suhu lingkungan yang panas atau pakaian yang terlalu tebal. Untuk mengatasi demam pada anak di rumah, Anda bisa melakukan beberapa langkah berikut: