Hallo dok , ayah saya kaki.a luca akibat menginjak keong terus bengkak sampe kondisinya lemas mau makan juga ga masuk ,terus di bawa ke RS di rawat
... Lihat LainnyaObat luka diabetes
Bagaimana cara mengobati luka diabetes yang telah terinfeksi dan obat apa yang ampuh menurunkan diabetes
1 komentar
Terbaru
Halo AHmad, terima kasih atas pertanyaan anda.
Yang terutama adalah penderita diabetes harus mengendalikan kadar gula dalam tubuh terlebih dahulu. Prinsip pengendalian gula darah pada diabetes :
1. Konsumsi makanan yang tepat
- Pertama, Anda perlu menghindari makanan dengan indeks glikemik tinggi, makanan tinggi lemak dan kalori, serta membatasi sumber karbohidrat sederhana. Jauhi juga makanan dan minuman olahan, terutama yang pengolahannya instan seperti makanan cepat saji (fast food). Pantangan makanan diabetes ini biasanya tinggi gula sehingga harus dikurangi demi mencegah peningkatan gula darah.
- Kedua, terapkanlah pola makan teratur dengan gizi seimbang. Cara ini menjadi kunci kesuksesan untuk mengontrol gula darah pada pasien diabetes. Artinya, Anda tetap harus mengonsumsi karbohidrat sekalipun makanan ini menghasilkan gula. Pilihan karbohidrat yang aman untuk diabetes adalah karbohidrat kompleks karena lebih lama dipecah menjadi glukosa, sehingga kadar gula darah jadi lebih stabil. Berhenti makan karbohidrat sama sekali bukan keputusan yang bijak, diabetesi tetap membutuhkan karbohidrat sebagai sumber energi. Bagi pasien diabetes, penting untuk makan secara teratur. Menurut studi dalam jurnal Education and Health Promotion, melewatkan jadwal makan terlalu lama malah akan menyebabkan gula darah turun dan kemudian melonjak cepat.
2. Mengontrol porsi makan, dengan cara :
- Perhatikan ukuran dan berat makanan.
- Makan dalam porsi kecil, tapi sering sepanjang hari.
- Hindari makan di restoran berkonsep sekali makan (all-you-can-eat).
- Perhatikan informasi kandungan makanan dalam kemasan, ketahui komposisinya.
- Makan secara perlahan-lahan sehingga makanan bisa dicerna dengan baik oleh tubuh
3. Aktif bergerak dan olahraga teratur (Olahraga dapat membantu sel-sel di otot Anda mengambil lebih banyak glukosa dan mengubahnya menjadi energi, sehingga mampu menurunkan gula darah. Apabila dilakukan secara rutin dalam jangka panjang, olahraga dapat membuat sel-sel tubuh lebih responsif terhadap hormon insulin sehingga mencegah resistensi insulin. Target olahraga yang tepat untuk diabetes setidaknya 150 menit dalam seminggu. Pastikan melakukannya secara rutin, hindari tidak berolahraga lebih dari dua hari berturut-turut. Untuk Anda yang minum obat yang berisiko menyebabkan hipoglikemia (penurunan gula darah), pastikan Anda melakukan cek gula darah terlebih dulu. Idealnya, olahraga boleh dilakukan jika kadar gula darah berada pada kisaran 100-250 mg/dL. Jika kadar gula darah Anda di bawah 100 mg/dL, sebaiknya konsumsi cemilan yang mengandung 15-30 gram karbohidrat terlebih dahulu, misalnya jus buah, buah-buahan, atau biskuit. Anda sebaiknya menunda olahraga ketika kadar gula darah berada di atas 250 mg/dL. Jika memungkinan periksa terlebih dahulu kadar keton dari urine Anda. Selain rutin olahraga, usahakan untuk tetap aktif bergerak dalam aktivitas sehari-hari Anda)
4. Kelola stres dengan baik, Beberapa cara yang dapat Anda lakukan yakni sebagai berikut.
- Cobalah ambil napas dalam dengan lambat sebanyak 5 kali.
- Mainkan musik yang menenangkan.
- Lakukan beberapa peregangan sederhana atau cobalah beberapa pose yoga.
- Luangkan waktu untuk melakukan sesuatu yang benar-benar Anda nikmati.
- Luangkan waktu untuk melakukan hobi favorit Anda.
- Bicarakan dengan seorang teman, atau ahli tenaga medis profesional jika memiliki keluh kesah.
5. Istirahat cukup (Sedikit banyak, kurang tidur terus-menerus membuat kualitas hidup Anda terpengaruh dan mengganggu sekresi (pelepasan) insulin. Idealnya, tidur yang baik berkisar antara 7-9 jam setiap malamnya. Tidur yang cukup dapat menyeimbangkan hormon, menghindari stres, dan membuat Anda mendapatkan cukup energi untuk beraktivitas dan berolahraga pada esok harinya)
6. Rutin mengecek gula darah (Mengukur dan memantau kadar glukosa darah menggunakan alat pengukur gula darah juga merupakan cara efektif mengontrol gula darah. Rutin melakukan cek gula darah dapat membantu Anda mengetahui bagaimana tubuh bereaksi terhadap makanan tertentu. Dengan terus memantau perubahan kadar gula darah, Anda akan lebih mudah untuk menentukan apakah harus melakukan penyesuaian pola makan atau konsumsi obat)
7. Mengonsumsi suplemen, beberapa vitamin dan mineral berikut bermanfaat bagi diabetes untuk membantu menjaga kadar gula darah :
- Vitamin D: membantu mengendalikan gula darah pada pasien diabetes.
- Vitamin C: memiliki peran dalam mengendalikan kadar gula darah dan jumlah kolesterol pada pasien diabetes.
- Vitamin E: berperan sebagai antioksidan yang memiliki kemampuan untuk mencegah penyakit jantung, gagal ginjal, dan gangguan fungsi penglihatan. Penyakit ini merupakan komplikasi yang rentan dialami pasien diabetes.
- Magnesium: pasien diabetes berisiko kekurangan asupan magnesium dalam tubuhnya. Hal ini bisa disebabkan karena efek samping obat-obatan diabetes.
8. Gunakan Obat anti diabetes sesuai dengan anjuran dokter dan menggunakan obat anti diabetes tersebut sesuai dengan waktu pemberian yang direkomendasikan dengan dokter. Dalam menentukan dosis obat diabetetes dan jenis obat diabetes yang akan diberikan kepada pasien, dokter terlebih dahulu harus mengetahui kadar gula darah puasa, kadar gula darah 2 jam setelah puasa, dan kadar HbA1C pasien terlebih dahulu. Aturan dalam menentukan obat diabetes berdasar kadar HbA1C :
a. bila kadar HbA1C 7 -7,5 = berikan 1 jenis obat oral anti diabetes + modifikasi gaya hidup
b. bila kadar HbA1C > 7,5 = berikan 2 jenis obat oral anti diabetes dengan mekanisme kerja obat yang berbeda + modifikasi gaya hidup
c. bila kadar HbA1C > 9 = berikan 3 obat oral anti diabetes dengan mekanisme kerja obat yang berbeda satu sama lain / kombinasikan dengan suntkan insulin + modifikasi gaya hidup
Apabila gula darah sulit terkontrol, memang harus memperhatikan dari segala aspek termasuk dari makanan (anda dapat konsulkan ke dokter spesialis gizi klinik), mental dan emosional (anda dapat konsulkan ke dokter spesialis kedokteran jiwa), masalah pankreas yang tidak dapat menghasilkan insulin atau sensitivitasnya yang menurun (anda dapat konsulkan ke dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik), apabila ada masalah mata sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter spesialis mata konsultan vitreo-retina untuk pengobatan retinopati diabetik.
Penting untuk dipahami jika gula yang tinggi di dalam darah sendiri bisa menjadi sumber makanan bagi bakteri yang ada di luka tersebut dan membuat aliran darah menjadi agak terhambat sehingga proses penyembuhan menjadi lama. Bisa juga luka sulit sembuh disebabkan karena cara mengobati luka pengidap diabetes yang salah. Salah satu cara mengobati luka pengidap diabetes yang tepat adalah dengan menurunkan kadar gula pada pengidap diabetes. Selain itu, langkah yang bisa dilakukan untuk mengobati luka pengidap diabetes untuk sementara yakni :
- Bersihkan luka dengan air mengalir, keringkan, dan oleskan salep antibiotik.
- Kurangi tekanan pada luka.
- Kebersihan luka juga perlu dijaga agar kuman-kuman tersebut dapat diminimalisir perkembanganya melalui perawatan luka berkala.
- Menghindari bagian yang luka terkena paparan langsung dengan lingkungan sekitar dengan cara menutupi luka dengan perban.
- Bersihkan luka secara teratur.
- Perhatikan tanda-tanda adanya infeksi (Gejala infeksi pada luka diebetes dapat berupa munculnya rasa sakit, kemerahan, pembengkakan, atau terasa hangat di sekitar luka. Selain tanda-tanda di atas, infeksi juga bisa ditandai dengan luka yang berair, bernanah, disertai bau tidak sedap.)
- Penuhi asupan nutrisi harian (Protein diketahui dapat membantu memperbaiki jaringan kulit dan jaringan tubuh lainnya yang mengalami kerusakan. Selain protein, kebutuhan kalori, lemak, serat, vitamin dan mineral, seperti zinc dan vitamin C, juga penting untuk tercukupi agar mempercepat penyembuhan luka)
Namun bila luka tidak kunjung membaik dalam 48 jam maka segera konsultasi dengan dokter spesialis bedah umum untuk penanganan lebih lanjut.
Sekian dan Terima Kasih