Gigi dan Mulut

Pengalaman pertama kali kedokter gigi saat kecil.

“Ibuk, gigiku sakit,” tengah malam aku mengeluh gigiku yang sakit sambil menangis tersedu. Ini pengalaman pertama sakit gigi untukku.

Ibuk pun mengambilkan segelas air hangat yang telah dicampur sejumput garam. Setelah berkumur, aku kembali tidur. Tetapi, hal ini terjadi hampir setiap malam. Ibu jadi Kasihan kepadaku. Kualitas tidurku jadi berkurang karena terbangun setiap tengah malam mengeluh sakit gigi.

Kalau sudah begini, siapa yang salah?

Tentu saja aku yang salah karena aku keras kepala, tidak pernah mendengarkan nasehat ibuk dan aku suka sekali makan permen dan biskuit yang manis-manis.

Sebenarnya ibuk telah memperingatkan kepadaku untuk gosok gigi seusai makan jajanan manis.Tapi namanya juga anak kecil 😁 Gosok gigi aku dilakukan saat mandi saja dan kadang sebelum tidur.

Sejak giginya sakit ibu menawarkan kepada ku untuk

Setiap orang pasti memiliki pengalaman menarik saat berkunjung ke dokter gigi. Begitupun dengan saya.

Usia saya saat ini 29 tahun dan terakhir ke dokter gigi 4 tahun yang lalu saat masih kuliah. Ke dokter gigi bagi saya merupakan pengalaman traumatik yang menjadi momok tersendiri. Entah karena rasa sakitnya atau bahkan kesan dokternya yang judes & galak.

Terakhir kali saya ke dokter gigi saat itu karena gigi berlubang dan tidak kunjung sembuh selama beberapa bulan. Sakitnya sangat menyiksa bahkan tidak tertahankan untuk beraktivitas sehari-hari. Akhirnya saya memberanikan diri ke puskesmas untuk berkonsultasi dengan dokter gigi.

Di luar dugaan saya, dokter gigi yang saya temui ternyata baik sekali. Beliau menjelaskan dengan sangat detail tentang permasalahannya gigi saya. Saran dokter waktu itu, beberapa gigi saya yang sudah rusak harus dicabut dulu kemudian gigi berlubang yang masih cukup bagus ditambal. Eksekusi pun se

Dulu saya takut dengan dokter gigi karena pernah punya pengalaman kurang mengenakkan di salah satu fasilitas kesehatan.

Sejak kejadian itu, tahun 2013 saya ngga pernah ke dokter gigi lagi.

Suatu hari di bulan September 2021, tiba-tiba salah satu gigi saya yang berlubang ini kemasukan biji jambu dengan tidak sengaja.

Selama tiga hari saya berusaha mengeluarkan biji jambu itu tapi nihil. Lubang di gigi seakan ngepas dengan biji jambu tersebut dan tidak mau keluar.

Akhirnya dengan terpaksa, saya mengunjungi dokter gigi terdekat dari kost saya. Bertemulah saya dengan drg. Dimas yang sangaat baik dan ramah.

Selain mengeluarkan biji jambu dan menambal gigi, beliau juga memeriksa gigi saya yang lain serta memberikan saran perawatan.

Mulai saat itu, tiap bulannya saya rutin mengunjungi dokter gigi untuk membereskan kerusakan di gigi saya.

Dari scaling, penambalan sam

Waktu itu saya masih duduk di bangku SMP Tahun 2005 ,,.. permasalahan nya dulu gigi depan saya keropos hitam dan lama lama berlubang, pas saya buat senyum giginya terasa ngilu ,,, dan cenut cenut sampek nangis gak kuat nahan... keesokan harinya sama ayah saya diajak pergi ke dokter gigi .. begitu masuk ruangan perasaan sudah deg deg an takut dan membayangkan yang enggak enggak.. tetapi pelan pelan si dokter cantik bernama Drg. Wisma nya tanya keluhan nya apa dilihat gigi saya di senter .. masih terasa grogi melihat alat2 yang ada disekitar... dan si dokter cantik tersebut menjelaskan bahwa ini harus di bersihkan bagian yang hitam lalu ditembel... dengan kaget nya saya mendengar dokter yang baik hati langsung bilang tidak usah takut ini nanti tidak sakit kok,,, saya jawab iya dok beneran ya... langsung deh disuntik gusi saya cuusssss saya tahan rasa sakit nya sampek meneteskan air mata,,, detik demi detik dibor kata aku sekitar 5 menit waduuhhh terasa tambah ngilu sakit sekali sa