cara mengatasi homesick tak kunjung hilang walau sudah hampir 3 bulan di perantauan saat kuliah
Anak suka memukul dan merebut mainan teman
Assalamu alaikum, anak saya umur 4 tahun tetapi sering memukul teman mainnya dan juga merebut mainan temannya. Saya sudah ngingatin terus tapi tetap aja dilakuin, gimana ya dok?
1 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih untuk pertanyaanya.
Perlu diketahui bahwa anak usia 2-5 tahun sedang berada pada masa egosentris. Egosentris merupakan proses kognitif anak, di mana anak tidak mampu untuk melihat sudut pandang lain dalam memandang sesuatu dan hanya mementingkan dirinya sendiri. Dengan kata lain, anak akan memandang sudut pandang orang lain sama seperti sudut pandangnya. Pada masa ini, anak cenderung terlihat egois, hanya ingin berteman dengan yang menyenangkan bagi dirinya saja, manja, dan sebagainya. Hal tersebut merupakan kondisi yang wajar terjadi pada anak usia 2-5 tahun sebagai tanda adanya perkembangan sel otak pada anak. Hanya saja, orang tua tetap mengambil peran untuk perlahan-lahan mengajari anak cara bersosialisasi dengan baik dan benar sehingga anak mulai memahami serta dapat menumbuhkan perasaan empati untuk fase kehidupan selanjutnya.
Sebaiknya anda menyikapi egosentris anak tersebut dengan tidak melabelinya sebagai anak nakal, egois, bandel, atau ungkapan negatif lainnya karena akan mempengaruhi konsep diri yang dibentuk anak pada masa yang akan datang. Anda dapat mengajak anak untuk berdiskusi mengenai perasaan dan pikirannya terhadap hubungan pertemanan. Anda juga dapat mendampingi anak saat bermain, atau sambil membacakan cerita dengan tema seperti tolong menolong atau bekerja sama. Selain itu, anda dapat membantu mengembangkan rasa empati anak dengan mengajaknya menolong temannya. Anda tidak perlu memarahi atau memukul anak karena perilakunya, sebab hal tersebut hanya akan berdampak buruk pada perkembangan anak. Jangan lupa untuk memberikan apresiasi kepada anak setiap kali melakukan perilaku yang positif, seperti ucapan terima kasih, pujian, pelukan, dan semacamnya sehingga anak akan mempertahankan perilaku baiknya.
Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.