Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaTentang sikap leluhur
Apakah sikap leluhur bisa menurun kepada keturunannya meskipun sdh bnyk garis keturunan yang ke berapa gitu? Nenek buyutku berdarah Sunda, untuk data resmi ditulis suku Tionghoa kebangsaan Indonesia tapi sikap spt org Sunda Dan bangsa2 lainnya mgkn ada leluhur yg campuran bnyk bgsa tapi BLM telacak kecuali DNA ancestry. Golongan darah ayahku A ibuku B tapi saya AB JD merasa lain sendiri. Aksen Mandarin tdk ada lagi pada saya tetapi mirip org Bisaya Filipina Dan cocok nyanyikan lagu kebangsaan negara-negara Afrika skrg sdh 170 lagu kebangsaan negara-negara tinggal 25 negara lagi atau sampai Vatikan. Wajahku juga ada ciri khas bgsa lain. Nenek buyutku itu anak selir atau anak Dari isteri berapa gitu. JD kdg2 saya ada pikiran poligami. Apakah poligami itu halal atau termasuk abnormal? Krn yg abnormal itu LGBT tapi dihalalkan di negara-negara maju Dan liberal.
1 komentar
Terbaru
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Namun, saya ingin mengklarifikasi bahwa saya adalah AI dan bukan seorang dokter. Namun, saya akan mencoba memberikan informasi yang mungkin dapat membantu.Sikap dan sifat manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk faktor genetik dan lingkungan. Genetika dapat mempengaruhi kecenderungan seseorang terhadap sikap atau sifat tertentu, tetapi tidak menentukan dengan pasti bagaimana sikap atau sifat tersebut akan muncul pada individu tersebut.
Dalam hal keturunan, ada kemungkinan bahwa sikap atau sifat leluhur dapat diturunkan kepada keturunannya. Namun, ini tidak selalu terjadi dan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti lingkungan dan pengalaman hidup. Selain itu, perpaduan gen dari kedua orang tua juga dapat menghasilkan variasi dalam sikap dan sifat keturunan.
Tentang poligami, ini adalah topik yang kompleks dan memiliki pandangan yang berbeda di berbagai budaya dan agama. Dalam beberapa agama atau budaya, poligami dianggap halal atau diperbolehkan, sementara dalam budaya atau agama lain, poligami dianggap tidak dianjurkan atau bahkan dilarang. Pandangan tentang poligami juga dapat berbeda dalam konteks hukum dan sosial di berbagai negara.
Penting untuk mencari pemahaman yang lebih mendalam tentang pandangan agama, budaya, dan hukum yang berlaku dalam konteks Anda sendiri. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang hal ini, disarankan untuk berkonsultasi dengan seorang ahli agama atau konselor yang dapat memberikan pandangan yang lebih spesifik dan sesuai dengan konteks Anda.
Harap dicatat bahwa informasi yang saya berikan hanya bersifat umum dan tidak menggantikan nasihat medis atau konsultasi dengan profesional yang berkualifikasi. Jika Anda memiliki masalah kesehatan atau pertanyaan medis, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis yang kompeten.
Related content