🔥 Diskusi Menarik

Tanya dokter

Selamat malam dokter

Mau tanya apa bisa penderita diabetes yang terkena syaraf mata bisa di bantu dengan kacamata agar sedikit lebih jelas penglihatan nya

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
4
2

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.


Kemungkinan gejala yang anda rasakan karena retinopati diabetik. Retinopati diabetik adalah gangguan pada mata yang terjadi pada penderita diabetes. Pada awalnya, retinopati diabetik sering kali hanya menunjukkan gejala ringan atau bahkan tidak bergejala sama sekali. Namun, apabila tidak ditangani, retinopati diabetik dapat menyebabkan kebutaan.Pengobatan retinopati diabetik tergantung pada tingkat keparahannya. Pada pasien retinopati diabetik tahap awal, pengobatan belum diperlukan.


Retinopati diabetik merupakan salah satu komplikasi dari penyakit diabetes. Komplikasi ini menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah di bagian retina mata. Retina adalah lapisan di bagian belakang mata yang sensitif terhadap cahaya. Retina berfungsi mengubah cahaya yang masuk ke mata menjadi sinyal listrik untuk kemudian diteruskan ke otak. Di otak, sinyal listrik tersebut akan dipersepsikan sebagai gambar. Agar dapat berfungsi dengan baik, retina membutuhkan pasokan darah dari pembuluh darah di sekitarnya. Pada penderita diabetes, kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah secara bertahap sehingga asupan darah ke retina berkurang. Penyumbatan retina akan memicu terbentuknya pembuluh darah baru guna mencukupi kebutuhan darah. Namun, pembuluh darah yang baru ini tidak berkembang sempurna sehingga rentan pecah atau rusak.


Awalnya, retinopati diabetik tidak menunjukkan gejala, tetapi seiring waktu, akan muncul gejala di bawah ini:

- Penglihatan menurun secara bertahap

- Bercak hitam pada penglihatan

- Noda yang melayang pada penglihatan (floaters)

- Penglihatan berbayang

- Nyeri pada mata atau mata merah


Meski demikian, dokter akan menganjurkan pasien untuk mengontrol kadar gula darah dan kesehatan mata secara berkala. Sedangkan pada kasus retinopati diabetik tahap lanjut, dokter dapat menyarankan sejumlah prosedur medis, yaitu:

- Suntik obat ke dalam mata -> Dokter akan menyuntikkan obat langsung ke dalam bola mata, untuk mencegah pembentukan pembuluh darah baru. Obat yang diberikan adalah bevacizumab.

- Vitrektomi -> Vitrektomi dilakukan dengan membuat irisan kecil pada mata. Tujuannya adalah untuk mengeluarkan darah dan mengangkat jaringan parut dari bagian tengah mata.

- Fotokoagulasi -> Fotokoagulasi adalah terapi sinar laser untuk memperlambat atau menghentikan kebocoran cairan dan darah di dalam bola mata. Terapi ini dilakukan dengan menembakkan sinar laser secara terfokus pada pembuluh darah yang abnormal.


Bila tidak segera diobati, retinopati diabetik dapat menyebabkan gangguan penglihatan yang serius, bahkan kebutaan. Beberapa komplikasi retinopati diabetik yang mungkin terjadi adalah:

- Perdarahan di bagian tengah mata (vitreus) -> Kondisi ini terjadi bila darah masuk ke bagian tengah mata akibat pecahnya pembuluh darah yang baru terbentuk. Darah yang bocor akan membuat mata terhalang partikel-partikel sel dan darah yang melayang. Bila darah yang bocor cukup banyak, maka penglihatan pasien akan terhalang sepenuhnya. Meski perdarahan vitreus umumnya menghilang dalam hitungan minggu atau bulan, pasien tetap berisiko kehilangan penglihatan secara permanen bila retina telah rusak.

Ablasi retina -> Pembuluh darah baru yang muncul akan merangsang pembentukan jaringan parut pada retina. Jaringan parut tersebut akan menarik retina dari posisinya sehingga menyebabkan penglihatan kabur, bahkan bisa memicu kebutaan.

- Glaukoma -> Bila pembuluh darah baru tumbuh di bagian depan mata, maka saluran air mata dapat tersumbat. Kondisi tersebut akan memicu glaukoma, yaitu peningkatan tekanan di dalam bola mata yang dapat merusak saraf dan menyebabkan gangguan penglihatan.

- Kebutaan -> Apabila tidak segera ditangani, retinopati diabetik, glaukoma, atau kombinasi keduanya, dapat menyebabkan kebutaan.


Kacamata dan lensa kontak dapat memperbaiki ketajaman penglihatan yang menurun namun harus bersamaan dengan penurunan kadar gula darah yang tinggi sehingga dalam pengobatannya perlu kerjasama antara dokter spesialis mata dan dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik.


Sekian dan terima kasih



6 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Penderita diabetes yang mengalami kerusakan syaraf mata biasanya mengalami gangguan penglihatan yang disebabkan oleh retinopati diabetik. Penggunaan kacamata mungkin dapat membantu memperbaiki penglihatan jika masalah penglihatan yang dialami terkait dengan kelainan refraksi seperti rabun jauh atau rabun dekat. Namun, jika gangguan penglihatan disebabkan oleh kerusakan syaraf mata yang lebih serius, seperti retinopati diabetik, kacamata mungkin tidak memberikan perbaikan yang signifikan.

Sebaiknya penderita diabetes yang mengalami masalah penglihatan akibat kerusakan syaraf mata segera berkonsultasi dengan dokter spesialis mata untuk evaluasi dan penanganan yang tepat. Terapi yang diberikan oleh dokter mata dapat berupa pengobatan medis, terapi laser, atau bahkan operasi jika diperlukan.

Jika Anda atau orang yang Anda kenal mengalami masalah penglihatan akibat diabetes, segera berkonsultasi dengan dokter mata untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Apakah ada pertanyaan lain yang ingin Anda tanyakan?

6 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan